webnovel

Pameran Batu Giok 5 Tahun Yang Lalu

Editor: Wave Literature

"Kamu adalah Yin Wushuang? Kamu bisa menyelamatkan saya? Kamu bukan orang biasa?"

"Tuan Mo, saya orang biasa atau bukan, bukanlah urusan anda, yang terpenting sekarang tolong kasih tau saya bagaimana ini bisa terjadi?" Ucap Yin Wushuang dengan wajah yang serius.

Mo Lan kemudian melihat anaknya, Mo Jin, itu menganggukan kepalanya. Itulah isyarat bahwa Mo Lan harus menceritakan semua ini kepada Yin Wushuang.

Pria itu pun menceritakan bahwa 5 tahun yang lalu, ada sebuah pameran batu giok di kota ini, dan dia mengajak anaknya mengunjungi pameran tersebut.

Pada hari itu cuaca tidak bersahabat. Langit tampak mendung, dan hembusan angin begitu kencang sehingga semua atap gedung sampai terhempas dan terbawa terbang.

Saat itu Mo Lan tidak tahu iblis apa yang datang! Satu-satunya hal dalam benaknya adalah bahwa dirinya harus segera bertindak!

Lalu, diantara keributan angin, Mo Lan mendengar suara serak berteriak, "Bodoh! Kamu berani bertarung dengan kakekmu?"

Di atas pasir kuning, terlihat dua orang berbadan tinggi besar yang melayang di udara. Tampaknya mereka sedang bertarung.

Tetapi yang setelah angin yang kencang itu berhenti, suasana kembali seperti biasa, bahkan seolah-olah tidak ada apapun yang telah terjadi disana.

Keesokan harinya, laporan berita mengatakan bahwa itu adalah angin besar, suatu pertanda bahwa ada bencana yang akan menimpa kita. 

Baik Mo Jin dan Mo Lan tidak pernah percaya dengan hal-hal mistis, sehingga saat itu mereka tidak berpikir aneh-aneh.

Tetapi setelah pulang dari pameran itu, tangan mereka langsung menjadi seperti ini.

Pada awalnya, muncul garis hitam dan merah pada urat nadi di pergelangan tangan kanan mereka. Seiring berjalannya waktu, garis hitam dan merah yang berada pada urat nadi pergelangan tangan itu semakin menyebar.

Keadaan tubuhnya pun semakin memburuk, bahkan dokter tidak dapat menemukan penyebabnya. Mo Lan pun hanya bisa terbaring pasrah di rumah sakit dan menunggu ajal menjemput.

Setelah Mo Lan selesai berbicara, mata Kakek Mo Ying seketika tampak terkejut dan langsung bertanya, "Nak, maksudmu ... sihir?"

Seperti yang ada didalam cerita mitos?

"Nak, apakah semua benar?" Kakek itu tampak tidak percaya dan bertanya pada Mo Lan.

"Ayah, untuk apa aku berbohong padamu?" Mo Lan untuk yang kedua kalinya meyakinkan ayahnya, Mo Ying. Kemudian Mo Lan pun manatap Yin Wushuang sambil berkata, "Nona Yin, jika kamu bisa, tolong singkirkan iblis itu, dan bersihkan wilayah Gangcheng!"

Yin Wushuang hanya terdiam tanpa sepatah katapun.

Beberapa saat kemudian Yin Wushuang pun kembali bertanya, "Di mana tempat pameran batu giok lima tahun lalu itu? Apakah anda bertemu dengan orang yang terlihat aneh di sana?"

Mo Lan sejenak mengingat kembali kejadian itu kemudian menjawab, "Lima tahun yang lalu, pameran batu giok diadakan di Taman Kangzhuang, Taman Kangzhuang letaknya tidak jauh dari Sekolah Yinglan!"

Lagi-lagi sekolahnya!

"Tapi jika kamu bertanya apakah saya melihat orang aneh atau tidak saat itu, sepertinya di sana tidak ada." Mo Lan menggelengkan kepalanya. "Batu giok semakin lama semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang tidak hanya para bangsawan, orang biasa pun setidaknya memiliki satu atau dua buah. Pada pertemuan saat itu saya juga melihat beberapa pejabat yang ada di kantor. Oh iya, bahkan keluarga menteri pendidikan Chu Xiong juga datang! "

"Berbicara tentang Chu Xiong, aku merasa ada hal yang aneh dengannya." Mo Lan mengerutkan keningnya kemudian berkata "Chu Xiong sangat suka giok, semakin berharga dia semakin suka, tapi dia tidak punya banyak uang untuk membelinya! Setiap kali ada giok yang bagus dia selalu menawarnya dengan harga yang murah."

Yin Wushuang menyentuh dagunya, "Di dunia ini banyak para pecinta giok."

Didalam batu giok biasanya juga biasanya memiliki kekuatan spiritual yang tak terlihat. Semakin mahal harga giok itu biasanya juga kekuatan spiritual yang ada didalamnya juga akan semakin kuat.

Tapi tidak semua orang bisa merasakan keberadaan kekuatan spiritual itu!

"Awalnya aku pikir juga begitu!" Mo Lan tiba-tiba duduk tegak seperti sedang mengingat sesuatu, matanya ketakutan lalu berkata "Setiap kali aku menolaknya, tangan kananku pada malam hari akan terasa sangat sakit. Sejak itu, sel garis hitam dan merah ini mulai menyebar!"

Tiba-tiba, Mo Lan kembali menarik perkataannya dan berkata, "Tapi, mungkin aku salah, yang suka menawar yang bagus dengan harga murah sepertinya bukan hanya dia seorang!