webnovel

Dia Suami aku,,

"Mas Arjun,,,,,,"Ucap Kiran saat dia sudah berdiri di depan pria itu dengan napas naik turun dan keringat membasahi wajahnya.

Pria dan wanita itu malah saling pandang merasa aneh dengan sikap kiran yang tahu-tahunya berdiri di depan mereka berdua.

Kiran memegang tangan pria itu dengan mata berkaca-kaca."Mas Arjun,,,,akhirnya aku menemukanmu mas."Ucap kiran dan setelahnya memeluk pria itu dengan sangat erat.

Karna kiran yang pendek hanya sampai di dada pria itu membuat kiran memeluknya sambil bergelantungan di leher pria itu,yang membuat pria itu terbatuk-batuk dan berusaha melepaskan pelukan kiran.

Wanita yang bersama pria itu memandang kesal ke pada kiran.Sedangkan yani hanya menatap momen yang menurutnya sangat menyentuh itu dengan tatapan haru.

"Hei,,,,,lepasin aku.Kamu sudah mencekiku."Kata pria itu dengan kasar sambil melepaskan pelukan kiran.

"Mas Arjun,,,,kamu kemana saja...? Aku begitu sangat merindukanmu mas."Ucap kiran dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Pria itu malah menatapnya aneh begitu juga dengan wanita itu.

Kiran yang melihat pria yang di anggapnya Arjun itu hanya diam merasa ada sesuatu yang tak beres.

"Mengapa kamu diam saja mas,,,? apa kamu tak merindukan aku...?" tanya kiran dengan wajah cemas melihat pria itu seperti tak mengenalinya.

"Kamu siapa ha,,,,? datang-datang main peluk-peluk tunangan orang.Ga punya malu ya kamu."Ucap wanita yang bersama pria itu dengan judes.

Deegg,,,!! seketika saja jantung kiran serasa berhenti mendengar perkataan wanita itu Tunangannya..??

Yani juga sama terkejutnya dengan kiran.Dia pun tak pungkiri bahwa itu memang Arjun.Dia masih sangat mengingat wajah Arjun dengan sangat jelas.

"Apa yang dia katakan mas,,,?? itu ga benarkan,,? aku kiran mas istrimu.Mengapa kamu tampak tak mengenaliku..?"Kata kiran dengan air mata yang mengalir deras.

"Apa yang kamu katakan,,,? Aku tak mengenalimu.Kamu mungkin salah orang,Aku bukan suamimu."Kata pria itu dengan nada datarnya.Wanita yang di sampingnya itu tersenyum sinis melihat kepada kiran.

"Tidak,,,,,aku ga akan mungkin salah mengenali suamiku sendiri.Kamu mas Arjun,, Mas Arjunku suamiku."Jelas kiran dengan berlinang air mata dan dengan suara yang lirih.Lehernya serasa tercekik tak sanggup mengeluarkan kata-katanya.Orang yang selama ini di rindukannya malah sekarang begitu bertemu tak mengenalinya.

"Jangan coba-coba kamu mengganggu tunangan aku.Namanya bukan Arjun tapi ADITIYA."Kata wanita itu dengan penu penekanan.

"Dia suami aku,,,,namanya Arjun bukan Aditiya."Kiran bersikeras mengatakan itu Arjun.

Wanita itu merasa geram melihat kiran yang terus mengatakan tunangannya adalah suaminya.

"Kamu ya di bilangin malah terus nyolot.Pergi sana."Wanita itu langsung mendorong kiran dengan kuat yang membuat kiran terjatuh dan membuat kakinya terkilir dan juga membuat tangannya sebelah terluka terkena batu tajam.

"Aaawww,,,,,"Kiran meringis.Yani pun segera mendekati kiran yang terduduk di jalan.

Yani menatap wanita itu dengan geram juga menatap ke arah pria itu.

"Rasain tuh,,,,itu akibatnya karna sudah berani mengaku-ngaku istrinya Ka Adi."Kata wanita itu masih dengan tersenyum mengejek.

"Wanda,,,,mengapa kamu mendorongnya...? sikap macam apa itu..?kamu sudah sangat keterlaluan"Kata pria itu menatap wanita itu dengan kesal.

Wanita yang bernama wanda itu terdiam dengan wajah kesal di marahi di depan kiran dan yani.

Aditiya ingin membantu kiran namun langsung terhenti saat ada pria yang menghampiri mereka dan langsung menolong kiran.

"Kiran,,,,,kamu kenapa,,,? tanganmu berdarah."Ucap pria itu tampak khawatir yang sudah berjongkok di samping kiran.

"Ka Rey,,,,,"Ucap yani.

"Kalian ngapain di sini,,,?"Tanya Reyhan.

yani hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

Reyhan beralih melihat kiran yang masih menangis sambil menatap ke arah pria itu.Mata Reyhan juga tertuju ke arah Aditiya dan menatapnya tajam.

Aditiya juga menatap ke arah Reyhan dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Aku mau pulang ka Rey,,,,"Ucap kiran akhirnya mencoba berdiri.Yani membantunya berdiri.

Kiran memang sudah memanggil Reyhan dengan sebutan kakak sama seperti yani sejak mereka berdua memutuskan untuk berteman.

Reyhan hanya mengangguk sambil sesekali matanya menatap Aditiya.

"Aawww,,,,kakiku sakit."Lirih kiran menahan sakit di kakinya yang terkilir.

Reyhan langsung menahan tubuh kiran yang hampir saja jatuh kembali dengan tangan Reyhan berada di pinggang Kiran.

"Kaki aku ka Rey,Aku ga bisa jalan."Kata Kiran dengan air mata tak berhenti mengalir.

"Aku akan menggendongmu."Kata Reyhan dan langsung menggendong kiran alah-alah sepasang kekasih.

Kiranpun tak menolak karna kakinya terasa sangat sakit.Dia sempat melihat ke arah Aditiya,tak ada raut wajah cemburu yang di perlihatkan oleh pria itu."Apakah memang benar dia bukan mas Arjun,,?" batin kiran merasa hancur.

Reyhan membawa kiran meniggalkan tempat itu dengan di ikuti yani.

Kiran melingkarkan tangannya di leher Reyhan karna dia takut akan terjatuh lagi.

Reyhan terus menggendong kiran dan tak perduli dengan tatapan orang-orang yang melihat mereka.Sedangkan kiran menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Reyhan.

Sedangkan Yani sedari tadi hanya diam saja sambil terus berjalan.Yani masih memikirkan kejadian tadi."Apa itu memang bukan mas Arjun,,,? tapi,,,,,wajahnya begitu mirip dengan mas Arjun."Gumam yani dalam hatinya.

Yani sibuk dengan pikirannya sendiri.Sedangkan Reyhan sibuk dengan perasaannya.Jantungnya berdetak tak karuan sudah seperti genderang perang saja.Dan dia sangat takut kiran akan mendengar detak jantungnya itu karna kepala kiran yang menempel di dadanya.

"Ka Rey,,,,,"Panggil Kiran pelan dengan mata yang bengkak dan sembab.Dia baru saja berhenti menangis.

"Hhhmmmm,,,,"Jawab Reyhan hanya bergumam sambil terus berjalan menggendong kiran.

"Turunin aku aja ka,,,,!! Aku malu di lihatin orang.Dan juga nanti ka Reynya cape gendongin aku.Rumah yani juga masi jauh."Ucap Kiran yang merasa tak nyaman dan juga merasa tak enak hati terhadap Reyhan.

Reyhan menatap kiran sekilas sambil terus berjalan seakan tak menggubris perkataan Kiran.

"Ka Rey dengar aku ga sih,,,,Turunin aku di sini."Kata kiran lagi yang kini mencoba meronta namun seketika terhenti karna merasa kakinya yang begitu sangat sakit.

Apa mungkin dia berjalan dengan kaki yang sakit,bergerak saja terasa sangat menyakitkan.

Reyhan tertawa mencibirkan bibirnya."Kakinya di gerakan saja tak bisa sok mau di turunin.Lagian tubuh kamu ini sangat kecil,jadi tak akan membuatku lelah."Kata Reyhan.

Kiran memukul dada Reyhan sedikit kuat karna merasa kesal di katakan tubuhnya kecil walaupun sebenarnya itu kenyataan.

"aawwww,,,,kenapa kamu memukulku,,,?"Ucap Reyhan yang hanya berpura-pura.Baginya pukulan kiran tak ada apa-apanya.

"Aku tonjok juga wajah ka Rey biar tahu rasa."Jawab kiran kesal.

Reyhan terkekeh melihat tingkah kiran yang sangat menggemaskan baginya.Mengapa baru sekarang dirinya menyadari bahwa gadis ini begitu sederhana,lucu dan menyenangkan.

Apalagi di tambah dengan kepolosannya yang membuat jantungnya tak karuan berdetak.

"Hey kalian berdua,,,,berantem lagi..?"Kata yani yang sedari tadi hanya diam saja.

"Ya enggalah,,,,kamu kenapa diam saja dari tadi,,,?"Tanya Reyhan melirik yani sekilas dengan terus berjalan sambil terus menggendong kiran.

"Ga pa pa ka,,,hanya memikirkan sesuatu saja."Jawab yani tersenyum tipis.

"Kamu baik-baik aja kan ki,,,?"yani beralih melihat kiran yang berada di pelukan Reyhan.

Kiran hanya mengangguk sambil tangannya terus memeluk leher Reyhan dengan erat.

"Aku akan ngomong apa nanti sama bapak dan ibu.Pasti ibu akan marahi aku."Ucap yani dengan wajah memelas.

"Aku akan bilang kalau aku terjatuh karna ga hati-hati.Ini bukan salah kamu yan."Kata Kiran sambil tersenyum.

Reyhan yang sekilas melihat senyuman kiran semakin grogi.Dia membuang mukanya pura-pura melihat ke arah lain untuk menghilangkan kegugupannya.

Yani menghela napas pelan.Walaupun sebenarnya dia masi memikirkan kejadian tadi.Tanpa sengaja Yani melihat Reyhan yang terlihat begitu gugup.yani memicingkan matanya memperhatikan Reyhan diam-diam.

"Ka Rey kenapa ya,,,? seperti orang yang lagi jatuh cinta.Apa ka Rey menyukai Kiran."Batin yani kemudian dia tersenyum.

😊😊😊😊😊