Kakak Aris yaitu Arya dan semua orang yang baru saja keluar dari ruang rapat sangat terkejut.Arya langsung menghampir Aris dan Bobi membantu Arjun.
Wajah Arjun hanya sedikit memar dengan darah disudut bibirnya.Akan tetapi tubuhnya terasa sakit semua.
Arya menarik tangan Aris dan menatap adiknya itu dengan tajam."Apa yang kau lakukan Aris? mengapa kau memukul tuan Arjuna? tanya Arya yang merasah heran dengan apa yang terjadi.Namun Aris tak menjawabnya matanya terus tertuju menatap Arjun.
"Kau Baik-baik saja Arjun,,? tanya Bobi yang merasa khawatir dengan sahabatnya itu sambil memperhatikan penampilan Arjun yang acak-acakan.
"Aku akan menghajarmu lagi bilah kau masih menyakiti kia.Aku tak akan membiarkan siapapun untuk membuat kiran tersakiti termasuk untuk dirimu." kata Aris dengan penuh penekanan sambil menunjuk ke arah Arjun.
Arjun malah tertawa sambil memegang perutnya.
Arya sangat terkejut mendengar alasan mengapa Aris memukul Arjun.Dan Bobi sudah mengerti sedari tadi.
Bobi tahu semua permasalahan sahabatnya itu yang sedang bertengkar dengan kiran istrinya karena Arjun selalu menceritakan semuanya padanya.
Sisil dan yang lain hanya terdiam sambil mendengarkan saja.Mereka pun tak tahu siapa yang sedang di maksud oleh Aris.
"Sudah Aris,,,!! mengapa kau memukul Pak Arjun karena kiran sahabatmu itu? ucap Arya yang masih bingung.Lagi-lagi Aris tak menjawab pertanyaan kakaknya yang membuat Arya sangat ingin meninju wajah adiknya itu.
"Aku tak akan pernah menyakiti kiran lagi,jadi kau tenang saja,,!! Aku tahu kau begitu sangat menyayangi kiran lebih dari seorang sahabat.Tapi aku sarankan padamu,sebaiknya kau buang jauh-jauh rasa itu dari dalam hatimu,karena kau hanya akan mendapatkan perasaan cinta yang tak akan terbalas.Kalau kiran sampai mengetahui bahwa kau sangat mencintainya,aku yakin kiran akan menjauhimu.Karena apa,,,,karena dia sudah menganggapmu sahabatnya yang sudah seperti kakaknya sendiri.Kiran begitu sangat dekat denganmu karena dia merasa nyaman berada di dekatmu sebagai kakaknya."Kata Arjun.
Aris termenung mendengar semua perkataan Arjun.sedangkan Arya,sisil dan semua orang semakin tak mengerti.Berbeda dengan Bobi yang mengetahui semuanya.
"Aku tahu perasaanku tak akan pernah terbalaskan.Aku bukan seorang yang egois sepertimu.Menjadi sahabatnya itu sudah lebih dari cukup untukku dan bisah dekat dengannya.Mencintai tidak harus saling memiliki,melihat orang yang dicintai bahagia sudah lebih dari cukup bagiku.Tapi aku bersumpah,,aku akan merebut kiran dari tanganmu bila dia terus saja tersakiti." Kata Aris dengan begitu serius.
Arjun malah kembali tertawa sambil menyandarkan punggungnya ketembok.namun dia berpikir apa yang di katakan Aris benar.Dia orang yang egois.
"Cukup Aris,,!!! kita pergi sekarang."Arya melihat ke arah Arjun sambil memegang tangan Aris."Aku mohon maaf pak Arjun,,karena adikku sudah memukul anda.Aku benar-benar minta maaf." kata Arya yang merasa tak enak.Arya pun juga merasa cemas di dalam hatinya sedari tadi karena kalau sampai perusahaan Arjun memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaannya gara-gara masalah ini,perusahaannya akan mengalami kerugian besar bilah itu sampai terjadi.
Arjun mengangkat sebelah tangannya dan yang sebelah memegang perutnya yang begitu sakit.
"Tidak masalah pak Arya,,,kau tenang saja..!! aku tak akan memutuskan kontrak dengan perusahaanmu.!" kata Arjun seakan dia mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh Arya.
Mendengar itu Arya bernafas lega."Terima kasih tuan Arjun.sekali lagi mohon maaf.Kami permisi dulu." Arya menarik tangan Aris untuk segera pergi dari tempat itu.
Arjun pun kembali berjalan untuk segera keruangannya tanpa peduli dengan orang-orang yang masih berada di tempat itu.Bobi mengikuti Arjun.
"Maaf,,,sedikit ada keributan.!? Aku permisih dulu."Kata sisil sambil pamit meninggalkan semua orang.
Arjun masuk keruangannya dan segera duduk di atas sofa.Dia membuka jasnya dan kemudian merebahkan tubuhnya di atas sofa.
Di depan ruangan Arjun,Bobi masih berdiri didepan pintu.Tak lama sisil datang menghampirinya dengan tergesa-gesa.
"Hei Bobi,,,!! Bos Arjun baik-baik saja kan? tanya sisil sambil menyimpan semua berkas di atas mejanya.
"Kau ini kaya tidak tahu saja siapa Bosmu itu.Mana mempan Bosmu itu cuman karena habis di hajar." jawab Bobi asal-asalan.
Sisil mendengus sambil mencibirkan bibirnya ke arah Bobi.Tetapi kemudian sisil kepikiran sesuatu."Oh iya Bobi,,,,siapa sebenarnya yang di maksud oleh pria yang tadi memukul Bos Arjun? Bos dan pria itu seperti memperebutkan wanita yang mereka sebut-sebutkan tadi."Tanya sisil yang begitu sangat ingin tahu.
Bobi mengangkat kedua bahunya."Kau tanya saja sendiri sama Bosmu itu.!! jawab Bobi dan segera meninggalkan sisil pergi keruangannya.
Sisil kembali mendengus merasa sangat kesal karena ulah Bobi yang selalu saja mengacuhkannya bila dirinya bertanya sesuatu.
"Dasar kau Bobi sialan,!! awas saja kalau kau nantinya meminta bantuanku." umpat sisil merasa sangat kesal dan segera berjalan dan duduk di kursi kerjanya.
πππππ
catatan penulis:
Maaf ya kalau cuman dikit babnya,,ππ