Kenyataan yang Pahit

Tak jauh dari situ, kedua anak itu sedang bersenang-senang, saling bergosip, mereka sangat serius, dan mereka terlihat begitu bertenaga, yang membuat orang-orang bahagia.

　　Mereka sangat baik. Mereka sangat muda sehingga mereka tidak peduli tentang apa pun. Memang seharusnya begitu, sampai mereka dewasa, mereka tidak akan memikirkan terlalu banyak hal dan hal-hal yang melelahkan.

　　Mata Ellys menunjukkan sedikit rasa iri.

　　Tapi dia menoleh dan berpikir, ini anaknya, dia harus bahagia, selama mereka bahagia, kenapa dia harus iri?

　　"Tuan Arsy, saya tidak tahu apakah pak Edwin itu telah memberitahu anda tentang kondisi fisiknya, tetapi saya pikir lebih baik memberi tahu anda beberapa hal terlebih dahulu. Dengan cara ini, anda harus siap secara mental."

　　Ellys telah memikirkan hal ini sejak lama, dan sekarang melihat Edwin merasa lebih baik karena anak-anak, dan tubuhnya telah banyak pulih, tetapi dia sangat emosional, dan tubuh Edwin terlalu lemah.