webnovel

Barang yang Sangat Berharga (2)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Yang Yuxi mengira bahwa pria itu pasti khawatir pada vas bunga Qinghua karena berharga puluhan juta Yuan. Namun, pria itu terus melangkah menuju arahnya, tak tampak kekhawatiran bahkan sama sekali tidak merasa terancam oleh Yang Yuxi.

"Apakah vas ini palsu?" pikir Yang Yuxi dalam hati. Benda itu memang benar vas bunga Qinghua dari peninggalan dinasti Ming yang bahkan mungkin saja harganya lebih tinggi daripada yang gadis itu tahu. Justru yang tak diketahui Yang Yuxi adalah asbak di tangannya itu juga sama berharganya dengan vas bunga Qinghua. Asbak itu adalah karya Ye Tongsheng, pembuat tanah liat terkenal di Cina. Meskipun harganya sekarang tidak terlalu tinggi, tapi pasti akan melambung kelak, bisa-bisa melebihi nilai vas bunga Qinghua. Selain itu, jika membahas sesuatu yang berharga, baik vas bunga Qinghua maupunpun asbak itu, semua masih tidak sebanding dengan nilai lukisan cat minyak yang dirusak Yang Yuxi di lantai bawah.

"Jangan mendekat….." Yang Yuxi panik. 

"Jangankan vas bunga Qinghua, kalaupun hari ini ruang belajar ini kamu hancurkan, aku akan tetap memakanmu." ujar pria itu.

"Aku mohon padamu, lepaskanlah aku. Kamu sangat tampan dan kaya raya, wanita seperti apapun pasti menginginkanmu. Lalu buat apa harus memaksa seorang gadis kecil sepertiku?" Yang Yuxi melangkah mundur, dalam kepanikannya dia pun melempar vas bunga Qinghua hingga hancur berkeping-keping, diikuti oleh asbak tersebut. Selain itu, dia juga melemparkan lima atau enam barang berturut-turut. Namun, serangan yang dilakukan Yang Yuxi tetap tidak menghentikan langkah pria itu.

Melihat pria itu semakin dekat, Yang Yuxi mengambil sebuah lukisan dan mengangkatnya tinggi-tinggi untuk dilempar ke arah pria itu. 

Tak disangka, wajah pria itu menjadi pucat, tiba-tiba dia berteriak, "Letakkan lukisan itu!" 

"Aku memerintahkanmu untuk segera meletakkan lukisan itu. Kalau tidak, akan kupastikan kau mati dengan menyedihkan." Pria itu bergegas mendekat.

"Ada apa?" Yang Yuxi yang awalnya kebingungan langsung mengerti. Pria itu tampak sangat peduli pada lukisan di tangannya.

Yang Yuxi penasaran ingin melihat apa yang istimewa dari lukisan di tangannya sehingga membuat pria itu sangat peduli. Setelah melirik sekilas, Yang Yuxi tertegun. Lukisan itu bukanlah sebuah mahakarya, hanya sketsa pada umumnya yang bahkan belum selesai. Dalam lukisan itu hanya tampak garis rambut panjang dengan siluet seorang wanita. Bagian wajah sosok pada lukisan itu pun kosong, tampaknya sang pelukis tidak sempat menyelesaikannya.

"Apakah sketsa yang belum selesai ini jauh lebih berharga daripada vas bunga Qinghua?" Yang Yuxi bingung, tetapi sekarang bukan saatnya untuk mencari tahu hal tersebut. Kenyataan bahwa pria itu menganggap lukisan tersebut berharga adalah hal yang sangat bagus. Yang Yuxi akhirnya memiliki celah untuk bernegosiasi.

"Aku akan meletakkan lukisan ini, tetapi kamu harus berjanji untuk melepaskanku." Yang Yuxi memberikan penawaran.

"Kamu tidak memenuhi syarat untuk tawar menawar denganku" kata pria itu dengan sinisnya.

"Aku rasa juga begitu. Lukisan jelek seperti ini, kalau hancur pun siapa yang peduli" Yang Yuxi mencoba untuk menghancurkan lukisan itu. 

Raut wajah pria itu langsung berubah. Dengan suara yang dingin dia berkata, "Apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan? Kamu bermain dengan api. Kamu tidak tahu ya, tidak ada seorang pun yang pernah berani melakukan tawar menawar denganku."

"Toh aku tidak bisa melarikan diri. Sepertinya, aku lebih baik mati dengan lukisan ini." ucap Yang Yuxi. Melihat tingkah pria itu, dia tahu bahwa lukisan ini sangat berharga. Timbul rasa percaya diri dalam diri Yang Yuxi.

"Beraninya kamu….baiklah, kamu menang. Letakkan lukisan itu, aku akan melepaskanmu." Pria itu menahan amarah.

"Kamu pikir aku idiot?" Yang Yuxi memutar bola matanya. Lukisan ini adalah jimatnya, sebelum dia memastikan bahwa bisa pergi dari vila itu dengan aman, dia tidak akan mau meletakkan lukisan itu.

Next chapter