"Rama Nugraha ada di tanganku, kamu tidak berani menembakku." Gerald dengan percaya diri berkata.
Shinta Nareswara tertawa hehe, "Sebenarnya, kematian tidak mengerikan bagiku. Jika aku ingin aku melayanimu, aku lebih baik mati. Kupikir suamiku tidak keberatan mati bersamaku, setidaknya dia membuatmu bersama."
Gerald menantang, "Apa kau benar-benar tidak takut mati?"
"Aku takut mati, tapi daripada aku mengkhianati suamiku. Aku lebih baik mati, atau kau mau memimpin jalan?"
Shinta Nareswara menekan tangan pelipisnya dengan keras.
Vania mengikutinya dan mengarahkan pistol ke pengawal.
Gerald tidak pernah menyangka akan jatuh ke tangan seorang wanita, Shinta Nareswara, wanita ini terlihat sangat lemah, bagaimana dia bisa memiliki keterampilan yang begitu cepat.
Menurut data, bukankah dia dibesarkan di pegunungan, dan dia tidak tahu bagaimana menggunakan keahlian menembak, dia juga tidak agresif.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com