webnovel

Adik Ming yang Lucu

Editor: Wave Literature

Apa yang dimaksud oleh Yin Wushuang adalah Jun Shangxie, tapi Ming Qianya berpikir semua itu adalah Mo Jin.

Saat itu wajah Ming Qianya langsung berubah pucat dan gemetaran ia pun berkata, "Kamu kan belum cukup umur, bagaimana bisa... Kamu bisa melakukan hal yang tidak pantas dilakukan! Kamu benar-benar..."

Yin Wushuang menjawabnya, "Menurut hukum di China, jika umur 14 tahun baru bisa dibilang melanggar hukum, adik Ming yang lucu, aku sudah berumur 15 tahun, jadi tidak melanggar hukum."

"Tidak melanggar hukum?" Ming Qianya di skakmat.

Hukum saja tidak melarangku, apakah adik Ming yang lucu ini bisa punya hak?

Ming Qianya tambah kesal dan tidak menjawabnya lagi.

Mo Ying lalu berkata, "Nona Ming, kamu jangan dengar apa yang dikatakan Yin Wushuang, dia pasti bohong, dia kan suka bercanda, lagi pula Kakak Mo Jin bukan laki-laki seperti itu."

Mo Ying mengelap keringat dinginnya, ia berpikir bahwa cucunya dari dulu tidak pernah berbuat aneh-aneh, tapi kenapa kali ini ia tidak pulang dan bilang bahwa telah menampilkan cosplay?

Mereka tidak akan tahu masalah semalam. Mo Jin tidak memegang HP, apalagi Yin Wushuang sudah memasukkan HPnya ke dalam cinicin phoenix.

Siapa yang akan percaya jika Mo Jin telah melawan iblis dan masih bisa hidup normal?

Ming Jue kemudian menganggukan kepalanya sembari berkata, "Iya benar, apa yang dikatakan Kakek memang benar, kakak Mo bukan orang yang seperti itu."

"Seperti itu?" Kata-kata itu di beratkan oleh Ming Jue.

Yin Wushuang malas meladeni mereka, ia hanya menguap lalu meninggalkan mereka.

Mo Jin melihat bayangan kepergian Yin Wushuang, hatinya terasa sangat sakit.

Dia tidak akan pernah melupakan kejadian saat Tuan Jun memeluk Yin Wushuang dari belakang.

Apakah Tuan Jun dan Yin Wushuang telah melakukan hal semacam itu?

 -

Karena jendela kamar Yin Wushuang pecah, pelayan meminta Yin Wushuang bertukar kamar, Yin Wushuang menghindari Ming Qianya, saat makan siang ia mengurung diri di dalam kamar.

Hal terpenting saat ini adalah berlatih.

Ia berlatih sampai jam 2 siang, kemudian ia pun keluar dari cincin phoenixnya.

Acara pertaruhan batu masih berlangsung.

Yin Wushuang membawa kartu yang diberikan Mo Jin padanya dan pergi bertaruh.

Hari ini orang yang mengikuti acara ini sangat banyak.

Karena wajah yang berbeda, Yin Wushuang menjadi pusat perhatian banyak orang.

Ada yang merasa senang, ada juga yang tidak nyaman melihat Yin Wushuang, orang itu adalah Ming Qianya.

Ia melihat Yin Wushuang sedang membalik-balikkan batu, ia pun ingin mencoba taruhan dengannya.

Kemudian ia berlari mendekati Yin Wushuang dan menyapanya, "Nona Yin, aku dengar dari Kakek Mo kalau kamu taruhannya sangat hebat ya, dia juga bilang bahwa kamu bisa menjelaskan batu giok dengan sangat baik."

Yin Wushuang melihatnya dan menjawab, "Hanya kebetulan."

"Kakak Yin tidak usah merendahkan diri, kamu pasti hebat kan, sehingga bisa memiliki saham di bisnis giok keluarga Mo."

Yin Wushuang menjawab, "Hoki."

Padahal Kakek Mo Ying sudah pernah menjelaskan alasan Yin Wushuang mendapatkan saham di bisnisnya, anak ini benar-benar ingin mencari gara-gara.

"Tapi Kakak..." Ming Qianya berhenti bicara.

"Apa yang ingin kamu katakan?" Yin Wushuang memotong pembicaraan.

Ming Qianya kemudian tertawa, "Tidak apa-apa, aku hanya ingin taruhan denganmu, kita taruhan yuk, lihat batu mana yang paling bernilai tinggi, kamu kan punya saham pasti ada uang kan?"