webnovel

Apa Yang Aku Dapat Kalau Tebakanku Benar ?

Marco menggenggam tangan istrinya dengan erat, dan membawanya berjalan keluar ruangan pesta. Ketika mereka baru saja keluar dari ruangan seseorang berteriak

"C....."

Chloe berhenti dia melepaskan tangannya dari genggaman suaminya dan berbalik.

"Bi....."

Seorang gadis berambut pirang menghampirinya dan mereka langsung berpelukan.

"bagaimana kabarmu ? kamu tidak berubah.....aku sangat merindukanmu.....kamu sudah ketemu mama ?.....dia sangat merindukanmu" Febiola gadis berambut pirang itu mencecarnya dengan banyak pertanyaan, Chloe menanggapinya dengan senyuman. "kamu mau pulang ?"

Chloe mengangguk "kamu pasti belum makan, ayo kita ketemu mama dulu" Febiola langsung menarik tangan Chloe membawanya kembali masuk ke ruangan.

Chloe menoleh pada suaminya meminta pertolongan. Marco menangkap signal istrinya dan "eehem..."

Mendengar ada suara orang lain Febiola menghentikan langkahnya dan berbalik, dia menatap Marco dengan tidak suka, merasa terganggu dia bertanya pada Marco tanpa melepaskan tangan Chloe "kamu siapa ?"

"aku suaminya" Jawab Marco dengan penuh kepemilikan, Febiola mengamati Marco dari ujung kaki sampai ujung kepala

"hmmm...kamu lebih cakep sedikit dari kakakku, aku mengijinkanmu untuk menjadi suami Chloe, oke kamu tunggu di sini, aku pinjam Chloe, atau kamu boleh pulang duluan, nanti aku yang akan antar Chloe pulang" Kemudian Febiola kembali menyeret Chloe.

Marco yang di tinggalkan tertegun 'apa maksudnya, berani sekali gadis itu merampas istriku dari tanganku, cari mati dia', Akhirnya Marco bergegas menyusul istrinya. Tapi kedua gadis itu sangat lincah, mereka berhasil menyelinap di antara para tamu tanpa kesulitan. Ketika Marco berhasil mendekati mereka, dia melihat Ny. Anita sedang memeluk Chloe dengan penuh kasih dan kerinduan, matanya menyorotkan kebahagiaan, seakan-akan anak perempuannya yang telah merantau selama bertahun-tahun akhirnya pulang. Setelah Ny. Anita puas memeluk Chloe sekarang ganti tuan Michael suami Ny. Anita yang memeluk Chloe. Marco yang berdiri beberapa meter dari mereka memiliki ekspresi suram ketika melihat interaksi ini, wajahnya semakin sutam saat dia merasa istrinya benar-benar mengabaikannya.

"kalau tidak cepat bertindak, istrimu ntar di curi" tiba-tiba Stefan sudah berbisik di telinganya, Marco menoleh menatap sepupunya merasa tidak senang "apa kamu tidak tau pasangan suami istri itu adalah orang tua mantan tunangan brengsek istrimu, dan gadis pirang itu adiknya"

"...."

"nah.....lihat itu mantan tunangan brengsek istrimu" Stefan menunjuk dengan dagunya ke arah Andrew yang berjalan menuju ke orang tuanya "tampaknya dia mau merebut istrimu darimu"

Wajah Marco sudah sepenuhnya gelap, aura kecemburuan sudah menggantung di kepalanya seperti awan gelap yang menandakan hujan badai yang akan datang.

Stefan tersenyum licik melihat perubahan ekspresi sepupunya "tunggu apa lagi ?" Stefan menambahkan bahan bakar di atas emosi Marco "kalau kamu tidak segera membawa istrimu pulang, aku jamin dalam waktu dekat kamu akan menjadi duda merana"

Dengan semangat pertempuran untuk merebut kembali istrinya Marco melangkah menuju sekumpulan keluarga yang mengelilingi istrinya, tapi baru satu langkah tiba-tiba muncul sosok Ny. Kim di depannya

"Marco, kamu masih di sini ? mana istrimu ? tante pengen ngobrol dengannya"

Marco menatap Ny. Kim beberapa detik, lalu matanya kembali terarah pada istrinya. Ny. Kim mengikuti arah pandangan keponakannya dan berseru

"itu dia, tante mau ke sana, kalau kamu masih ada keperluan silakan pulang dulu, nanti biar tante yang antar Chloe pulang" lalu Ny. Kim meninggalkan Marco dan berjalan menuju Chloe.

Marco semakin geram 'kenapa semua orang mengusirnya pulang dan ingin mengantar istrinya, sial lain kali dia tidak akan membawa istriku ke acara seperti ini, aku tidak mau dia menjadi rebutan semua orang, istriku adalah milikku titik !'.

Sebelum Marco melanjutkan langkahnya Chloe sudah berjalan ke arahnya bersama dengan Febiola si gadis pirang yang menempel seperti perangko di lengan Chloe.

"Bi aku balik dulu, besok kamu main ke tempat kerjaku, aku yang traktir"

"oke....besok aku pasti datang" Febiola memeluk Chloe lalu "cup" dia mencium pipi Chloe dan meninggalkan bekas lipstick merah, lalu dia berjalan pergi.

Marco mengambil sapu tangan dari saku celananya dan menyerahkannya pada istrinya, Chloe memandang sapu tangan dengan heran, tapi dia tetap mengambilnya

"lap pipimu" jelas Marco setelah istrinya mengambil sapu tangan darinya

"kenapa ?"

"kamu perempuan yang sudah menikah, apa pantas ada bekas lipstick di pipimu ?"

"..." Chloe memandang suaminya dengan tatapan aneh, lalu beralih menatap Stefan yang berdiri di samping suaminya

"suamimu salah makan, tadi dia makan kulit durian makanya dia sekarang keracunan"

"..." orang ini bicara omong kosong apa lagi, batin Chloe

"sudahlah ! turuti saja maunya, atau kamu mau aku yang membersihkan pipimu ?" Stefan mengulurkan tangan ke pipi Chloe tapi dia di sambut dengan dua tatapan membunuh dari pasangan suami istri itu "oke...aku pergi...sampai ketemu besok"

🍒🍒🍒🍒🍒

Mobil keluar dari tempat parkir. Hari belum terlalu malam dan mereka meninggalkan acara tanpa makan malam.

"jadi kita makan di mana ?" tanya Marco setelah mereka di jalan.

Chloe diam berpikir sebentar " di rumah saja kita makan indomie telur gimana ?"

Marco menheringai "boleh" dan mereka diam.

Saat mereka berhenti di lampu merah Marco menoleh menatap istrinya yang sedang bersandar di kursi sambil memejamkan mata.

"apa yang kamu pikirkan ?"

"bagaimana kamu tau aku sedang berpikir bukannya tidur ?" jawab Chloe tanpa membuka matanya

"keningmu berkerut"

Chloe menghela napas "tante Anita dan om Michael adalah orang tua Andrew, mereka sangat baik terhadapku, sejak aku masih pacaran dengan Andrew mereka memperlakukan aku seperti anak mereka sendiri, aku tidak ingat bagaimana reaksi mereka ketika pertunangan kami berakhir, tapi tadi ketika kamu membawaku ke acara mereka aku merasa tidak nyaman, aku takut kedatanganku membuat mereka sedih"

"tapi tadi tampaknya mereka sangat senang dengan kedatanganmu, dan sikap mereka tampak tulus"

"ya"

Lampu sudah berubah hijau, mereka kembali melaju

"apa kamu masih mencintai Andrew ?" Marco menjaga nada suaranya tetap biasa

"entahlah...aku tidak terlalu yakin" jawab Chloe setelah beberapa saat

"kamu bertemu dengannya dan makan bersama"

Chloe menoleh, melihat sorot mata suaminya ada sedikit ejekan di dalamnya, lama Chloe mengamati suaminya lalu dia tertawa

"ha...ha...ha....."

"apa yang lucu ?" Marco merasa tidak senang

Mereka memasuki kompleks perumahan

"kamu tau apa yang di katakan Andrew saat makan siang denganku ?"

"...."

"dia bilang akan bercerai" Chloe masih menatap suaminya dan mengamati perubahan ekspresinya "dia meminta aku bercerai dan dia akan kembali kepadaku"

Wajah Marco menjadi gelap, cengeramannya pada kemudi makin kuat. Mereka sampai di rumah dan mobil telah terparkir, mesin telah di matikan, Marco masih diam, pandangannya lurus ke depan, dia menghela napas, ekspresinya kembali normal dan di menoleh menatap mata istrinya.

"kamu menjawab apa ?" tanyanya akhirnya

"coba tebak " goda Chloe

"apa yang aku dapat kalau tebakanku benar ?" mata Marco penuh perhitungan

Melihat sorot mata suaminya Chloe membatin 'dasar kapitalis, tidak pernah mau merugi sedikit pun'. Chloe diam pura-pura berpikir dan menjawab

"aku akan memasakkan indomie buatmu" seringai Chloe lalu dia membuka pintu dan keluar dari mobil.

"aku menginginkan hadiah yang lain" Marco menyusul istrinya dan membuka pintu

"oke ! asal itu masih dalam batas kemampuanku" jawab Chloe setelah beberapa pertimbangan, 'Marco tidak mungkin meminta hadiah yang aneh-aneh kan ?'

Setelah menutup pintu Marco menarik istrinya dan mendorongnya ke pintu yang telah tertutup, lampu otomatis menyala remang-remang.

"aku menebak kamu menolaknya" Marco menyeringai licik

"kenapa kamu begitu yakin ?" Chloe mendongak menatap sorot mata suaminya yang mengancam

"karena kamu istriku, dan aku tidak akan pernah menceraikanmu apa pun yang terjadi, jadi jangan pernah bermimpi untuk kembali pada mantan tunangan brengsekmu"

Selesai mengatakan itu Marco mencium bibir Chloe dengan ganas, melepaskan rasa frustasi yang di tahan sejak tadi. Chloe adalah istrinya dia tidak akan menyerahkannya pada siapa pun, dia selamanya akan menjadi miliknya. Ciuman Marco makin intens, tangannya telah bergerak di sepanjang punggung Chloe dan dia telah menurunkan resleting gaunnya, tanpa melepaskan ciuman Marco mengangkat Chloe dan membawanya ke sofa.

"istri hanyalah status, aku bisa kabur dan menyewa pengacara untuk mengurus perceraian" Chloe mendorong Marco karna kehabisan nafas

"coba saja, aku akan menemukanmu dan mengikatmu di sampingku seumur hidupmu"

"kenapa kamu mau menjagaku di sisimu, pernikahan kita hanya simbiosis mutualisme"

"karena aku belum mendapatkan keuntungan darimu" Marco tersenyum licik

"kamu memang kapitalis penghisap darah"

Marco kembali membungkam mulut Chloe dengan bibirnya. Kali ini ciumannya terasa sangat dominan penuh kepemilikan, mengekspresikan perasaanya bahwa Chloe adalah miliknya. Dia tidak akan pernah membiarkan seorang pun mencuri Chloe dari sisinya, 'SIAPA PUN'.