Kiran menangis histeris sambil terus berteriak memanggil-manggil nama Arjun.
"Mas Arjun,,,,mas Arjun jangan tinggalkan aku." kiran begitu terpukul melihat mobil yang di tumpangi Arjun masuk kedalam jurang.
Aris berusaha untuk menahan kiran yang terus saja meronta-ronta di dalam pelukannya.
"Kamu tenang dulu kia,,,!! Arjun pasti akan baik-baik saja." Aris mencoba menenangkan kiran dengan terus memeluknya.
Akan tetapi kiran tak berhenti histeris.Jiwanya begitu terguncang.Dia seakan tak bisah untuk menerima kenyataan yang buruk bilah terjadi sesuatu terhadap suaminya.
"Tidak Ris,,,,aku mau cari mas Arjun.Lepasin aku Ris,,,!!! ucap kiran yang terus saja menangis pilu.
Sedangkan Varun berusaha untuk mencari pertolongan namun karna hujan yang begitu deras belum ada satupun kendaraan yang lewat.Memang jalan yang saat itu mereka lalui adalah jalan yang jarang di lewati.Bahkan tak ada satu rumahpun yang berada di tempat itu.
"Sialan,,,, " Varun mengumpat.Dia juga begitu sangat khawatir bilah sesuatu terjadi kepada sepupunya itu.
"Aku harus telfon polisi dan juga pengawalku."Kata Varun kemudian berlari ke arah mobil untuk mengambil ponselnya.
Setelah itu Varun menelfon polisi dan juga pengawalnya.Varun memberikan lokasinya.Setelah itu dia kembali lagi melihat keadaan kiran yang masih histeris.
Hujan yang semakin deras yang membuat mereka sulit untuk berbuat sesuatu.Bahkan tak terlihat apapun saat melihat ke dalam jurang.Di tambah lagi hari sudah sangat larut,jam sudah menunjukan jam 3 subuh dini hari.
"Lapasin aku Ris,,,! kasian mas Arjun di bawah sana sendirian.Aku mau mencarinya Ris.Aku mohon kamu lepasin aku Ris." ucap Kiran berteriak dengan menangis sesegukan.
"Kamu tenang dulu kia,,,!" ucap Aris yang sudah bingung harus berbuat apa karna kiran terus meronta.
"Kamu tenang kiran,,,,Kita akan berusaha untuk menolong Arjun.Aku juga sangat khawatir,dia itu sepupu aku.Kamu kira cuma kamu saja yang merasa sedih,,,Aku juga takut sesuatu terjadi kepada Arjun."Varun membentak Kiran karna dia tak tau harus berbuat apa melihat kondisi kiran yang terus histeris dan begitu sangat memprihatinkan.Di tambah lagi tubuhnya sudah sangat kedinginan,bibirnya bahkan sudah membiru dan gemetar.
Seketika Kiran berhenti meronta mendengar Varun membentaknya namun tangisannya tak berhenti.Tubuhnya merosot kebawah,dia seakan tak memiliki jiwa saat ini.Aris begitu kasihan dan juga ikut merasa sedih.
"Aku mohon bang Varun cari mas Arjun.Aku ga bisa bilah harus kehilangan mas Arjun.A,,,,,,a,,,,aku takut terjadi sesuatu dengan mas Arjun bang."Ucap kiran dengan suarah lirih.
Tak terasa air mata varun menetes melihat kondisi kiran yang sudah seperti adiknya juga.Dia mendekati kiran dan duduk berjongkok di hadapanya kemudian memeluk Kiran dengan sangat erat.Sontak saja tangisan kiran pecah.Dia kembali lagi menangis histeris dalam pelukan Varun.
Varun pun mengelus punggung kiran penuh iba."Kamu tenang,,,,!! aku akan berusaha semampuku untuk mencari Arjun."Kata Varun sambil terus mengelus punggung kiran.
Sedangkan Aris menatap nanar kepada kiran.Dia tak menyangka,Cinta kiran untuk Arjun begitu besar.Dia akan merelakan kiran untuk Arjun kalau nantinya Arjun selamat.Dalam hatinya dia berdoa semoga saja Arjun selamat.Dia tak bisa membayangkan betapa hancur hati kiran bilah harus kehilangan Arjun.
"A,,,,ak,,,,,u mo,,,,mohon bang Va,,,,varun,,,," perkataan kiran terhenti.
Varun langsung memeriksa Kiran,dia terkejut melihat kiran yang sudah tak sadarkan diri dalam pelukannya.Aris pun sudah ikut berjongkol sambil memegangi tangan kiran.
"Dia pingsan,,,Kita bawa dia kemobil."Kata Varun kemudian menggendong kiran dan memasukan kiran ke dalam mobil.
Setelah itu Varun kembali keluar dari dalam mobil menemui Aris yang menunggu di samping mobil.
"Kamu bawa dia ke rumah sakit terdekat sekarang,,,,aku takut terjadi sesuatu terhadapnya.Jiwanya begitu terguncang saat ini di tambah lagi tubuhnya sudah sangat kedinginan." kata Varun sambil melihat Aris dengan serius.
Aris hanya mengangguk saja karna yang di katakan Varun benar.Dia juga takut terjadi apa-apa terhadap kiran.
Arispun segera masuk kedalam mobil dan segera membawa kiran ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan Varun menunggu kedatangan Polisi dan pengawalnya.Mereka belum menyentuh mobil yang menabrak tiang listrik.Bahkan mereka tidak tau apa yang terjadi dengan pemilik mobil itu.Apakah sudah meninggal atau masih hidup.Biarlah polisi yang menangani.
Saat ini fokus Varun hanya kepada sepupunya Arjun.
Tak lama kemudian,para pengawal Varun sadah sampai.Dengan segera mereka menghampiri Varun.
"Keluarkan peralatan,,,Kita akan turun ke bawah sana,,,!!! kata Varun sambil menujuk ke dasar jurang.
Para pengawalnya langsung segera mengambil peralatan berupa senter dan lain-lain.
Saat semuanya siap,mereka segera turun ke bawah.Varun juga ingin mencari sepupunya langsung.
Beberapa pengawalnya Varun suruh untuk berjaga di atas agar saat polisi tibah ada seseorang yang menyambut mereka.
Varun tak ingin menunggu kedatangan polisi.Dia ingin segera mencari Arjun bersama pengawalnya.Nyawa Arjun saat ini bisa di bilang berada di antara hidup dan mati.
Bahkan Varun berpikir apakah mungkin sepupunya itu selamat,,? namun dia tetap berharap sepupunya bisa selamat.
Mereka turun kebawah dengan berhati-hati.Apalagi hujan yang tak kujung berhenti.Bahkan semakin deras saja.
Suasana hutan yang begitu lebat dan juga kondisi jalan yang licin membuat Varun dan pengawalnya sulit untuk menyusuri setiap tempat.
Namun Varun tetap berusaha demi kiran dan juga maminya Arjun yang belum di beri tau sama sekali.Bahkan Zia dan orang tuanya pun belum dia beri tau kalau Arjun mengalami kecelakaan.
😊😊😊😊😊