17 tahun kemudian
"KAK DION!" Gadis cantik dengan rambut panjang sebahu itu berlari kecil memeluk kakaknya yang baru saja turun dari mobil.
Dion mengulas senyum tipis mengusap kepala gadis dalam pelukannya lembut, mendaratkan ciuman kecil pada pucuk kepala adiknya.
"Lepas dulu, Na. Kakak belum mandi," kekeh Dion. Adiknya terlihat sangat manja, padahal umurnya sudah bukan anak-anak lagi.
"Kakak lama, Alana kangen sama Kak Dion jangan pergi lagi ya, kak. Jangan tinggalin Alana lagi, hiks." Dion terkekeh kecil saat melihat adik kecilnya menangis.
Tanpa beban Dion menggendong tubuh adiknya membawanya masuk ke dalam rumah di dalam sudah banyak keluarganya yang menunggu kepulangan dirinya.
"Astaga, dasar Alana!" Angkasa berdecak melihat kelakuan saudara kembarnya. Dia mendekat namun Dion mencegah agar Angkasa tidak menganggu.
"Biarkan dia melepas rindu dengan kakak kesayangan, kau jangan menganggu Alana dulu, Angkasa!" ucap Arya terkekeh kecil.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com