webnovel

Yin Wushuang VS Ketua Iblis (2)

Editor: Wave Literature

"Haha... Ayo lagi!" Semua bayangan-bayangan Ketua Iblis itu serentak tertawa dengan gestur dan nada suara yang sama!

Lagi-lagi ada satu dari bayangan itu menyerang Yin Wushuang!

Yin Wushuang melemparkan pedangnya dan bayangan itu pun langsung hancur, setelah itu pedangnya pun kembali ketangannya.

Kemudian Yin Wushuang dengan serius mengamati sekelilingnya.

Ketua Iblis itu masih tertawa, dan bayangan masih terus bertambah. Ia tahu bahwa dengan 1 lawan 3, maka ia tidak akan bisa mengalahkannya. Apalagi ada Mo Range di pihak Yin Wushuang. Sehingga Ketua Iblis itu pun menggunakan jurus bayangan itu sangat membantunya saat ini.

Setelah lawannya semakin bingung karena melihat bayangan yang sangat banyak, maka ia akan mulai menyerang mereka lagi!

Xi Ying juga menggunakan sabuknya memecahkan bayangan-bayangan yang ada di sana, sedangkan Mo Range kepalanya sudah sangat sakit, tapi untungnya saat itu tidak ada bayangan yang mendekatinya.

Namun ini juga bukan cara terbaik yang seharusnya dilakukan, nantinya bayangan ini pasti akan memenuhi seluruh gua!

Kalau Mo Range bersembunyi dari satu bayangan, lama-kelamaan Mo Range juga akan mati!

Bahkan mungkin nanti ia akan bertemu langsung dengan Ketua Iblis!

Ini tidak bisa dibiarkan!

Saat bayangan ketiga menyerang Yin Wushuang, Yin Wushuang kembali menggunakan pedangnya melawan bayangan itu. Bayangannya pun kembali menjadi asap hitam.

Asap ke empat!

Asap hitam ke lima!

Bayangan-bayangan itu terus tertawa, "Yin Wushuang, sehebat apapun kamu, kamu juga tidak akan bisa membunuhku!"

Saat itu Yin Wushuang langsung menuju ke kursi Ketua Iblis itu dan duduk di atas kursinya.

Di sebelah kursinya, ada sebuah meja, di atas meja tersebut terdapat seikat anggur dan dua buah pir.

Yin Wushuang mengambil buah pir yang ada di mejanya, lalu mengelap buah pir itu dengan bajunya lalu memakannya.

 ...

Suara tawa Ketua Iblis itu tiba-tiba berhenti.

Melihat sikap Yin Wushuang yang seperti itu, ketua Iblis merasa bahwa dirinya sedang diejek oleh Yin Wushuang.

Bayangan keenam pun menyerang Yin Wushuang, namun Yin Wushuang dengan santai memakan buah pirnya sambil mengibaskan pedangnya. Bayangan Ketua Iblis pun berubah menjadi asap hitam.

Bayangan ketujuh juga datang, Yin Wushuang menggunakan cara yang sama melawannya, lalu melemparkan buah pir yang satunya kepada Xi Ying.

 ...

Ketua Iblis merasa dirinya semakin di permainkan!

Bayangan-bayangannya terus menyerang Yin Wushuang.

Yin Wushuang mengibas-ngibaskan pedangnya dan bayangannya Ketua Iblis itu, kini menjadi tiga bagian.

Setelah memakan buah pir yang ada di tangannya, Yin Wushuang menyilangkan kakinya, sambil meletakkan sikunya di pegangan kursi, telapak tangannya menopang setengah wajahnya dan bersandar dengan malas.

Dibandingkan dengan Ketua Iblis, di sini Yin Wushuang justru bersikap seperti tuan rumah di gua itu.

Ketua Iblis merasa semakin dipermalukan!

Yin Wushuang tidak sabar menunggu Ketua Iblis itu muncul di depannya.

Yin Wushuang mengelap mulutnya lalu berkata, "Menurut perhitunganku tadi, setiap bayanganmu ini memiliki kemampuan 1 per 10 dari kekuatanmu kan? Berarti masing-masing dari mereka, kekuatannya sama denganku? Tingkat pembukaan level 4?"

Diam-diam Yin Wushuang mengetahui semua ini.

"Kalau iya kenapa? Memang benar apa yang kamu bilang tadi! Kekuatanmu sama dengan setiap bayanganku! Kenapa? Kamu pasti kalah, kamu tidak akan bisa memecahkan bayanganku! Aku akan membunuhmu! Memangnya di dalam tubuhmu masih ada kekuatan apalagi?"

"Kekuatanku sebenarnya tidak seberapa banyak." Yin Wushuang berpura-pura sedih. Lalu ia pun melemparkan pedang yang ada di tangannya itu.

Pedang itu yang semula hanya 1 kini berubah menjadi 10, kemudian dari 10 berubah lagi menjadi 100, dari 100 berubah lagi menjadi 500. Kini di setiap sudut ada pedang milik Yin Wushuang.

Tapi pedang-pedang itu tidak langsung menyerang! 

Meskipun tidak menyerang, tetapi melihat begitu banyak pedang yang siap untuk menyerangnya, pasti akan membuat orang yang melihatnya menjadi ketakutan.

Ancaman dan intimidasi selalu lebih menyiksa daripada kematian secara langsung!