webnovel

Chen Mu, Kamu Memang Seharusnya Berlutut!

Editor: Wave Literature

Yin Wushuang berkata dengan santai kepada Liu Fan, "Liu Fan, mantan Penegak Kedisiplinan yang dulu berlutut di depan banyak guru dan semua murid itu Kakakmu kan?"

Mendengar ucapan Yin Wushuang, seketika Chen Mu pun langsung kaget.

Yin Wushuang tersenyum lalu berjalan mengelilingi Liu Fan, "Dulu Kakakmu memiliki kebiasaan buruk yaitu ia sering mencatat hal yang tidak penting di buku catatan, dan sekarang buku catatannya itu ada ditanganku."

Kemudian Yin Wushuang pun membuka buku catatannya dan melemparkannya pada Liu Fan.

Di bukunya itu tertulis, "Chen Lin orang bodoh perusak masyarakat! Mentang-mentang memiliki uang! Liu Fan akan segera masuk ke sekolah Hua Di, semoga Chen Lin bisa mati!"

Saat Yin Wushuang menerima buku itu, ia langsung melihat tulisan-tulisan yang ada di dalamnya dan mencari informasi.

Penegak Kedisiplinan yang dulu bernama Liu Yi, ia berasal dari desa kecil. Ayah dan ibunya sudah lama berpisah, ia merupakan anak yang kurang kasih sayang. Sehingga ia merasa bahwa dunia ini tidak adil padanya. Ia sangat membenci Chen Lin dan iri pada kekuasaan yang dimiliki oleh Chen Lin.

Apabila seorang Penegak Kedisiplinan seperti Liu Yi mencari masalah dengan Chen Lin, tentunya ia akan mendapatkan akibat yang buruk.

Sehingga waktu itu ia pun dihukum berlutut di depan banyak orang.

Orang lain mengira Liu Yi di paksa, tapi sebenarnya ia sendiri melakukan ini karena ketakutan. Setelah itu ia merasa sangat malu dan seperti orang yang sudah kehilangan harga dirinya, dan pada akhirnya ia pun mengundurkan diri dari sekolah.

Sejak saat itu banyak orang yang tidak menyukai Chen Lin.

Chen Lin adalah orang yang cuek, ia tidak berusaha memberi penjelasan kepada orang lain meskipun orang lain menjelek-jelekannya seperti apapun ia tidak akan peduli. Namun, orang lain juga tidak ada yang berani mencari masalah dengannya juga.

Chen Lin sama sekali tidak tahu bahwa ternyata Liu Yi tidak bisa menerima kesalahan dan kemudian bunuh diri.

Karena hal itu, Liu Fan sebagai adiknya mempunyai dendam pada Chen Lin. Sejak hari pertama masuk sekolah ia sudah sangat baik pada Chen Lin.

Namun sayangnya, dari awal Chen Lin sama sekali tidak curiga pada Liu Fan. Asalkan tidak menyakitinya ia selalu menerima siapapun yang ingin bergabung dalam gengnya.

 -

Saat melihat tulisan Kakaknya, Liu Fan tidak bisa menahan air matanya dan mengusap tulisannya, "Kak…" 

Karena melihat tangisan Liu Fan, orang-orang yang tadinya bersorak meminta penjelasan Yin Wushuang seketika langsung terkejut.

Tunggu… tunggu… sebenarnya apa yang terjadi?

Liu Fan adalah adik Penegak Kedisiplinan yang dulu, dan Chen Lin pernah bermasalah dengan Kakaknya, dari dulu Liu Fan selalu bergabung dengan grup Chen Lin, tapi kenapa ia sekarang malah menuduh Chen Lin?

Apa… ada yang salah?

Chen Lin mengedipkan matanya, ia sangat kaget, 'Wow? Ternyata Liu Fan adalah adik dari Penegak Kedisiplinan yang dulu? Bahkan ia saja tidak tahu!

Ini berarti Liu Fan ingin membalas dendam?

Tapi, bagaimana Yin Wushuang bisa tahu hal ini?

Dan juga kalau ia sudah tahu sejak awal, kenapa baru mengatakannya sekarang?

 -

Di sisi lain, Yin Wushuang berdiri di depan Liu Fan sambil melipat tangannya di depan dada, "Kamu coba buka halaman selanjutnya pasti akan lebih kaget lagi."

Setelah itu Chen Mu merebut buku catatannya!

Namun, seketika Yin Wushuang langsung menahan tangan Chen Mu, dan menendang kakinya sehingga Chen Mu pun berlutut di depan Liu Fan.

"Bagus sekali, Chen Mu, kamu memang seharusnya berlutut di sini!"

Saat mendengar kalimat Yin Wushuang, orang-orang yang saat itu sedang berkerumun di sana langsung heran, kenapa Chen Mu harus berlutut?

Liu Fan dengan gemetar membuka halaman keduanya dan membaca, "Ada seorang yang bernama Chen Mu telah mencariku, dia bilang Chen Lin yang suka membalas menyuruhku berlutut di depan semua warga sekolah dan berteriak bahwa aku bersalah, kalau tidak melakukan itu maka jika nanti adikku datang ke sini ia akan membalas dendam pada adikku… demi adikku, aku harus berlutut di depan semua para guru dan murid-murid..."