"Huh! Dasar tukang pamer."
Grace mendengus kesal, tapi dalam hati dia benar-benar menginginkan tahta seperti Yuuki. Rasanya sangat keren dan pengecetan warna metalik itu benar-benar sesuai seleranya!
Hanya Aine dan yang lainnya yang terfokus pada Kapal Tempur Udara Yuuki di atas yang benar-benar menunjukkan kondisi teknologi yang sangat hebat...
Aine merasa teknologi Vatlantis sudah sangat hebat, tapi setelah melihat Yggdrasil (Fraksinus + gabungan Ein) milik Yuuki, dia langsung kehilangan nafsu pemikiran tadi.
Siapa yang bisa mengatakan, mana yang lebih kuat, antara armada Vatlantis melawan armada Yuuki?
Jika Yuuki mendengar ini, maka dia akan menjawab begini:
""Dalam kemampuan robot, Vatlantis menang melawan Anti-Entropy, tapi Vatlantis akan kalah dengan Destiny dalam hal Armada. Lalu aku, aku mengalahkan keduanya, jelas aku yang lebih kuat!""
...Yahh, membual sedikit tidak masalah kan? Toh memang ada bukti konkrit bahwa Yuuki menang melawan Destiny dan Anti-Entropy.
Dan sekarang, Zelshione menjentikkan jarinya yang membuat Ramza dan Lunora mengangguk mengerti.
"Kalau begitu, aku pergi dulu!"
Bam!
Ramza dengan kasar meloncat tinggi dan jatuh ke tengah-tengah lapangan dalam sorakan kuat warga Vatlantis.
Yuuki masih terkekeh kecil ketika melihat sosok gadis tubuh yang sangat kencang, atletis namun menggairahkan dengan tato hati di dada dan perutnya yang memakai seragam Quartum yang terbuka disana.
Namun gadis itu tampaknya tidak peduli sama sekali dengan penampilannya. Malahan dia memelototi Yuuki disana dengan ekspresi dingin seperti boneka.
"Sepertinya, gadis ini memiliki posisi yang cukup tinggi bahkan di penjaga kekaisaran kan? Heee, itu data yang bagus bukan?" bisik Yuuki.
Disaat yang sama Yuuki berbisik: "Selain cantik-cantik, gadis-gadis disini benar-benar berani dalam berpakaian...."
...Yup, lupakan bagian mesum remaja itu.
Dan sekarang, orang-orang di sekitar juga mulai memperhatikan penjaga kekaisaran Ramza ini...
Udara yang ramai dan menyenangkan tiba-tiba berubah menjadi kegemparan dan kegembiraan seolah bertemu seorang idola!
"Oi, bukankah itu Ramza-sama?"
"Su, sungguh! Itu Ramza-sama!"
"Apakah lawan yang pertama bermain adalah Ramza-sama? Hahaha, kemenangan ada disini!"
Semua penonton gempar, tapi Ramza dengan kasar berteriak: "Semuanya diam!"
"...."
Tiba-tiba, daerah sekitar langsung menjadi sunyi senyap. Tatapan dan minat orang-orang yang kebetulan hadir disana langsung berkumpul pada Ramza yang menunjuk Yuuki dengan kapaknya.
"Oy! Raja Iblis Lemuria! Siapkan pesaingku dari pihakmu! Akan kucabik habis-habisan kebanggaanmu itu !!!"
"Hahahaha, itu pun jika kau punya kemampuan...Ojou-chan."
Setelah menertawakan Ramza, Yuuki menjentikkan jarinya, "Bermainlah dengan mereka Jarvis. Jangan sampai kalah, atau aku akan malu."
<Tidak ada kata kalah di Database Ex-Machina Sir!>
Sosok hitam dan jaringan seperti saraf berwarna merah Jarvis langsung muncul di udara, dan pemandangan ini membuat Ramza dan yang lain mengerutkan keningnya.
"Oy oy oy! Apakah kau bercanda untuk mengirim besi rongsokan ini untuk melawanku ?!" Ramza benar-benar marah dan tersinggung.
Jarvis yang mendarat dengan aman di depan Ramza segera memindai dirinya, kemudian ke arah kelompok Aine di atas.
Dia menunjukkan ejekan dengan gerakan jempol kebawah: <Lemah? Aku benar-benar tidak paham, kau yang bahkan terdeteksi hanya memiliki kemenangan sekitar 10% mengatakan aku lemah? Itu hal terkonyol>
Jarvis masih kejam seperti biasanya, <Bagaimana dengan begini....Kalian terlalu lemah, sebagai ciptaan terbaik, aku tidak keberatan menjadi pertarungan 2 Vs 1 saat ini tahu?"
"...."
Suara semua orang langsung tercekik pada saat ini, dan hanya Yuuki yang tertawa terbahak-bahak pada saat ini.
Jangan salahkan Jarvis, alasan kenapa dia menjadi seperti sekarang, jelas ada satu program yang ditanamkan Yuuki ke Jarvis!
Lagipula, ini lebih menarik, kan?
Grace juga tertawa, tapi tertawa jijik: "Lunora!"
"D-Dimengerti, Yang Mulia."
Meski awalnya dia gugup, tapi saat dia mendarat di tengah medan pertempuran, aura kuat seperti seorang Barbarian muncul yang membuat Jarvis menyipitkan.
"Jangan seret aku, Ramza."
"Keh! Kata yang sama untukmu!"
Ramza: "Bael !!!"
Lunora: "Celes !!!!"
Dua sinar merah dan biru langsung menyinari tubuh keduanya disaat mata Jarvis menganalisis semuanya dengan tenang
Tapi saat berikutnya....
Wush!
Lunora yang rambut birunya berkibar dengan armor sihir yang dikenakan di tubuhnya berlari seperti anak panah.
Armor itu sepertinya dibuat sesuai dengan garis tubuh Lunora yang benar-benar berupa sebuah armor tipis dengan pewarnaan putih dan hitam, dan desainnya memberikan kesan seperti seragam sekolah di suatu tempat di Jepang....
Ada juga sesuatu seperti sayap terlipat di punggungnya dengan unit besar berbentuk (/ \).
Ada beberapa pedang cadangan yang disimpan di sana, di mana ujung pedangnya menyembul keluar. Itu bahkan tampak seperti sayap dengan bulu pedang!
"....Cepat, tapi hanya itu saja." kata Jarvis menghindari serangan itu dengan tenang.
Dia kemudian membidik sosok itu dan dengan cepat menembakkan beam dari telapak tangannya ke kedua tangan Lunora.
Kedua tangan yang Lunora memegang pedang langsung menyerang beam Jarvis tanpa menghindar.
Ngomong-ngomong, yang dia pedang mungkin tidak bisa masuk kategori pedang. Mungkin itu adalah sebuah pedang pendek dengan panjang sekitar 50 sentimeter.
Dan sekarang, pedang itu diayunkan dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti oleh mata orang biasa...
Sebanyak dua beam kuat ditembakkan dari repulser di dua tangan Jarvis dalam satu detik, tetapi semuanya ditebas!
<Dual Wielding? Aliran dua pedang, kah...>
Setelah memikirkan ini, Jarvis mengambil jarak kesamping, dan segera dia menginjak tanah untuk maju dan menutup jarak keduanya dalam sekejap mata!
Kzingg....
Dua tangan Jarvis bergabung, dan lusinan senjata rudal menakutkan terbentuk saat menyerang Lunora!
Lunora menggerakkan kedua tangannya ke punggungnya dan berakselerasi.
Namun Jarvis tidak berhenti, dan secara tiba-tiba dia sudah berada dibelakang Lunora yang terkejut!
"!?"
Jarvis: <Incinerate>
BOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOMMMMMMMMMMMM....
"――"
Api skala besar dan panas keluar yang membumi hanguskan apapun disana.
Semua orang terkejut, bahkan Grace membelakkan matanya melihat ini!
Tapi Jarvis tahu ini tidak berhasil, karena Lunora, hanya dalam sepersekian detik tadi sudah membuka penuh boost pendorong di punggungnya dan langsung mengubah arah tubuhnya di udara seolah-olah dia punya prediksi!
Clang!
"Apa !?"
Lunora terkejut, karena serangannya terhalang oleh Kein-Eintrag milik Jarvis yang saat ini menatap Lunora dengan mata merahnya!
"Kein-Eintrag sudah ku upgrade sedikit setelah mengetahui bahwa kekuatan penetrasi terpusat lebih mudah menembusnya, jadi....semuanya sudah kuprediksi!"
"Oy! Jangan lupakan aku sialan!"
Jarvis menoleh ke arah Ramza yang menyerangnya dengan api ganas di senjatanya, tapi hanya ada senyuman mengejek...
<Meskipun data sangat diperlukan, tapi kalian bukanlah data yang kuinginkan...Jadi mari akhiri game ini dengan cepat>
Ngomong-ngomong, apa kau tahu seberapa dingin Alam Semesta?>
Jarvis tersenyum dingin, <Akan kutunjukkan padamu apa yang berhasil Pencipta kami buat kepadamu yang khusus dibuat untuk Ex Machina kami>
<Zeroth Power: Nullification!>