Selesai makan Cia cuci piring. Dia sadar diri, udah makan malam dan di masakin, masa iya tinggal bersihin masih ngarep suaminya. Nanti kualat pulak.
Dhika saat ini duduk di sofa ruang tamu, dia nonton acara bisnis yang di tayangkan salah satu channel berbayar. Biasa orang pintar yang di tonton sesuatu yang menghasilkan.
"Pak, tukar napa." Cia datang dengan dua kaleng minuman soda dan cemilan yang di belinya tadi. Mengingat kasir itu membuat Cia ingin memaki.
Dhika menerima satu kaleng soda yang di berikan Cia, tapi dia nggak niat tukar channel bahkan di saut pun nggak.
Kok adalah suami yang modelannya begini, pikir Cia.
"Jangan bilang habis makan pasta jadi budek," sindir Cia. Dia duduk di lantai yang beralaskan ambal bulu halus.
Mulai tu dia nulis tugasnya, jangan sampek lewat lima hari bisa mati.
"Bagaimana latihanmu untuk Olimpiade?"
"Biasa aja pak, saya selalu berkabar kok sama pak Ramlan." Guru yang ngebimbing dia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com