webnovel

Tempat kerja Baru

Lia yang tadinya kebingungan mencari tempat tinggal. Sudah di siapkan apartemen sama Marvin sebagai tanda rasa terimakasih nya karena sudah menolong Eezar.

Marvin seorang direktur utama di Rumah sakit elit di Jepang di mana Danu bekerja saat ini. Marvin anak kedua setelah Ayah Eezar yang menjadi keponakannya sekarang. Marvin dengan bentuk wajah yang hampir mendekati sempurna. Wajahnya yang tampan dikombinasi dengan ekspresi dingin membuat wanita penasaran. Tubuhnya yang tinggi dan sispact semakin membuat wanita tergoda. Meskipun mengikuti, Sampai saat ini Marvin tidak memiliki pacar dia hanya fokus bekerja dan mengurus keponaannya.

Ternyata Danu sudah setengah tahun pindah ke Jepang bersama istrinya Ratna. Danu tinggal di sebuah apartemen mewah di Jepang. Danu yang masih menyimpan rasa sama Lia kini ingin mencari dimana Lia tinggal sekarang. Danu menyesal telah menyakiti Lia waktu lalu. Danu ingin menebus kesalahannya dengan meminta Lia balikan lagi dengannya.

Lia sekarang tinggal di apartemen Marvin. Karena Lia tidak bisa menolak kebaikan Marvin. Bocah kecil semakin sering bermain ke apartemen tempat Lia tinggal. Mereka berdua semakin akrab. Hari-hari pun berlalu, Lia sudah menguasai daerah Jepang. Lia sudah tidak merasa asing lagi di negara orang.

Lia sekarang mengajar di Taman Kanak-kanak yang paling mewah di Jepang. Hari pertama Lia masuk kelas dan waktu untuk berkenalan pun tiba.

"Anak-anak sekarang ada guru baru yang mengajar kalian, sekaligus menjadi wali kelas kalian" Kata kepala sekolah dengan manis.

"Yeeee!!'' suara anak-anak bersorak ramai menyambut kedatangan guru barunya.

"Eezar dengan mata melotot melihat Lia" Rasanya seperti gak percaya.

"Selamat pagi anak-anak" kata Lia sambil tersenyum ramah.

Perkenalan pun sudah selesai, Lia melihat Eezar duduk di bangku paling depan. Lia mendekati Eezar dan merekapun mengobrol banyak. Eezar dan Lia berkeliling di halaman sekolah sambil memakan es krim.

Waktu pulang telah tiba, seperti biasa Eezar di jemput sama pamannya Marvin. Eezar berjalan sambil memegang tangan Lia seperti tidak mau melepaskan. Di depan gerbang ada mobil sport mewah berhenti. Kaca mobil terbuka dan Lia kaget melihat siapa yang ada didepannya.

Marvin pun kaget kenapa Lia bisa ada di sekolah Eezar. Akhirnya Marvin turun dari mobil dan menyuruh Eezar masuk. Eezar minta izin kepada Marvin untuk membiarkan Lia ikut bersamanya. Marvin tidak mau mengecewakan permintaan keponakannya itu, Lia pun diminta ikut masuk dalam mobil. Dengan wajah malu-malu Lia mengambil tempat duduk di belakang.

Marvin yang dingin diam-diam memperhatikan Lia dari kaca spionnya. Dengan penasaran Marvin ingin mengetahui kepribadian Lia.

"Kenapa kamu bisa ada disekolah Eezar? " Tanya Marvin dengan wajah dingin.

"Saya mengajar dan sekaligus menjadi Wali kelas Eezar disekolah" Jawab Lia dengan baik.

"Baiklah, sekarang aku mengantar kamu pulang dulu" Kata Marvin.

Eezar yang masih menikmati es krim nya cuek dengan obrolan Marvin dan Lia. Tiba lah Lia di apartemen Eezar mau ikut turun tapi Marvin melarang Eezar. Dengan raut wajah ketakutan Eezar pun tetap diam didalam mobil.

"Terimakasih Tuan" Kata Lia sambil menundukkan kepala.

"Sama-sama" Jawab Marvin dengan cuek.

Lia yang hidup sebatang kara kini kebingungan harus mencari pekerjaan sampingan. Lia melihat info kalau di Rumah sakit ternama di Jepang mencari klining servis. Tanpa basa-basi Lia langsung menyiapkan berkas-berkas persyaratannya. Lia langsung bergegas menuju rumah sakit.

Waktu pun berlalu Lia yang mengajar sebagai guru TK sekaligus Cleaning servis di rumah sakit tidak merasa malu. Karena hidup itu butuh perjuangan. Lia dengan wajah yang cantik kulit yang bagus tetap kelihatan menarik meskipun hanya memakai baju CS. Lia sedang bekerja membersihkan ruangan direktur Utama pemilik Rumah sakit.

"Aduch!!" Gumam Lia kerena terpeleset ditangga"

Marvin yang sedang berjalan naik ke tangga melihat Lia terpeleset. Marvin dengan spontan menolong Lia agar tidak jatuh. Namun mereka malah berguling berdua sampai bawah tangga.

Marvin dan Lia saling menatap begitu lama. Mereka tidak sadar dengan orang di sekelilingnya.

Tatapan Marvin ke Lia seperti sedang jatuh cinta. Hati Lia berdebar kencang seketika melihat pandangan Marvin. Tatapan Lia sekakan-akan tidak percaya melihat dirinya terpleset sama Marvin. Lia semakin jelas melihat wajah tampan Marvin. Mata sipit, hidung mancung dan bibir yang seksi seakan-akan menghanyutkan dunia Lia.

Secara sadar Lia langsung terbangun dan minta maaf kepada Marvin dengan ekspresi gerogi. Marvin yang masih tergeletak dilantai mengulurkan tangannya. Lia pun membantu Marvin bangun, ternyata kaki Marvin cedera. Lia segera minta pertolongan kepada perawat yang ada di rumah sakit tersebut.

Next chapter