Satu Jam Kemudian.
Daerah yang awalnya didominasi oleh pemandangan indah dari alam, pada saat ini, itu semua digantikan oleh beberapa peralatan teknologi yang tersambung ke sisi Eye of Abbys.
Adapun masalah Izayoi yang masuk ke tim...
Terasa kalau dia memang satu bagian dari kelompok Mondaiji itu, jadi biarkan saja.
Ngomong-ngomong, kekuatan Izayoi itu sebanding dengan Durandal yang bisa memukul Honkai Beast kelas Chariot yang setinggi tiga lantai dengan santainya.
Tentu saja....baik itu Arthur, Vali, ataupun Bikou, kekuatan fisik mereka sebenarnya juga sudah sangat bagus.
Dengan bantuan armor tambahan buatan Yuuki sebagai asuransi jiwa tambahan mereka, meskipun tidak sampai ke titik Valkyrie Rank-S karena keterbatasan senjata, tapi dari segi fisik dan teknik, mereka tidak kalah dengan Valkyrie Rank-S itu.
Sebagai tambahan, Yuuki menyuruh Rita sparing dengan keempatnya selama ini, dan bahkan sekarang itu masih berlangsung.
Dari sisi teknik dan teknologi, Rita mampu mengimbangi keempat Mondaiji itu, tapi dia tidak mampu menahan serangan langsung dan telak dari Izayoi.
.....Orang itu terlalu mesum, benar-benar abnormal!
Dan di sisi faksi non-tempur....
"Semuanya sudah selesai?"
"Ya, dan mekanisme penarikan juga telah di debug dengan baik. Bahkan jika kalian jatuh ke Sea of Quanta, kami bisa menarik kalian ke sisi ini kapan saja." Tesla membusungkan dadanya yang rata dengan bangga menjawab pertanyaan Otto.
Otto hanya menggelengkan kepalanya sedikit, kemudian bertanya: "Jadi tujuan kalian adalah Mantan Herrscher of Reason bukan?"
"Jika memungkinkan, kami juga berharap Schrodinger juga bisa ditemukan." Sayangnya Einstein menghembuskan nafasnya kemudian: "Tapi dia kurasa sudah menyelam terlalu dalam disana, ada kemungkinan dia sudah mati."
"Ahhh ?! Apakah kau mendoakan rekan kita mati, dasar rambut rumput laut!"
"Aku hanya menyatakan faktanya, Dr. Tesla."
Ketika keduanya akan mulai adu mulut lagi, dua tangan putih tiba-tiba menutup mulut keduanya, dan Hasegawa muncul sehingga membuat keduanya diam langsung.
"Aku senang jika kalian berbaikan. Ngomong-ngomong, dimana Hayama?"
"Ahhh~" Otto mengeluarkan seruan lucu dulu, ketika dia berkata: "Dia sepertinya sedang bermain, sedikit~ dengan Durandal disana."
"Durandal?" x3
Ketiganya melihat ke arah yang ditunjuk Otto, dan jelas mereka melihat dua sosok remaja dan gadis dengan ketinggian yang hampir sama, rambut dengan warna yang sama, tapi suasana yang canggung.
Melihat ini, Hasegawa mengangkat alisnya sedikit.
Tapi segera dia sadar, kenapa dia harus cemburu pada gadis yang bahkan bisa dibilang musuh?
Sebagai tambahan, bocah itu sepertinya suka wanita yang lebih dewasa kan?
"..... Sepertinya itu memang ide buruk untuk berbicara berduaan denganmu."
Yuuki menghembuskan nafasnya sedikit ketika merasakan tatapan dari segala penjuru pada saat ini.
Apa sih salahnya berbicara dengan gadis cantik ?!
Kalian cemburu? Sini datang dan bicara di wajahku !!!
Durandal juga sedikit tidak nyaman ketika dipandangi banyak orang seperti monyet di kebun binatang.
"Kalau begitu katakan dengan cepat, apa yang ingin dibacarakan?" kata Durandal.
"Nah, sebenarnya tidak ada banyak hal. Tapi....Nih, kukembalikan padamu, Bianca."
Sebuah tombak putih dengan corak hitam ungu didalamnya muncul ketika remaja itu mengambilnya dari D-Dial miliknya.
Melihat tombak ini, Durandal curiga. Tapi Yuuki segera menjawab kerugiannya: "Ambil saja, aku sudah meneliti semua yang bisa kupelajari dari hal ini, coba lihat."
Saat itu pula, Durandal melihat bahwa ada satu Flower Abbys yang persis muncul di tangan lain dari remaja itu, dan ini membuat sudut mulut Durandal berkedut.
"Bahkan kau bisa meniru God Key?"
Yuuki jelas puas dengan ini dan mengangkat kepalanya sedikit, "Ini adalah aku yang kau bicarakan, Hayama Yuuki, Jenius yang Mahakuasa! Selama inti dari God Key Flower Abbys diketahui susunan pembangunannya, aku bisa membentuknya kapan saja."
Durandal akhirnya menerima Flower Abbys itu, tapi kemudian dia merasakan sesuatu yang aneh ketika memegangnya.
Bagaimanapun, dia memegang senjata ini selama hampir paling tidak 3-4 tahun, wajar jika dia mengetahui bahwa ada beberapa hal aneh di Flower Abbys miliknya.
"Kenapa rasanya....berbeda? Dan hangat, disaat yang sama ini terasa sedikit terlalu ringan dibanding sebelumnya. Apa yang terjadi?"
Yuuki tersenyum tipis dan kemudian dia menunjuk Flower Abbys itu, "Pelajari dengan baik, aku tanpa sengaja menambahkan dua hal kepada senjata itu. Haha, jika kau salah sedikit saja menggunakannya...."
Plop, Plop...
Membuat suara balon meletus dua kali, Yuuki akhirnya pergi meninggalkan Durandal yang masih tertegun disana.
Pada akhirnya dia hanya bisa merasakan denyutan di pelipisnya dan berbisik dalam hatinya:
"Aku dan dia benar-benar tidak akan bisa akur!"
Tapi dia benar-benar sedikit penasaran dengan apa yang dimaksud dengan "rombak" pada Flower Abbys miliknya....
Adapun konsekuensinya, dia, Durandal bahkan berani menampung Bubble Universe agar tidak jatuh ke Sea of Quanta, apalagi sesuatu yang disebut "kematian" ini !!!!
Waktu berlalu menit demi menit, dan akhirnya, kelompok penjelejah Quantum Realm akan masuk segera.
Dari sisi Anti-Entropy, yang masuk adalah Yuuki, Rita, Arthur, Vali, Bikou, serta Kotonoha. Sementara Einstein, Tesla, dan Hasegawa serta Jarvis akan tinggal disini untuk mengawasi.
Dari sisi Destiny, yang masuk adalah Durandal, Elen, Otto, Fu Hua, Theresa, Cecilia dan Siegfried.
Adapun Isaac dan Amber, serta para Valkyrie lainnya, mereka ditempatkan disini sebagai cadangan.
Karena baik Otto dan Yuuki sedikit memperhatikan bahwa kemungkinan besar Honkai Beast menyerang kesini, tinggi!
"Kalau begitu kita mulai sekarang." kata Einstein.
Wushh....
Seketika, Eye of Abbys bergetar dan berputar disana, sampai akhirnya sinar ungu-navy menyelimuti kelompok penjelajah di sekitarnya, dan sedetik kemudian....mereka menghilang.
Dan pada saat itu pula...
Bammmmmmm!
Kota bawah laut itu bergetar kencang, dan semua orang yang ada disana langsung tercengang.
"Apa yang terjadi, Mophead ?!"
Einstein yang ada di depan layar komputer kuantum dengan wajah kejutan dan jelek berkata: "Di sisi jauh lautan ini, ada sesuatu yang menyebabkan gempa skala besar!"
"Tunggu! Ini....Reaksi Energy Honkai terus naik! 2.000, 4.000....terus naik dengan cepat!"
Hasegawa, Isaac, dan bahkan Jarvis segera mengerti apa yang terjadi.
"Sial! Kita tertipu !!!!"
----------------
Sementara itu di sisi Quantum Realm, Dirac Sea of Quanta.
Seorang pria tampan dengan rambut putih dan mata biru terlihat berdiri di salah satu platform tegak disana, dengan wajahnya yang acuh tak acuh.
Selain dia, ada juga seorang gadis manis yang terlihat seperti di usia 16 tahunan dengan perawakan yang berkembang dengan baik, dan rambut biru navy nya terlihat sangat cocok dengan pakaiannya.
Pada saat ini, keduanya tiba-tiba mengangkat kepalanya disaat yang bersamaan, seolah ada sesuatu yang bisa mereka rasakan secara bersamaan.
"Ka-Kakak Kevin....Itu...."
Kevin yang dipanggil oleh gadis itu, dengan nama asli Kevin Kaslana menjawab.
"Ah, mereka sudah datang. Seperti yang kita duga..."
Kevin kemudian menatap Seele, gadis manis itu dengan pandangan tajam, dan itu membuat Seele memegang kedua tangannya erat ketakutan dan mundur beberapa langkah.
[Diriku, kau benar-benar terlalu penakut! Ganti dulu denganku!] Suara itu muncul di benak Seele pada saat ini.
"Eh? Tunggu, diriku yang lain...."
Sayangnya kata-kata Seele tidak berguna, karena kepribadian keduanya segera mengambil alih tubuhnya, dengan warna matanya tiba-tiba berubah menjadi merah.
"Kau, Pemimpin World Serpent, sesuai perjanjian, kau akan membantuku dan Seele bukan?"
"Aku tidak membuat perjanjian apapun denganmu. Kau sendiri yang membuat secara sepihak."
Kevin dengan dingin mengatakan, "Ditambah, jika bukan karena aku, kau sudah menjadi Herrscher sekarang."
"Hahahaha, itu adalah hal terlucu yang kudengar saat ini." Seele [II] tertawa terbahak-bahak, "Apakah kau berpikir, kepribadian rusak seperti itu mampu melawan kami?"
"....Itu fakta. Ketika aku datang dan akan membunuhmu, dia melarikan diri lagi."
"Humph! Apakah kau ingin membuktikan bahwa aku sebenarnya tidak lebih lemah darimu, Hah !?"
Sayangnya Kevin tidak menanggapi, bahkan ketika Seele [II] sudah membentuk sebuah sabit merah di tangannya....
Karena pada saat ini, melalui pengamatan tidak terbatas di wilayah khusus ini, seolah itu adalah monitor yang menampilkan live kejadian di luar sana...
Kevin melihat, bahwa bencana sudah terjadi.
"Kita harus segera menemui mereka, pergi kembali ke Daratan, dan membunuh Herrscher of Death [L] yang sudah merasuki seseorang yang lebih pas dari dirimu."
"Ditambah...."
Kevin dan Seele [II] melihat bahwa di sisi Pantai Timur sisi kawasan Cina, seekor monster yang sangatlah besar muncul, dengan ketinggiannya saja sudah melampaui awan di langit!
Dan disaat yang sama, di kawasan Ibukota Wilayah Kerajaan Britannia Raya, sebuah kabut hitam yang menutupi langit terbentuk, dengan di tengah pusaran badai hitam kematian itu, terlihat seorang gadis yang tengah dalam proses menjadi Herrscher of Death [L] !!!
Keduanya membuat wajah serius, dan Kevin berkata:
"Aku tidak menduganya....Bahwa Honkai Beast: Judgment-Class yang seharusnya tersegel, akan terbangun pada saat yang sama dengan proses kebangkitan Herrscher of Death [L]...."
Kevin: "Jika kita tidak cepat-cepat, baik Negara di sisi kemunculan Herrscher of Death [L] ataupun Negara di sisi kemunculan Honkai Beast: Judgment-Class.....keduanya bisa hancur hanya dalam hitungan jam!"