Aqila terlihat sangat kesal karena sahabatnya malah justru memihak pada Fadhil. Dia pun harus melebarkan telinganya karena mendapat omelan terus menerus oleh Yura. Memang dari tadi Yura tidak berhenti mengoceh saat tahu kalau sebenarnya Aqilah yang keterlaluan karena menuduh Fadhil hanya karena lelaki itu mengobrol dengan perempuan lain.
"Udah donk Yura, jangan ngoceh terus. Kayak burung beo aja kamu ini." Aqila terlihat sangat kesal.
"Habisnya kamu ini kebangetan banget, Qila. Ga habis fikir kenapa Fadhil bisa cinta mati sama kamu. Dari segi fisik kamu emang cantik. Tapi kalau sikapmu begitu, mana ada lelaki yang betah dekat sama kamu."
"Koq gitu sih?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com