webnovel

Permainan cinta (Annabela)

Balas dendam adalah tujuan utama Annabela saat ini. Rasa kecewa dan  sakit hati yang dialaminya tidak akan bisa terobati begitu saja. Annabela sangat membenci  Axton. Laki-laki yang  sudah membuat hatinya hancur. Axton tidak datang di saat acara lamaran yang sudah ia janjikan. Axton adalah laki-laki yang sudah menghancurkan harapan Annabela. Laki-laki yang sudah menabur garam diatas luka. Laki-laki yang sudah membuat hati Annabela seperti disayat-sayat oleh tusukan ribuan pedang. Hingga saat ini Annabela tinggal dipusat kota Jakarta. Ia merubah penampilannya menjadi lebih cantik dan lebih berkelas. Pada hari yang tidak disangka, Annabela bertemu sama laki-laki yang bernama Brandon Carlos, laki-laki yang terkenal sombong dan selalu menganggap dirinya paling sempurna. Brandon Carlos adalah laki-laki yang memiliki wajah tampan, cerdas dan kaya raya. Tapi, satu kekurangannya, ia belum pernah jatuh cinta. Karena sikapnya yang terlalu dingin dan mendomisi membuat semua wanita yang mendekatinya mundur sebelum melangkah. Hingga saat ini usia Brandon sudah 34 tahun, ia bahkan belum kepikiran untuk menikah. Siapa sangka pertemuannya dengan Annabela membuat dunia Brandon terasa berbeda. Brandon jatuh cinta sama Annabela pada pandangan pertama. Brandon seperti orang gila, ia tidak bisa tidur dengan tenang. Wajah Annabela selalu terbayang-bayang. Brandon memutuskan untuk mencari tahu tentang Annabela. Ia akan melakukan segala cara agar Annabela menjadi miliknya. Akankah Annabela bisa membalaskan dendamnya,? Dan bagaimana juga dengan Brandon Carlos? Apakah dia mampu meluluhkan hati Annabela?? ................................................................................ Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan kolom komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan komentar atau review daru kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading!

Linayanti · Urban
Not enough ratings
41 Chs

Harga diri lebih penting

Ternyata ia teringat sama perlakuan Jesika terhadap dirinya, rasa cinta dan rasa sayang yang ia miliki tiba-tiba menjadi pudar begitu saja. Sikap Jesika yang kasar dan sekarang dia juga sudah menjadi wanita yang sangat bebas setelah menjalani hubungan bersama Mex.

Dengan segera sekertaris Neron memutar balik mobilnya. Ternyata mempertahankan harga diri itu jauh lebih penting, bagi sekertaris Neron. mantan akan tetap menjadi mantan. Ia tidak akan pernah mau kembali lagi.

"Alangkah lebih baiknya jika saya kembali ke kantor" Batinnya sambil menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Tanpa menunggu waktu lama, sekertaris Neron sampai di kantor. Dengan segera ia memarkir mobil kantor di tempat biasa. Beberapa pegawai kantor menundukkan kepalanya melihat sekertaris Neron berjalan menuju ke ruangan Brandon.

"Permisi Tuan!!" Suara itu terdengar dari arah belakang sekertaris Neron.

Ia berhenti sejenak dan menoleh kebelakang. Ia melihat seseorang beridiri sambil menatap wajahnya.

Sekertaris Neron kemudian bertanya "Apakah ada yang bisa saya bantu?"

Ternyata itu adalah Reni sahabat Annabela, ia senyum-senyum malu berbicara sama sekertaris Neron. Melihat wajah sekertaris Neron yang ganteng membuat Reni tidak bisa memalingkan pandangannya.

"Maaf Nona!! Apakah ada yang bisa saya bantu?" Tanya sekertaris Neron sambil melambaikan tangannya tepat didepan Reni.

Reni terkejut sambil mengelus dadanya "Maaf Tuan saya ternyata salah orang" Jawab Reni "Kalau begitu saya permisi dulu" Lanjut Reni.

Sekertaris Neron heran, ia menjepit kedua alisnya "Baiklah nona tidak masalah" Sambungnya.

Reni membalikkannya badannya, ia pergi ke ruangannya sambil menutup wajahnya menggunakan tangannya "Dasar kamu Reni, kenapa kamu membuat malu" Reni mendumel.

Sekertaris Neron hanya bisa tersenyum dan kembali melanjutkan langkahnya. Sesampainya di depan ruangan Brandon dengan ragu ia membuka pintu.

"Tek!!" Suara pintu terbuka.

"Kenapa kamu kembali?" Tanya Brandon dengan heran, padahal ini belum jam berapa. Karena baru saja sekertaris Neron pergi justru ia sudah kembali begitu saja.

"Saya tidak jadi pergi Tuan" Jawabnya sambil duduk.

"Memangnya kenapa?"

"Tiba-tiba tadi pas di tengah perjalanan, saya jadi ragu Tuan untuk datang kerumahnya"

"Kenapa bisa begitu?"

"Saya lebih menjaga harga diri saya Tuan"

"Harga diri? Maksud kamu?"

"Ya karena saya tidak mau harga diri saya di injak-injak, hanya karena wanita itu"

"Saya heran sama kamu. Bukankah kamu sangat merindukan dia?"

"Memang Tuan!! Tapi gara-gara kejadian waktu itu membuat saya berpikir untuk tidak kesana. Karena dia sudah mencampakkan saya, Apalagi sekarang dia sudah mempunyai pacar baru"

Brandon terdiam mendengar penjelasan sekertaris Neron. Bahkan ia ingin belajar sama Neron tentang masalah cinta. Karena pengalamannya sama sekali tidak ada. Ia semakin penasaran cerita Sekertaris Neron.

"Ya sudah kalau begitu, sebaiknya kamu lepaskan saja dia"

"Tuan benar sekali. Saya sudah melepaskan dia"

"Kamu tidak akan menyesal?"

"Sama sekali tidak Tuan, karena saya sudah memikirkan semuanya baik-baik sebelum mengambil keputusan"

"Ya sudah kalau begitu!! Oh ya saya jadi penasaran sama kamu"

Sekertaris Neron melotot, penasaran yang seperti apa yang di maksud oleh Brandon. Pikirannya jadi kacau, ia bahkan berpikir kalau Brandon memiliki kelainan.

"Kenapa Tuan menatap saya seperti itu?" Tanya sekertaris Neron.

Brandon tersenyum licik sambil menaruh jari jemarinya di bagian bibirnya "Ternyata pikiran kamu mulai kotor" Jawab Brandon.

"Maksud Tuan apa?"

"Dari pertanyaan kamu saja, orang bisa menebak kalau pikiran kamu sudah mulai kacau"

"Maafkan saya Tuan!!"

"Ya sudah tidak masalah. Selanjutnya apa rencana kamu?"

Sekertaris Neron menggelengkan kepalanya "Tidak ada Tuan!!"

Tanpa di sadari Brandon baru melihat kalender yang ada di atas mejanya. Ternyata ia memiliki waktu tinggal beberapa hari lagi. Perjanjian dirinya dengan kakeknya sendiri membuat dia pusing.

"Saya ada tugas untuk kamu" Ucap Brandon.

"Tugas apa Tuan?"

"Saya tidak mau tahu, Bagaimana caranya kamu mengatur kencan buta saya. Karena kita mempunyai waktu tinggal beberapa hari lagi"

"Ya ampun!! Saya hampir lupa sama gak itu, lalu apa yang harus saya lakukan Tuan?"

"Arghhh ... Saya juga Masih bingung ini" Seketika terlintas bayangan Annabela di wajah Brandon. Ia teringat bagaimana tingkah lucu Annabela. Tapi sayangnya Setiap kali mereka bertemu, mereka tidak pernah berbicara serius. Selalu saja ada yang menghalangi mereka.

"Tapi itu tidak mungkin. Bagaimana bisa aku mengajak gadis itu kencan buta?" Gumam Brandon.

"Apakah Tuan sudah ada target?"

"Target?? Sama sekali belum ada"

"Bagaimana kalau Tuan kencan buta sama wanita itu?"

"Wanita yang mana maksud kamu?"

Sekertaris Neron melirik ke arah kiri dan ke arah Kanan. Setelah merasa aman, ia membisikkan sesuatu di telinga Brandon "Maksud saya adalah nona Zhu Tuan"

"Tidak bisa!!" jawab Brandon dengan nada terkejut.

"Kenapa tuan? Bukankah nona Zhu wanita yang sangat cantik, selain itu juga dia menjadi salah satu pemimpin perusahaan. Apa yang membuat Tuan tidak tertarik?"

"Saya tidak bisa menjelaskan alasannya. Sebaiknya kamu cari yang lain saja. Karena saya tidak akan pernah mau kencan sama Nona Zhu"

"Baiklah jika Tuan tidak mau. Bersiaplah menghadapi kakek Tuan"

"Apakah kamu mmegnacam saya?"

"Bukan Tuan! Saya sama sekali tidak mengancam Tuan"

"Terus apa maksud perkataan kamu yang tadi?"

Sekertaris Neron berusaha menjelaskan agar Brandon tidak salah paham "Saya hanya ingin Tuan itu bebas dari masalah ini. Kalau Tuan berkencan bersama Nona Zhu, saya yakin Tuan besar tidak akan mempertanyakan tentang pacar Tuan lagi. Karena Tuan besar sudah tahu kalau sekarang Tuan sudah ada pasangan"

Brandon memikirkan perkataan sekertaris Neron. Ia menganggap kalau apa yang di katakan itu ada benarnya juga.

"Baiklah kalau begitu!! Saya rasa ini adalah ide yang bagus. Silahkan kamu atur Semuanya"

"Serius Tuan setuju?"

"Terpaksa!!"

"Baiklah Tuan saya akan segera mengatur semuanya. Akhirnya rencana saya tidak sia-sia" Ucap Sekertaris Neron sambil tersenyum bahagia.

Karena kalau sampai ia tidak menemukan gadis untuk di kencani oleh Brandon, ia dalam masalah. Dengan senang hati sekertaris Neron meninggalkan ruangan Brandon.

Ruang kerja Reni.

Sedangkan Reni baru selesai menyusun laporan. Ia kemudian mengambil handphonenya.

"Astaga Annabela" Ucap Reni dengan suara keras, ia sangat terkejut melihat beberapa panggilan Annabela yang tidak terjawab.

Dengan segera Reni membuat panggilan untuk Annabela "Apa yang terjadi? Tumben sekali Annabela menelpon seperti ini. Semoga saja dia baik-baik saja" Gumamnya sambil menunggu jawaban dari annabela.

"Kenapa dia tidak menjawab panggilan saya? Perasaan saya menjadi tidak enak seperti ini? Sebaiknya saya izin untuk pulang lebih awal. Takutnya Annabela kenapa-kenapa"

Reni membereskan barang-barangnya. Ke tiga tim-nya melihat Reni tergesa-gesa "Kamu mau kemana? Kenapa kamu membawa semua barang-barang kamu?" Tanya salah satu timnya.

"Eh kamu!! Aku mau minta izin untuk pulang duluan. Karena ada sesuatu yang sangat mendesak aku tidak bisa menceritakan semuanya sama kalian" Jawab Reni.