webnovel

Pernikahan Misterius: Antara Cinta Dan Balas Dendam

Bella Ozawa Adistia, wanita berumur 23 tahun, dan terpaksa menerima perjodohan pernikahannya dengan seorang pria tampan, kaya raya, dan duduk di kursi roda. Pernikahan terjalin karena sebuah surat dikirimkan kepada keluarganya, dengan motif tertentu yang tidak ia ketahui. Pernikahan itu terjadi atas kehendak dari Saga Leandra Graham demi bisa membalaskan dendam keluarganya. Ia bangkit dari keterpurukan demi membalas semua sumpah atas kematian orangtuanya dan hidup adiknya yang malang. Bahkan Bella menjadi target pertama. Hampir setiap malam, Bella tidak melihat Saga yang sudah menjadi suaminya, tapi justru ia dikejutkan dengan kedatangan seorang pria bertopeng ke dalam kamarnya, dan niat balas dendam yang sering diucap oleh pria bertopeng itu sampai membuat Bella semakin penasaran. Pernikahan yang terus berjalan, namun membuat Bella merasa kebingungan ketika ia selalu berhadapan dengan dua pria dalam waktu yang berbeda. Walaupun demikian, Bella telah berdamai dengan dirinya sendiri, dan memilih untuk membuka hati kepada suami cacatnya. Begitupun dengan rumah tangganya yang terjalin tanpa adanya cinta dari Saga, tapi Bella tidak menyerah. Sayangnya cinta yang mulai tumbuh kembali membuat Bella rapuh ketika Grace datang setelah Saga bangkit dari keterpurukan. Dapatkah Bella mempertahankan pernikahannya? Ketika Saga dengan terang-terangan mengakui bahwa tidak ada rasa cinta melainkan hanya ada rasa dendam yang akan ia tuntaskan, dan apakah Saga mampu membalaskan dendamnya? Lalu akankah pria bertopeng yang akan membuat hatinya Bella kembali pulih? Inilah kisah cinta dalam pernikahan yang penuh lika-liku dengan banyak misteri yang belum terpecahkan. Simaklah kisah dendam seorang pria dan cinta yang ikut mewarnai kisah ini.

Meldy_Wita · Urban
Not enough ratings
181 Chs

Tidak ada izin

Melihat Elena terus memohon, rasanya tidak mampu untuk Bian menolaknya. Terlebih ia tahu sekali bahwa wanita itu sudah memilih untuk tidak berdampak dengannya lain. Tentu saja membuat Bian sadar bahwa dirinya juga sudah tidak memiliki keputusan atas semua pilihan yang Elena tetapkan.

Akhirnya, Bian pun mengiyakan setelah ia menjawab dengan anggukan yang kecil sembari menghembuskan nafasnya secara perlahan.

"Ya sudah kalau memang kamu menginginkan semua itu seperti maka baiklah lakukan saja semuanya, Elena. Maafkan aku jika tadi berusaha mencegah dirimu, tapi aku hanya ingin memperingati dirimu sedikit agar kamu juga berhati-hati dengan pria itu. Kalau begitu baiklah, Nona Elena. Saya akan permisi dulu." Dengan sengaja Bian berkata secara formal demi memperlihatkan bahwa dirinya sudah tidak boleh lagi merasa terbawa perasaan dengan semua keputusan tersebut.

"Ya, tidak apa-apa," sahut Elena dengan perlahan sembari wanita itu menatap kearah Bian dengan tatapan yang aneh.