webnovel

pesta pernikahan

perjuangan mencari jodoh terbaik dalam hubungan persahabatan. Kisah cinta antara Nana dan Gatot yang dari kecil sudah bersama hingga SMA terjadi benih-benih cinta di antara mereka meski orangtua mereka tak merestui hubungan mereka. Akan kah Nana dan Gatot bersatu dalam sebuah pesta pernikahan?! Ataukah Roger yang bisa mengajak Nana ke pelaminan?! Atau Hanabi yang bisa kembali merebut kembali Gatot dari pelukannya Nana?!! Happy reading ya.. Jangan lupa taruh komentar di bawahnya.. Terimakasih..

Ari_Fauziah · Teen
Not enough ratings
445 Chs

BAB 26. SAYANG

(PESTA PERNIKAHAN)

Setelah acara pesta reunian di sekolah usai. Aku pun bergegas pulang menuju rumahku. Dan berpamitan pada Roger dan Gatot.

" Eh udah malam. Aku pamit pulang ya!!" ujarku sambil melambaikan tangan.

" Pulang bareng aku lagi!!" ujar Gatot menarik tanganku.

" Miss Nana pulang bareng aku yah, please!!" ujar Roger yang tak mau kalah dari Gatot juga menarik tanganku.

" Aduh,mulai lagi deh kalian!! Aku bukan boneka yang kalian perebutkan!! " ujarku dengan wajah cemberut.

" Kan tadi kamu berangkat ke acara bareng aku. Jadi pulang juga bareng aku lagi. Aku enggak enak lah sama bunda kamu. Pamit berangkat sama aku. Dan pulang masa sama orang lain!!" ujar Gatot Membuat alasan.

" Hmmm.. bener juga sih omongan kamu Gatot!! Maaf ya Roger. Next time pulang bareng kamu. Malam ini aku pulang bareng Gatot aja!!" ujarku membela Gatot.

" Iya hati-hati di jalan ya Miss!!" ujar Roger dengan raut wajah yang sedih.

Dan akhirnya dengan terpaksa aku pulang bareng Gatot dengan mobilnya. Dan saat di dalam perjalanan menuju rumahku. Tangan Gatot tak mau lepas dari tanganku saat dia menyetir mobilnya.

" Jangan seperti ini kalo lagi menyetir!!" ujarku menegurnya.

" Biarkan tangan aku seperti ini. Biar aku lebih merasakan perasaan kamu terhadap aku lewat tangan kamu" ujar Gatot yang fokus menyetir mobilnya.

" Jangan di biasakan begini ya saat menyetir bisa berbahaya!!" ujarku yang pasrah ketika tanganku di genggam oleh tangannya Gatot.

" Nah,gitu dong!! Jangan berkomentar jahat. Biar aku enggak sakit hati sama kamu lagi!! " ujar Gatot tersenyum sendiri.

Sesampainya di rumah aku. Gatot memarkirkan mobilnya dan berpamitan sama bundaku karena telah mengantarkan aku pulang dengan selamat sampai rumah. Dan aku pun mengantarkan Gatot sampai gerbang rumahku.

" Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. Ini tentang hal yang serius" ujar Gatot dengan tatapan serius.

" Iya ada apa ya?! Bicarkan saja!!" ujarku sambil tersenyum.

" Aku enggak mau ngomongin soal hubungan aku sama Hanabi. Tapi aku ingin berbicara dengan kamu seperti seorang pria yang mencintai wanita idamannya. Bukan sebagai sahabat lagi. Aku sadar saat kamu pergi menghindari aku hingga meninggalkan Jakarta untuk berkuliah ke Jogjakarta lantaran kamu sakit hati sama sikap aku. Tapi sungguh aku tak bermaksud seperti itu" ujar Gatot bersedih.

" Buat aku semua itu udah masa lalu. Aku sudah move on dan melupakan semuanya. Mulai memaafkan kamu dan berdamai dengan rasa kecewa serta luka hati. Jadi aku sudah tak marah lagi sama kamu" ujarku menjelaskan.

" Oke baiklah. Kalo kamu sudah memaafkan aku. Aku mau bilang kalo aku sayang kamu sebagai wanita pujaan hatiku. Aku mencintaimu sebagai Wanita yang telah menempati posisi di hatiku. Dan aku jujur berbicara seperti ini karena aku ingin kamu jadi milik aku selamanya sampai ke jenjang pernikahan bersama kamu" ujar Gatot sambil merangkul tubuhku dan memeluk aku dari belakang.

" Tolong jangan seperti ini!! Aku enggak mau bunda dan ayahku melihat kita seperti ini" ujarku menolak di peluk.

" Tolong biarkan aku sejenak saja memeluk kamu. Hanya lima menit aku biar merasakan perasaan kamu lewat pelukan" ujar Gatot sambil menangis.

" Aku tak tahu bagaimana harus menjelaskan perasaan aku terhadap kamu. Kamu pun mungkin juga sudah tahu perasaan aku selama ini. Tapi aku masih ragu dengan hatiku sendiri. Apa aku masih cinta kamu atau hanya aku masih membenci kamu!!" ujarku menangis.

Gatot pun memutar balikan tubuhku. Dan kemudian kami saling bertatapan juga menangis.

" Aku mencintaimu juga sayang sama kamu. Aku mau jadi lelaki pertama yang kamu hubungi saat sedih dan duka. Aku juga mau jadi lelaki pertama yang selalu kamu hubungi untuk mendengarkan curahan hati kamu. Aku juga ingin selalu melindungi kamu serta menjadi penjaga hati kamu. Aku ingin selalu ada dalam hidup kamu. Berikan aku kesempatan untuk menempati posisi istimewa dalam hati kamu" ujar Gatot sambil memeluk erat.

Dan Gatot mulai mencoba mendekati wajahnya dengan wajahku. Berusaha menempelkan bibirnya dengan bibirku. Akhirnya kami berciuman di depan gerbang rumah ku. Anehnya aku pun tak menolak ajakan Gatot untuk berciuman karena sesungguhnya perasaan aku masih sama seperti dahulu namun aku malu untuk mengakuinya.

" Terimakasih!! Dari ciuman ini aku tahu kalo kamu juga merasakan hal yang sama terhadap diriku!!" ujar Gatot merasa senang.

" Maafkan aku kalo selama ini aku selalu menyangkal perasaan aku terhadap kamu" ujarku sambil memeluk erat tubuh nya Gatot.

" Iya tak apa-apa. Aku pun kini sudah tahu perasaan kamu terhadap aku. Kita jalanin saja hubungan ini. Bila sudah waktunya kita akan beritahu semuanya" ujar Gatot yang kembali mencium bibirku.

" Iya aku ikuti kemauan kamu" ujarku sambil tersenyum.

Gatot pun langsung pamit pulang kepadaku dan bergegas dengan mobilnya. Saat aku hendak ke rumah. Aku melihat motonya Roger pergi menjauh dari rumahku. Aku hampir mengejar nya namun Roger sangat mengebut mengendarai motor nya. Senin pagi di sekolah. Aku mendapatkan jam mengajar di ruang kelasnya Roger. Namun saat aku mengajar Roger memberikan tatapan marah dan kesal terhadap diriku.

" Sebenarnya ada hubungan apa kamu sama pak Gatot!!" ujar Roger yang menarik tanganku menuju halaman belakang dekat kantin sekolah.

" Kok kamu nanya hal itu?!" jawabku kebingungan.

" Kenapa?! Kok kamu jadi bingung dan cemas?! kalian mau bohong apa lagi dari aku?!!" ujar Roger dengan wajahnya yang marah kepadaku.

" Kami ngomong apaan sih?!!! Aku sama sekali enggak mengerti maksud dan tujuan kamu!!!" ujarku makin enggak mengerti.

" Halah!! Gak usah bohong sama aku!! Kamu semalam aku pergoki lagi ciuman sama Gatot di depan rumah kamu!! Itu maksudnya apa!!" ujar Roger membentak diriku.

" Apa?! Kamu lihat semuanya!! Jangan-jangan benar yang semalam aku lihat saat aku mengantarkan gatot pulang sampai depan gerbang rumah. Aku tak sengaja melihat motor kamu yang langsung mengebut saat aku kejar!!" ujarku kesal.

" Iya semalam aku ngebut karena aku marah sama kamu!! Kan kamu harusnya tahu kalo aku suka sama kamu!! Aku cinta sama kamu!! Jangan karena aku seorang murid dan kamu seorang guru!! Kamu jadi mengacuhkan aku!! Aku sayang banget sama kamu!! Aku mau kamu jadi milik aku!!" teriak Roger marah.

" Prakkkk!!" bunyi tamparan aku mengenai wajahnya Roger.

" Ini yang aku enggak suka dari kamu!! Kamu masih bocah dan belum dewasa!! Emosi kamu masih belum terkendali di bandingkan oleh Gatot!!" ujarku marah.

" Owh jadi begitu!! Aku akan tunjukkan ke kamu kalo aku bisa dewasa lebih dari Gatot" ujar Roger langsung mendorong tubuhku.

Dan Roger memegang tangaku sambil memaksa untuk berciuman dengannya namun aku menolak nya. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berlari. Dan aku lihat Gatot datang sambil berlari menuju halaman belakang. Dan Gatot mulai memberikan baku hatam ke wajah Roger. Hingga mereka bertengkar hebat namun tak ada yang melihat selain kami bertiga.

" Berani-beraninya elu ngelakuin hal yang enggak pantas sama guru!! Dia kekasih gue!! Dasar bocah ingusan!!" ujar Gatot yang membuat wajahnya Roger lebam.

" Hahahaha.. bukannya semalam elu juga ngelakuin hal itu ke Nana kan!!" ujar Roger kesal.

" Kurang ajar!! Beraninya kamu melakukan hal yang enggak pantas!! Mau jadi apaan kamu!! ujar Gatot yang masih memberikan pelajaran ke Roger.

Aku yang melihat pertengkaran tersebut langsung menagis histeris dan kemudian pergi berlari ke toilet wanita. Untuk mencuci mukaku agar tak terlihat sehabis menangis dan menghilangkan sedikit rasa takut juga trauma.