Prasangka Yang Menyakitkan

Rendy terjerembab disisi tubuh Jasmine dengan keringat yang membanjiri tubuh putihnya. Wajahnya tampak menyiratkan kepuasan yang tidak terhingga. Ini adalah hal yang sangat luar biasa. Seumur hidupnya baru kali ini Ia merasakan indahnya dunia. Rendy menata deburan jantungnya yang masih tidak beraturan. Tubuh bagian bawahnya terkulai lemas tetapi Rendy puas. Seperti kata pepatah, anda puas kami lemas. Rendynya yang puas, tubuhnya yang lemas.

Setelah nafasnya kembali normal, Rendy lalu berbaring menyamping. Ia melihat Jasmine yang masih pingsan. Mukanya masih pucat pasi dengan bibir putih. Rendy mengusap rambut Jasmine yang kusut masai. Matanya bengkak dan pipinya sembab. Diambilnya tangan Jasmine lalu diciumnya dengan lembut.

Tetapi kemudian Rendy masih merasa penasaran, Ia segera memeriksa sprei yang mereka tiduri. Rendy menarik nafas lega melihat darah yang berceceran diantara kaki Jasmine. Ia lalu mengambil bed covernya dan menutupi tubuh Jasmine.