Dekat dan dekat Abhay panik seketika namun, Abhay tidak memperlihatkanya dengan terang terangan,si bancar pun sibuk dengan urusanya dia hanya memperhatikan si Riya itu dari kejauhan ruangan,lalu..,
"hai..kenalin nama gw Rosi!.."kata Rosi sambil menyodorkan tangan ya ke Abhay, "nama gw Abhay.."jawabnya sambil memegang tangan rosi yang disodorkan tadi,lalu rosi beralih ke bancar,namun bancar hanya melihat si Riya,si Rosi menyadarinya,"wah kesempatan nih" kata Rosi dalam hatinya,"lu suka yak?sama si Riya?.."kata Rosi yang berbisik ke telinga bancar,seketika bancar kaget dan langsung melihat arah Rosi,dan mulai malu malu kucing,gimana gak malu orang ngeliatnya begitu banget wkwkwk,
"kok lu tau?"dengan suara pelan
"oke kalau lu mau gw bisa bantu kok!.."
"yang bener lu?!..gw mau lah"
"tapi ada syaratnya.."
"apaan tuh syaratnya?!.."
"gampang..lu cuma masuk ke klub ini ajh.."
bancar yang mendengar langsung tidak pikir panjang langsung mengiyakanya karena di bantu oleh Rosi,namun rosi hanya tersenyum dan tertawa jahat seakan akan pemeran antagonis yang ada di sinetron sinetron alay,
zaki melihat arah mereka bertiga yang sedang asik mengobrol dan tertawa,lalu zaki merasa sampai disini bantuanya cukup untuk bancar,si zaki pergi dari ruang klub yang hanya pamit kepada yang lain dan Riya tapi tidak untuk 3 orang itu,si zaki pergi ke arah Kantin karna hendak membeli minuman sebelum sampai di kantin dia bertemu dengan,Riana,si zaki pun mengingat kejadian yang semalam namun tidak enak menanyakanya di depan umum,lalu zaki menghampiri Riana,
"Lu bisa ikut gw gk?!.."kata zaki yang memegang tangan Riana,
"mau kemana?"jawab riana
"ehmm...ikut gw dlu ke kantin gimana?,baru ke taman sekolah?.."kata zaki yang tetap memegang tangan riana tanpa sadar,
"yaudah aku ikut kamu..tapi kamu jangan Narik kasar,yang lembut dong.."kata riana yang tersenyum karena di pegang oleh zaki,
si zaki yang memegang tangan riana tersadar lalu melepaskan peganganya,dan berjalan bersama ke kantin,setelah membeli apa yang zaki ingin kan mereka lekas ke taman sekolah,disana ada bangku mereka berdua duduk disana bersebelahan,awalnya mereka berdua canggung hanya sampai 2 menit lalu si zaki pun buka mulut,
"lu knapa cium gw semalem?"kata zaki yang to the point atau gk mau pikir panjang/muter muter,
si Riana pun kaget mendengar apa yang zaki bilang lalu di campur dengan rasa malu,
"Hmmm....gimana yak aku pengen ajh gitu..."jawab riana yang asal,
"hah?..asal?....gw gk tau-"seketika omongan zaki terpotong akibat bel sekolah berbunyi lalu riana yanh mendengarnya lega dan lekas berdiri dari bangku,
"aku ke kelas duluan yah daaah..."kata Riana yang segera meninggalkan zaki dan menghindari pertanyaannya itu,si zaki pun bingung dan juga msh penasaran namun dia tahan untuk sejenak dan pergi ke kelas,
zaki yang tengah dalam pelajaran di dalam kelas ada ribut ribut di luar kelasnya hingga pelajaran tidak fokus dan ada beberapa teriakan,"AWASS!!.."
terdengar begitu keras hingga 1 kelas melihat ke arah teriakan tersebut,dan suara pintu dobrakan yang membuat satu kelas kaget mendengarnya,"braaak..."semua bengong dan melongo dan tidak percaya bahwa yang datang dan teriak" yaitu kaka kelas dan beberapa temenya,
"Mana yang namanya zaki?!..."teriak kaka kelas,guru yang melihatnya hanya diam karena yang teriak itu adalah pembuat onar 1 sekolah yang ditakuti,semua murid hanya melihat ke arah zaki dan zaki hanya diam,salah satu kaka kelas menghampirinya dan menyeret si zaki keluar dari kelas dan beberapa temanya mengikutinya dan zaki yang terseret ingin melawan namun dia tidak ingin karena dia tau nanti akan nambah besar masalahnya,zaki di lempar ke lapangan,berita kaka kelas menyeret zaki pun tersebar bgitu cepat dan lekas mereka menonton apa yang dilakukan si kaka kelas yg di takuti itu ke zaki,zaki yang melihat ke semua orang yg hanya melihat dia di lempar pun tidak satupun yang membantunya,tiba tiba satu hantaman pukulan melesat ke arah zaki,zaki pun menahanya lalu lekas berdiri,
"Jangan sok ganteng deh lo!,mau ambil si Riana!!"kata kaka kelas yg memukulnya,zaki pun terkejut,jadi ini semua cuma gara gara cwe?,
zaki tidak terima kali ini hanya karena cwe dia di seret ke lapangan dan di pukul lalu jadi pusat perhatian mereka,
"Gua Han!,jadi jangan berani deketin dia lagi!"kata si han yang memegang kerah si zaki dengan kencang,zaki yang sudah muak mendengar itu hanya karena cwe dia jadi begitu apalagi cwe itu kan bukan siapa siapa dia juga,Amarah zaki yang memuncak lekas memegang kepala han dengan kedua tanganya dan membenturkan kepalanya,han yang terkena kaget dan sakit lalu pusing seketika,zaki lekas kembali tegar dan menendang kaki han hingga terjatuh dan lompat mengarah han dengan sikut mengarah ke bawah,lalu si menarik rambut han dan memukulnya lagi dan lagi,teman temanya han lekas membantu dan menendang si zaki yang membabibuta lalu zaki yang tertendang jatuh dan tiba tiba,"lu butuh bantuan gk?,"dua orang yang datang dari belakang zaki dan zaki pun melihat ke arah mereka,dan ternyata "abhay!,bancar!"
"oke cma smpe sini lu,skrng giliran kita bertiga yang maju oke zak.."
anggap aja sebagai tanda terima kasih gw buat deketin gw ke Riya"
"oke"jawab zaki dan lari ke arah kaka kelas tadi
lalu mereka juga tidak mau kalah dan segera menyerang juga,pertempuran yang tidak seimbang itu tidak bisa mengelak atau di hentikan,bagaimana mau seimbang sedangkan si zaki hanya bertiga dan mereka 7 orang,zaki menendang ke arah lawan namun lawan di bang dan Segeran menendang si zaki namun di tahan oleh Abhay dan di serang oleh bancar namun si zaki tidak mau kalah dan segera membabibuta dan menghancur kan wajah mereka namun mereka bangkit lagi dan zaki pun menerima serangan Abhay juga terkena serangan dan mereka ber tiga tidak mau kalah segera melontarkan serangan dan pertahanan mereka masing masing,si zaki yang babak belur tidak mau kalah dengan Abhay dan bancar lalu salah satu dari mereka membawa balok dan ingin menghantam si bancar lalu seketika....si Abhay langsung menendangnya untuk melindungi bancar dan zaki melihat ke arah Abhay yang ingin di pukul namun zaki sibuk dengan pertarungannya dan seketika...
-to be continue