webnovel

1. Masa kini

Pagi hari dinegeri Dhongzhu,

berdiri dengan gagah sebuah Istana kekaisaran terbesar satu - satunya dinegeri tersebut. Semua rakyatnya hidup makmur dan sejatera. Hukum dan keadilan ditegakan tanpa memandang tahta, dan kekayaan yang dimiliki rakyatnya. Siapa yang salah siapa yang benar ditegakkan keadilan. Itu semua karena pemimpin yang jujur dan berbudi luhur. Kerajaan Dhongzhu dipimpin oleh seorang kaisar yang adil dan bijaksana.

Disebuah kamar disalah satu kerajaan, terbaring seorang wanita cantik yang tampak begitu pucat hampir seperti mayat, tidur dengan begitu tenang dan damai. Seperti tidak ada lagi tanda - tanda kehidupan disana. Sudah satu tahun lamanya wanita cantik itu terbaring tanpa nyawa.

Seorang pria tampan dan gagah tampak terlihat putus asa disampingnya, seraya mengengam erat tangan wanita tersebut dengan penuh kasih sayang.

Pintu kamar terbuka, menampakkan seorang wanita paruh baya dengan pakaian kerajaan datang kedalam kamar tersebut bersama seorang wanita dan beberapa pelayan dibelakangnya.

" Mungkin sudah waktunya kita harus merelakannya pergi, sudah setahun lamanya dia hidup seperti ini. " wanita paruh baya itu berkata didepan wanita yang terbaring lemah tersebut.

"Tidak, ibu. Aku nyakin dia akan bangun. " tegas pria tersebut seraya terus mengengam tangan wanitanya tersebut, tanpa berniat sedikitpun untuk berbalik badan melihat ibunya.

'' Raja, Anda jangan egois. Sudah ada Selir Gueni disisimu. Lepaskan dia, biarkan dia pergi dengan tenang. " terang wanita paruh baya tersebut. Dia tidak habis pikir apa yang ada difikiran putranya.

Sudah setahun lamanya Ratu tersebut jatuh sakit dan tidak ada tanda - tanda kehidupan disana. Sudah banyak tabib yang mencoba mengobatinya, namun tetap tidak ada yang dapat menyebuhkannya dan tidak bisa diketahui apa penyakitnya. Bagaimana bisa putranya itu terus saja bertahan untuk menunggunya bangun kembali, selagi sudah ada wanita lain yang rela menemaninya dan setia menunggu disisinya.

Seperti mengharapkan sesuatu hal yang sangat mustahil. !

"Seharusnya ibu mengerti, bukan aku yang menginginkannya untuk menjadi selir apa lagi mengantikan posisi Ratuku. " Ucap Raja tersebut. Wajah tampan itu terlihat begitu dingin, bengis dan menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya.

Raja masih tetap bertahan pada posisinya, memandangi wajah pucat istrinya, mengelus lembut wajahnya dan beberapa kali mencium lembut tangan pucat istrinya.

Pemandangan tersebut membuat Selir Gueni terbakar cemburu. Tersimpan banyak dendam didalam hatinya tersebut.

"Lihat saja, Aku akan membuat mayat wanita sialan itu menjadi mayat yang akan mati selamanya." Sungutnya dalam hati penuh kebencian. Tatapannya tak lepas dari Ratu tidur tersebut.

" Bukankah masih ada banyak hal yang perlu ibu kerjakan. " ucap Raja tersebut, tanpa melihat sedikitpun pada ibunya.

Hal itu membuat Ibu Suri sedikit geram pada putranya.

"Apa Anda berniat mengusirku raja, Ibumu sendiri? hah,, sungguh sulit dipercaya. " Ibu Suri mengelengkan kepala tak habis pikir dengan sikap putranya tersebut.

"Aku tidak mengusirmu, Ibu. " ucap Raja, masih setia diposisinya seraya terus menciumi mesra tangan lemah istrinya tersebut.

Melihat pemandangan didepannya yang tak kunjung berhenti, namun malah semakin menjadi, membuat Selir Gueni tampak gelisah seperti cacing kepanasan yang kehabisan energi. Selir Gueni memengang lengan Ibu Suri , meminta dukungan agar Ibu Suri mengerti tentang perasaannya saat ini setelah melihat pemandangan didepannya tersebut.

" Tapi, tadi Anda mengatakan... " Ucapan Ibu Suri seketika terhenti saat Raja memotong ucapannya.

"Aku butuh waktu berduaan dengan istriku, Ibu. Jadi jangan nganggu kami. " sela Raja masih tetap membelakangi Ibu serta Selir yang berada dibelakangnya.

"Raja, tidak bisakah Anda melihatku sedikit saja. " Kali ini Selir Gueni mulai memberanikan diri untuk bersuara.

" Aku setia berada disini untukmu, menjaga dan mengurus Ratu untukmu. Kenapa Anda masih tidak ingin melihatku, yang mulia. " Isak tanggis palsu mulai terdengar. Dengan perlahan Selir Gueni mengusap air mata yang keluar dari pelupuk matanya. Namun sekilas matanya terlihat penuh kebencian kemudian langsung berubah menjadi sangat sedih dan memelas pura pura tersakiti saat Ibu Suri mulai memeluk dan menenangkannya. Melihat hal itu sang Raja tetap dia pada tempatnya. Tak menghiraukan drama apa yang sedang mereka mainkan. Untuk membuat Raja menjauh dari tempatnya berada. Sepertinya sangat mustahil setelah apa yang terjadi selama ini.

" Semua pergilah, Aku mau tidur dengan istriku." Jawab Raja telak dan membuat Selir Gueni semakin memanas.

"Raja, Anda tidak bisa melakukan ini padaku. " Teriak Selir Gueni seraya menangis terisak isak. ( Hanya pura pura doang ya. )

"Raja.. " Ucapan Ibu Suri terhenti seketika saat Raja mengangkat tangannya keatas sebagai isyarat agar Ibunya diam dan tidak melanjutkan perkataannya lagi.

Tiba -tiba ada sesuatu yang menganjal dihatinya. Suasana hati Raja yang tadi memanas, seketika saja menjadi dingin dan tenang. Seakan ia telah menemukan secercah cahaya yang menerangi hatinya kembali.

Seketika senyum kebahagian muncul dibibir tampannya tersebut.

" APA KABAR .. ! "

~~~~~~~~~~~~~~@@@@~~~~~~~~~~~~~~~~

Hallo pembaca webnovel semuanya.

ini cerita pertamaku ya. aku harap semuanya suka ya dengan alurnya.

Salam sayang dariku 🥰

*Princes_Sky*