"Lo sinting!" Cia nggak bisa berhenti, sudut matanya berair.
Dhika mengambil tisu kemudian menyeka airmata Cia yang keluar karena tertawa riang. Kay dan Kand dengar suara ibu mereka tapi nggak berani gabung ke tempat orangtua yang sedang berkumpul.
Fandi melepas tangan Nadya lalu duduk di sofa yang kosong, gadis itu ngekor.
Bagas menuntut penjelasan, Nadya dengan malas berujar, "dia baper, nggak ada aku bilang jadi pacar."
"Nggak usah percaya pa, dia tukang php. Dia pernah kabur ke Rusia gara-gara ada cowok yang obsesi sama dia karena di janjikan hubungan." Sahut Cia di sela tawanya. Dia memegangi perutnya yang keram.
"Jadi sepupu yang lo bilang itu dia?" tanya Fandi.
Cia ngangguk, "sayang waktu itu lo lagi ke Paris jadi nggak ketemu."
Nadya natap Fandi, "lo stay di Rusia? Cowo yang jagain Cia itu lo? Wah, kaya film India, selisih mulu nggak pernah ketemu."
Fandi nggak nanggepin, dia diam seribu bahasa. Apapun ucapan Nadya nggak di anggapnya serius.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com