"Good morning, my wife," ucap Stevan yang mengecup kening Keyla.
"Hmmm? Jam berapa sekarang?" tanya Keyla dengan nada suara yang masih mengantuk. Matanya terasa berat dan bengkak karena acara malam pertama mereka yang gagal. Meskipun begitu, Stevan sama sekali tidak kecewa. Dia bisa mengerti Keyla dan tak menyalahkan istrinya karena kehilangan keperawanannya sebelum mereka menikah.
"Tujuh," balas Stevan menyingkirkan helaian rambut di kening Keyla dengan lembut. Dan tanpa sadar, Keyla mendekatkan bibirnya pada bibir Stevan yang kemerahan.
"Aku malu sekali. Seharusnya aku bangun lebih pagi daripada kamu."
"Mandilah. Setelah itu kita sarapan." Stevan berkata kemudian berniat beranjak dari ranjang.
"Tunggu!" Keyla memegangi tangan lelaki itu yang terasa dingin dan Keyla bisa merasakan otot-otot tangan Stevan yang kuat. "Kamu marah?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com