Ke esokan harinya Arjun sudah mengantar kiran kekampusnya
"Ingat yang aku bilangin,,kamu harus hubungi aku kalau udah selesai kuliah.Awas saja kalau kamu tak menghubungiku.kata Arjun dengan sedikit mengancam.
Kiran menggigit bibirnya mendengar perkataan Arjun yang penuh ancaman."Iya mas,,,jawab kiran.
Melihat tingkah kiran ingin rasanya Arjun mencium bibir mungil gadis itu segera.Dia menelan ludahnya mencoba menenangkan hasrat dalam dirinya.Dia menjadi tegang sendiri.
"Kia pergi dulu.
Arjun mengangguk berusaha menahan dirinya yang sudah tak tahan lagi bilah terus berdekatan dengan kiran yang begitu menggodanya.Tubuhnya terasa panas dingin.
Kiran pun segera turun dari mobil langsung meninggalkan mobil arjun masuk kedalam kampus.
"Sialan,,,,pake tegang segala ni barang masih pagi juga.Umpat arjun di dalam mobil.Dia pun segera meniggalkan kampus kiran menuju kekantornya dengan perasaan frustasin.
"Pagi kia,,,
"Pagi juga lila,,,jawab kiran sambik tersenyum.
Lila mendekati kiran yang juga tersenyum." Aku lihat kamu di antarin seseorang,siapa dia? pacar kamu ya,,? tanya lila dengan penuh selidik pada kiran.
Kiran menjadi gugup tak tahu mau menjawab apa."Itu,,,hhmmm itu teman aku,yaa taman aku yang aku ceritain ke kamu waktu itu.jawab kiran berharap lila tak bertanya lagi.
Lila memicingkan matanya melihat kiran yang menjawab dengan terbata-bata,dia merasa curiga kiran menyembunyikan sesuatu."Oh,,,kapan-kapan kenalin aku ke dia ya,,? ucap lila akhirnya.
Kiran mengangguk dan bernapas lega."Syukurlah dia tak bertanya lagi.Untung saja tadi mas Arjun tidak turun dari mobil.Dan lila pasti tak melihat wajah mas Arjun.Batin kiran.
Merekapun berjalan bersama menuju ke ruangan mereka.Kiran dan lila terus saja mengobrol sampai mereka melewati lapangan basket.
Buukk,,,,
Bolah basket yang begitu kerasa mengenai kepala kiran.Kiran langsung pusing penglihatannya seakan buram.Kiran langsung tumbang tak sadarkan diri.
Dari arah lapangan basket seorang pria tertawa senang.Reza yang memang sengaja melemparkan bolah itu saat dia melihat kiran dan lila.Posisinya kiran yang berjalan di samping lapangan sehingga bola tepat mengenai kepalanya.
"Rasain,,,itu akibatnya karena sudah berani melawanku.Reza tersenyum sinis.
"Reza apa apaan kau ini,,,kau sungguh keterlaluan.Ngapain kau melemparkan bola itu kegadis itu? kalau sampai dia kenapa-napa .Kata Doni teman Reza.
"Emang aku peduli...Bodoh amat kalau dia kenapa-napa.Balas Reza santai.
Doni menatap Reza dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.Doni tau Reza tak akan di hukum bilah berbuat sesuatu di kampus.Reza adalah anak dari pemilik saham di kampus itu.Dia tampan tapi suka seenaknya sendiri.Walaupun dia berbuat kesalahan di kampus tetapi para dosen tidak ada yang berani untuk menghukumnya.
"Wah ni anak udah keterlaluan.Doni berlari menuju pada kiran yang tak sadarkan diri.
"Kia bangun dong.lila terlihat sangat panik.
"Ayo kita bawah dia ke UKS.ucap doni langsung menggendong kiran.
Lila mengikuti doni yang sedang menggendong kiran.
Sudah hampir 20 menit kiran belum juga sadarkan diri.Lila semakin panik saja karena kiran belum juga sadar.
"Reza sudah sangat keterlaluan.Gumam Doni yang masih berada di ruangan UKS bersama lila.
Lila dapat mendengar gumaman Doni dan menatap tajam ke arah Doni."Jadi ini ulah Reza,,,keterlaluan sekali dia.Mentang-mentang anak pemilik saham di kampus ini dia suka semena-menanya sama orang.Lila meradang merasah sangat emosi.
Doni merasa ngeri melihat wajah lila.Wajah lila yang putih dan juga sangat manis berubah seperti emak-emak yang sedang mengomeli anaknya.
"Aaww,,,Rintih kiran.
Lila dan Doni langsung melihat pada kiran.
Kiran memegang kepalanya yang terasa sakit.Begitu sadar kiran melihat lila dan seoarang pria.
"Aku ada di mana? tanya kiran.
"Kamu ada di ruang kesehatan.Tadi kamu pinsan.Jawab lila yang berdiri di samping kiran.
Kiran mengingat-ngingat yang terjadi padanya saat sesuatu yang keras mengenai kepalanya.Setelahnya dia tak ingat apa-apa lagi.
"Kamu baik-baik aja kan..? tanya Doni.
Kiran mengangguk lemah.kepalanya masih sangat sakit.Ponsel kiran berbunyi dan lila membantu kiran mengambilkan ponsel kiran dari dalam tas.
"Aris,,,,kiran langsung mengangkatnya.
"Halo Ris,,,,
📞"Kia kamu kenapa? suara kamu kenapa seperti lemah kaya gitu? kamu baik-baik saja kan.? tanya aris dengan cepat yang membuat kiran tertawa pelan.
Aris dapat mengetahui kalau kiran sedang tidak baik.Dari dulu sampai sekarang.
"Aku gak pa pa Ris,,,Cuman terkena bolah basket aja tadi.Makanya kepalaku sedikit pusing.
📞"Apa,,,,aku kesana sekarang.Nada bicara aris terdengar sangat kaget dan panik.
"Gak usah Ris,,,aku gak....
Aris langsung menutup sambungan telfonnya sebelum kiran selesai bicara.Kiran hanya menghela napas pelan dan menyimpan pinselnya.
"Aku pergi dulu ya,,,pamit doni.
Kiran dan lila mengangguk bersama.
"Kau tau ini ulah siapa,,si Reza sialan itu.Dia sengaja lempar bolanya kekamu.Mungkin dia gak terima waktu kamu menolaknya.Wajah lila terlihat sangat kesal.
"Kau tau juga si Reza itu tak akan di hukum atas perbuatannya yang suka seenaknya di kampus ini.Karena dia anak dari salah satu pemilik saham di kampus ini.
Kiran terbengong mendengar lila yang terus-terusan mengomel.Dia pun tertawa karena lila yang begitu cerewet.
"Kau ini orang lagi marah juga malah di tertawain.ucap lila sedikit cemberut.
"Iya maaf,,,ucap kiran tersenyum."Kalau aku cari masalah lagi dengan si Reza itu,,,bisah-bisah aku di keluarin dari kampus ini.pikir kiran.
*****
Aris sudah sampai di kampus kiran dan segera menuju ke ruangan UKS setelah dia bertanya dulu pada mahasiswa di situ.
"Kiran,,,,,Aris langsung masuk ke ruangan kesehatan dan melihat kiran yang masih berbaring di tempat tidur.
Kiran dan lila langsung melihat kepada Aris yang sedang berdiri di depan pintu.
"Kamu baik-baik aja kia,,? aku sampai ngebut.Untungnya kamu udah ngasih tau aku kampus kamu.ucap aris yang sudah berdiri di samping kiran dengan wajah sangat kawatir.
Kiran tak menjawab pertanyaan Aris,dia malah balik bertanya."Kamu gak kerja Ris,,,?
Aris mendengus karena kiran malah balik bertanya."Aku lagi kawatir sama kamu kia,,,bukannya di jawab malah balik bertanya.
Aris memang sangat mencemaskan kondisi kiran yang memang dia tau kiran sangatlah lemah.Apa lagi di bagian kepala kiran yang memang sudah perna cedera sekali saat kiran berumur 14 tahun.
Kala itu kiran tertabrak saat dia belajar naik sepeda bersama dengan Aris.Yang mengakibatkan kiran harus menjalani oprasi di bagian kepalanya karena kepala kiran yang terbentur sangat keras.
Dokter perna berpesan bahwa jangan sampai kepalanya cedera lagi.Kalau sampai terjadi akan berakibat buruk terhadap gadis itu.Sejak saat itulah Aris selalu menjaga kiran sebelum akhirnya dia harus melanjutkan studinya keluar negri.
"Aku baik-baik aja Ris,,,,jawab kiran dengan tersenyum.
"Beneran? tanya Aris lagi sambil memegang kepala kiran dengan lembut.
Kiran hanya mengangguk saja.Lila sedari tadi hanya terpaku melihat Aris yang barus saja sampai.Lila terpesona melihat ketampanan dan juga perlakuan Aris yang begitu sangat perhatian pada kiran.Lila sampai tak berkedip memperhatikan Aris.
"Oh iya Ris,,,kenalin ni teman aku di kampus ini.Namanya lila.Kiran melihat lila dan Aris bergantian.
Kiran menautkan keningnya melihat lila yang hanya melamun sambil melihat pada aris.
"Aku Aris,,,,Aris mengulurkan tangannya namun lila masih diam saja yang membuat Aris menatapnya bingung.
"Lila,,,,,Kiran memegang tangan lila yang membuat lila langsung tersadar.
"Hhhmmm eh iya kia,,ada apa..? ucap lila tak karuan.Kiran menahan tawanya melihat lila yang menjadi salah tingkah.
"Ini teman aku Aris.Ucap kiran.
Lila melihat pada Aris dan juga tangannya yang sedang terulur.
"Eh iya aku lila,,,,Dia membalas uluran tangan Aris dengan tersenyum malu-malu.
Aris semakin bingung namun tetap tersenyum pada lila.Mereka melepaskan uluran tangan mereka.Lila menjadi dek-dekan saat perpegangan tangan bersama Aris.Dia sendiri tak tau kenapa."Sangat tampan.Bantin lila.
Kiran tersenyum penuh Arti melihat wajah lila yang memerah.
😊😊😊😊😊