Dari penelusuran di sosmed yang beruntungnya sinyal internet masih bisa tertangkap, Velove malah mendapati ada sebuah postingan di Facebook lima tahun lalu yang menyebut tempat itu indah tapi juga misterius dan angker. Mendengar kata itu, ia kaget juga dan bulu kuduknya sempat berdiri. Velove tidaklah seberani Clara kalau tak mau dikatakan penakut. Jangankan setan, pada kecoak atau cicak pun ia takut. Jangan ditanya lagi soal berjalan di kegelapan, dekat kuburan, atau buang air malam hari. Kesukaannya pada film horror tidak berbanding lurus dengan sikap pemberaninya. Ini sangat berkebalikan dengan Clara. Kakaknya itu tipikal wanita pemberani dan itu jadi salah satu sebab kenapa camping, naik gunung, hiking adalah hobbynya.
Tak tahan dengan rasa ingin tahunya, Velove mulai mengajak Lyn mengobrol.
“Gue koq ngerasa gak enak ya dengan tempat ini.”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com