webnovel

Pernikahan Yang Dirindukan

Dua Hari sebelum acara lamaran, calon suaminya membawakan selembar undangan pernikahan yang membuatnya mencicipi neraka cinta yang paling mengerikan. "Apa maksudmu? " Tanya Liana Putri dengan mata yang mulai berkaca-kaca menahan air matanya. "Maaf karena aku akan menikah dengan perempuan lain." Jawab Danu Prayoga tanpa rasa bersalah. Seketika itu dunia Lia terasa runtuh. Hatinya remuk bercampur rasa malu yang luar biasa. Bagaimana dia harus menjelaskan semuanya pada keluarga besarnya. ...... Setelah sakitnya di khianati, Lia pindah kerja, tanpa sengaja ia bertemu dengan keponakan dari salah satu Direktur Utama rumah sakit terkenal di pusat kota tempat mantan calon suami nya bekerja. Lelaki itu sangat dingin dan mendomisi. Tapi, ia memiliki hati yang hangat. Namanya adalah Marvin Alexder. Akankah Lia bisa menyembuhkan lukanya? Temukan kisahnya dengan membaca bab setiap bab di novel ini!

Linayanti · Urban
Not enough ratings
258 Chs

Semakin Tidak Tertahankan

Lia yang baru saja habis bertengkar dengan Ratna merasa tidak nyaman. Niatnya ingin pergi ke sekolah menjadi pudar, Lia melamun berdiri di pintu terbuka. Kedatangan Danu seketika membuat dirinya terkejut.

"Li... Li... Lia.... " Danu menyapa Lia, sambil melambaikan tangannya.

Namun Lia masih juga belum sadar, Lia larut dalam lamunannya.

"Li....kamu kenapa" Tanya Danu heran, sambil menepuk pundak Lia. Danu gak sabar ingin menanyakan kedatangan Ratna.

'Seketika Lia terkejut!' Kak Danu, maaf Lia tidak tahu kalau kk Danu ada disini. Jawab Lia kebingungan.

Lia meminta Danu untuk tidak menemuinya lagi, biar gimanapun Lia masih punya hati, Lia tidak setega perkataannya. Lia gak mau ribut dengan Ratna hanya gara-gara Danu. Namun Danu tetap saja menolak, Danu tetap ngotot ingin menemui Lia setiap harinya.

"Kamu kan sudah berjanji akan memberikan jawaban dari permintaanku yang kemarin" Kata Danu sambil memegang tangan Lia.

Namun Lia menyingkirkan tangan Danu, Danu tetap mengambil tangan Lia memohon dan berlutut agar dirinya mau menerima ia kembali.

Melihat hal itu Lia merasa tidak tega, Lia menyuruh Danu untuk bangun. Namun tetap saja Danu berlutut sampai Lia mengatakan - ya aku memberikan kk Danu kesempatan.

Lia yang malang tidak tega melihat Danu bertekuk lutut dihadapannya, Lia menyuruh Danu untuk bangun dan berjanji akan memberikan dia kesempatan. Mendengar hal itu Danu dengan wajah bahagianya langsung bangun memegang pundak Lia.

"Aku berjanji sama kamu Li, aku akan menebus semua kesalahan ku, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang kamu berikan" Kata Danu, dengan penuh cinta meyakinkan Lia.

Lia bukannya senang mendengar perjanjian Danu malah Lia mengarahkan pandangannya kearah lain. Lia melihat ke arah depan, mata Lia melotot dan kaget melihat siap yang ada dipojok depan. Ternyata Marvin sudah lama berdiri di depan Apartemen paling pojok Lia . Siapa yang sangka Marvin yang tampan rupawan dengan sikap dinginnya jatuh hati pada wanita biasa seperti Lia. Namun Marvin tidak menunjukkan sikap sukanya. Melihat kejadian itu Marvin akhirnya membalikkan badannya lalu berjalan keluar dengan hati yang hancur. Seketika Lia menyingkirkan tangan Danu yang ada di pundaknya. Lia pergi keluar mengejar Marvin.

" Tuan... Tuan... Tunggu Tuan... " Teriak Lia sambil berlari, namun Marvin tidak menoleh kebelakang.

Marvin dengan wajah cemburunya membuka pintu mobil langsung masuk dan menyalakan mesin mobil. Pas mau berjalan, Lia tergelincir jatuh. Marvin melihat kejadian itu, Marvin dan Danu berlari menuju Lia. Marvin kalah star dengan Danu, akhirnya Marvin memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua. Bersedih Lia melihat Marvin tidak jadi menolongnya.

"Cukup kak Danu, aku bisa sendiri, aku minta silahkan kak Danu pulang saja, aku mau sendiri" Kata Lia dengan wajah kesal sambil berjalan meninggalkan Danu.

Tetap saja Danu ngotot tidak mau meninggalkan Lia. Tapi Lia tetap bersi keras menyuruh Danu pergi. Danu akhirnya pamitan meninggalkan Lia, Danu dengan hati yang tidak karuan merasa takut jika Marvin akan datang menemui Lia. akhirnya Danu memikirkan cara bagaimana caranya agar Marvin tidak datang ke apartemen Lia. Lia yang tadinya mau pergi ke sekolah tidak jadi karena masalah tadi.

Marvin dengan sikap dinginnya pergi ke toko bunga, Marvin memesan mawar merah lagi. Marvin mengirimkan Mawar merah itu ke apartemen Lia yang dibungkus dengan hiasan indah. Tiba-tiba Lia menerima telpon dari Marvin, menyuruh Lia untuk keluar sebentar. Lia akhirnya bangun dari tempat tidurnya menuju ruangan Luar.

Terkejut Lia melihat Mawar merah tergeletak rapi dilantai depan pintu nya. Wajah Lia berseri-seri senyum indah terpancar di bibirnya, Muka yang tadinya gelisah berubah menjadi bahagia.

Ketika mau masuk Lia melihat langkah kaki laki-laki memakai sepatu kulit mengkilat dibarengi stelann jaz yang rapi, Dengan wajah penasaran Lia melihat secara perlahan siapa yang datang, ternyata Marvin terkejut Lia menatap.

"Tuan Marvin" Kata Lia, gugup dengan wajah bersemi.

"Ya ini aku" Kata Marvin tersenyum.

"Maaf atas kejadian tadi" Kata Lia, ingin menjelaskan kepada Marvin.

"Aku mengerti gak usah dibahas" Jawab Marvin dengan santai.

Lia merasa kesal mendengar kata-kata Marvin, seolah-olah tidak ada kecemburuan di wajahnya. Lia yang bingung sendiri melihat sikap Marvin dibilang suka tapi tidak suka. Lia dengan wajah kesal tidak mau menjelaskan apa-apa lagi.

"Ganti pakaianmu, aku tunggu 5 menit" Menyuruh Lia dengan santai.

"Apa?....kenapa secepat itu" Jawab Lia kaget.

"Tidak usah basa-basi, waktu kita tidak banyak" Jawab Marvin lagi.

Lia akhirnya bergegas mengganti pakaiannya, bodohnya Lia tidak menanyakan mau kemana. Dengan buru-buru Lia tidak sempat menyisir rambut indahnya, Lia keluar dengan pakaian yang sudah siap. Marvin dengan wajah santainya melihat Lia dengan biasa saja. Marvin melangkah menuju Lia, Lia terdiam ditempat. Marvin mengangkat tangannya laku merapikan rambut Lia, betapa romantisnya Marvin. Lia yang tadinya kesal berubah menjadi wanita paling bahagia di dunia. Wajah nya yang manis semakin manis karena senyum yang gak pernah lepas dari bibirnya. Marvin melihat pakaian Lia dengan gaun biasa yang sangat sederhana.

"Ayok ikut aku" Kata Marvin meminta Lia menggandeng tangannya.

Lia dengan penuh hati mengikuti keinginan Marvin, Dengan wajah yang gak percaya diri, Lia menundukkan kepalanya karena merasa tidak pantas mendampingi seorang Marvin yang tampan rupawan.