Setelah Presiden menunggu reporter Eva keluar, dia segera mengangkat telepon genggam pribadinya dan menelpon Rama: "Rama, maksudmu apa?"
Rama satu-satunya yang memegang pegangan di seluruh negeri H dan berani melakukan media berita kekerasan.
Berita Surabaya berani melaporkan hal itu, pasti ada seseorang di balik mereka.
"Tuan Presiden, Tuan Rama sedang sibuk dan tidak punya waktu untuk menjawab telepon. Anda dapat menelepon dua jam lagi."
Bukan suara Rama di ujung telepon , tapi Saga.
"Apa yang dia lakukan, biarkan dia menjawab telepon sekarang!" Tuan Presiden tampak marah.
"Tuan Presiden, Tuan Rama sedang sibuk dengan urusan pribadinya. Ini sangat penting baginya. Meskipun sekarang langit akan runtuh, dia tidak akan dapat menjawab panggilan Anda ketika masuk negara A."
Saga menutup telepon.
Saga melirik kamar tuannya di lantai dua, dan sekarang meski api mencapai lantai satu, Tuannya pasti tidak akan peduli.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com