Keesokan harinya kiran terbangun.Dia kembali terkejut saat melihat wajah Arjun di hadapannya yang masih tertidur.Mungkin karena dia belum terbiasa.
Kiran mengingat kembali kejadian semalam yang membuat wajahnya merona malu.Dia memukul sendiri kepalanya dengan pelan sambil tersenyum-senyum malu.
"Aku harus segera berpakayan sebelum mas Arjun bangun.gumam kiran dalam hatinya.
Dengan perlahan kiran menyingkirkan tangan Arjun yang memeluknya dan turun dari tempat tidur.Kakinya gemetar dan dia merasakan sakit di bagian bawahnya sehingga dia terjatuh kelantai karena kehilangan keseimbangan.
"Aduh,,,,kiran mengaduh kesakitan yang membuat Arjun terbangun.
Melihat kiran yang terduduk di lantai dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya Arjun langsung melompat turun dari tempat tidur.
"Kamu kenapa? tanya Arjun dengan wajah kawatir.
Yang awalnya dia merasa sakit sekarang dia malah terbengong,mulutnya sedikit terbuka melihat tubuh Arjun yang tidak memakai apapun dan juga dirinya.
Arjun menautkan keningnya melihat kiran hanya diam,namun tak lama dia tersadar.Arjun pun tersenyum tipis.
"Liatnya biasa aja,,tuh ilernya nentes.kata Arjun sambil menyentuh bibir kiran dengan jari telunjuknya.
Kiran gelagapan bingung tak tau mau berbuat apa,dia pun memegang mulitnya meraba-rabanya.
Arjun tertawa melihat tingkah konyol istrinya pagi-pagi.Kiran menjadi malu sendiri sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.Arjun pun semakin tertawa.
"Tak usah malu kaya gitu,,semalam aku sudah melihat tubuhmu ini dan kau juga memelukku tubuhku dengan erat.Goda Arjun sambil meraba-rabah tubuh kiran yang membuat kiran semakin maluh,wajahnya memerah sudah seperti kepiting rebus.
Arjun pun menghentikan tawanya dan mengacak pelan rambut kiran.
"Biar aku bantu.Tanpa menunggu jawabam kiran.Arjun langsung menggendong tubuh kiran membawanya kekamar mandi.Sementara kiran hanya terdiam Arjun yang tiba-tiba menggendonya.Tubuhnya membeku saking terkejutnya.
Arjun menurunkan kiran di batup dan menyalakan airnya dan juga menambahkan sabun cair.
Arjun pun mengambil handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya.
Merasakan hangatnya air dan juga aroma wangi terapi dari sabun membuat tubuh kiran merasah nyaman.Dia memejamkan matanya merasakan sensasi segar di tubuhnya.
Arjun tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan meninggalkan kiran sendiri di kamar mandi.
Setelah beberapa lama kiran sudah selesai mandi.Dia keluar mengenakan kimono handuk yang telah Arjun sediahkan.Dia melihat Arjun yang sedang duduk di sofa sambil sibuk mengotak atik leptopnya masih dengan mengenakan handuk.
kiran memperhatikan kamar itu mencari-cari pakayannya yang dia pakai semalam namun tak menemukannya.Bahkan kamar itu sudah rapi kembali.
Arjun yang melihat kiran hanya diam di depan kamar mandi menghentikan kerjanya di leptop.
"Hei gadis tukang ngelamun,,,kenapa bengong di situ? ucap Arjun memperhatikan kiran.
Kiran langsung celingak-celinguk seperti orang bodoh yang membuat Arjun kembali tertawa.
"Cepat ganti baju sana,,,!!! bukannya kita akan pergi kekampusmu.ucap Arjun yang sudah merasah gemas atas tingkah kiran yang begitu lugu.
Kiran baru teringat dan dengan cepat dia berlari kekamarnya yang membuat Arjun geleng-geleng kepala merasa lucu.
Arjun pun menutup leptopnya dan segera pergi mandi.
*****
Kini Arjun sudah sampai di kampus bersama kiran.Hati kiran sedari tadi tak tenang memikirkan apa yang mau di katakan oleh dosennya.
Arjun menjentikan tangannya kedepan wajah kiran yang terus saja melamun.Kiran pun langsung melihat ke arah Arjun yang duduk di sampingnya.
"Sepertinya aku harus ganti nama kamu menjadi si tukang ngelamun,,bengong muluh dari tadi,apa yang sedang kamu pikirkan? ucap Arjun sedikit menggoda kiran.
Kiran menarik napas pelan sambil tersenyum.
"Hhmmm gak ada ko yang kia pikirin.jawab kiran dengan wajah lesu.
Arjun mengernyitkan keningnya memperhatikan kiran.Dia merasah kiran seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Baiklah,,,ayo turun.Kita menghadap dosenmu.
Kiran hanya mengangguk dengan pasrah saja dan turun dari mobil bersama Arjun.
Kiran berjalan mengikuti Arjun dari belakangnya sambil menundukan kepalanya.
Semua mahasiswa terutama para gadis-gadisnya melihat Arjun,menatapnya tanpa berkedip.Mereka terpesona melihat ketampanan Arjun yang campuran bule itu.Mereka juga merasah tak Asing lagi melihat wajah Arjun.
Mereka semua memandangi kiran yang berjalan bersama pria tampan itu sambil menunduk.Para mahasiswa dan juga para dosen tak ada yang mengetahui status kiran yang sudah menikah.
Arjun yang merasah kiran jauh di belakangnya segera menoleh dan langsung menarik tangan kiran dengan pelan agar mengikutinya.
"Jalanmu lambat sekali,,,ucap Arjun yang terus memegang tangan kiran.
Kiran tersenyum masam memperhatikan tatapan para mahasiswa terutama para gadis-gadisnya terhadapnya seperti tatapan mengintimidasi dirinya.Dia mencoba melepaskan tangan Arjun namun kekuatan Arjun lebih besar darinya.
Merasah percuma saja melepaskan tangannya kiran menarik napas pasrah sambil tersenyum-senyum masam memperhatikan sekelilingnya.
Begitu sampai didepan ruangan kepala dosen di kampus itu,Arjun langsung masuk bersama kiran karena memang pintu ruangan itu sudah terbuka.
"Selamat pagi,,,,sapa Arjun datar.
Sontak saja semua para dosen yang berada di ruangan itu melihat ke arah Arjun yang berdiri bersama kiran.
"Selamat pagi,,,ada yang bisah di bantu? kata dosen laki-laki yang sudah cukup berumur.
Para dosen perempuan tarpaku menatap Arjun Yang berdiri di hadapan mereka.
"Saya wali dari kiran,,,jawab Arjun masih dengan suara datar sambil melihat kiran yang sedang berdiri di sampingnya sambil menunduk.
"Oh iya,,,,saya yang menyuruh anda untuk datang.Silahkan duduk.Kata dosen itu mempersilahkan mereka untuk duduk.
Arjun kembali menarik tangan kiran agar mengikutinya untuk duduk.
Semua para dosen yang memang terlihat sudah cukup berumur tidak terlalu mengenal Arjun.Arjun sangat terkenal di kalangan gadis-gadis mudah saja.Arjun pun sengaja tak memberitahu identitasnya saat mendaftarkan kiran di kampus itu.
"Ada hal apa bapak menyuruh saya untuk datang kekampus ini? tanya Arjun.
Kiran pun sudah sangat takut tangannya sudah terasa dingin,seluruh badannya gemetar.
Semua para dosen yang berada di ruangan itu saling pandang.Mereka memang berkumpul sedang merundingkan masalah itu.
"Begini,,,,mungkin nak kiran sudah memberi tahu anda tentang masalahnya.Dan juga kami semua meminta maaf atas nama kampus ini..kami tidak bisah berbuat apa-apa atas apa yang sudah dilakukan oleh salah satu mahasiswa disini.Dia salah satu anak dari pemilik saham terbesar di kampus ini.Jelas dosen yang bernama pak Toni.
Arjun mendengarkan saja dosen itu berbicara menjelaskan.dengan ekspresi wajah datarnya.
Pak Toni menarik napasnya sebelum melanjutkan bicaranya.
"Jadi,,,,,kami mau tidak mau harus mengeluarkan nak kiran dari kampus ini.
Kiran langsung mengangkat kepalanya melihat semua para dosen.Matanya sudah berkaca-kaca.Baru dua hari dia kuliah dan sekarang harus di keluarkan.Padahal bukan dia yang melakukan kesalahan dan dirinya yang harus menanggung kesalahan orang itu.
"Kami hanya tidak ingin sesuatu yang tak di inginkan akan terjadi pada nak kiran.Reza pasti akan terus menyakiti nak kiran.Anak itu sifatnya sangat susah di atur.Dia akan memperlakukan orang dengan sesukanya.Apa lagi orang yang berani melawannya.Kata salah satu dosen perempuan sambil terus memperhatikan Arjun.Dia begitu terpesona dengan ketampanan Arjun walaupun umurnya sudah tak mudah lagi.Tapi hanya sekedar mengagumi saja.
"Jadi sekali lagi kami mohon maaf.kata pak Toni dengan hormat.
Sebenarnya Arjun merasah geram terhadap pria yang di sebut namanya Reza itu.Yang sudah berani-beraninya menindas istrinya di tambah lagi kiran yang akan dikeluarkan.Arjun melihat kiran disebelahnya yang sedang menyapu air matanya.Dia terkejut melihat kiran yang sudah menagis.
Arjun mengepalkan tangannya.Ingin sekali dia menghajar Reza si banjingan sialan itu detik itu juga kalau saja pria itu berada diruangan itu.
"ini kampus setahu saya kampus ternama dan juga sangat terkenal.Jangan hanya karena satu dari anak pemilik saham di kampus ini kalian akan kehilangan semua penanam saham di kampus ini.Kata Arjun dengan menatap dingin kepada semua dosen.
Semua para dosen yang melihat tatapan Arjun bergidik ngeri dan terdiam.
"Kalian tidak tahu siapa saya,,,saya akan bisah menutup kampus ini sekarang ini juga kalau saya mau.Arjun menyeringai memberikan senyuman dinginnya.
Kiran terkejut mendengar perkataan Arjun dan juga para dosen.Mereka tak mengerti atas perkataan Arjun.
Arjun membuang napas kasar melihat wajah bingung mereka semua.
"oke baiklah,,,saya mengerti atas pikiran kalian .saya akan menjawabnya.kata Arjun yang sudah sedikit santai.
"Kalian semua hanya mengetahui saya wali dari kiran.Arjun menoleh pada kiran menatapnya dengan lembut.
"Dan juga kalian hanya mengetahui nama saya Arjun,,,,Apa kalian pernah mendengar tentang nama seorang pria bernama ARJUNA MARSELO,,??! Tak usah jauh-jauh,,buka saja internet kalian pasti akan menemukannya di sana.kata Arjun mengulas senyum dinginnya.
Semua para dosen begitu terkejut dan juga syok.Mereka semua merasa seperti dihakimi melihat tatapan dingin Arjun.Mereka sangat mengetahui siapa itu Arjuna marselo seorang CEO mudah yang sangat terkenal dan juga sangat terpandang di kota itu.Mereka sangat mengenal namanya namun tak terlalu mengenali wajahnya.Mereka tak menyangka CEO itu sekarang sedang duduk di hadapan mereka.Mereka semua saling pandang satu sama lain dan menelan ludah mereka dengan susah paya.
"Ma,,,maksud anda,,,salah satu dosen tergagap tak tahu mau mengatakan apa.
Arjun mendengus sambil tersenyum sinis.
"Demi istriku,,saya tidak akan menutup kampus ini.Karena saya juga tahu keluargaku salah satu penanam saham terbesar dikampus ini.
Kiran melongo mendengar perkataan Arjun yang mengatakan dia istrinya.Ada rasa senang di hatinya bahwa Suaminya sudah mengakui dirinya adalah istrinya.
Para dosen semakin terkejut dan tak tahu mau berkata apa lagi.Mereka hanya berpikir ternyata mereka berurusan dengan seseorang yang lebih berkuasa dari keluarga Reza.
😊😊😊😊😊
Catatan penulis:
Maaf ya kalau ada kata-katanya yang kurang masuk gitu.🙏 semega tak kecewa ya,,lope lope buat kalian😘😘