webnovel

TAKJIL RAMADHAN

Sudah banyak beristirahat dari pagi, setelah sholat Dzuhur berjamaah Arjuna kembali istirahat dan tidur. Rencana nanti beberapa hari lagi Ramadhan dan rencana ada pembagian Takjil setiap hari dengan memasak di majelis yang disiapkan bahan masakannya setiap hari belanja ke pasar.

Dalam beberapa hari ini memang tidak banyak santri yang bisa datang dari daerah-daerah, karena jalanan masih dijaga dan jalan tol juga masih ditutup. Jadi banyak titik-titik penjagaan polisi yang menjaga kendaraan lewat karena tidak boleh ada aktifitas dan mobilisasi selama Lokdown ini kecuali mobil-mobil jenis truk dan mobil Box yang mengangkut distribusi makanan dan bahan pokok sehari-hari.

Arjuna dan beberapa santri yang disana membereskan peralatan-peralatan yang akan dipakai waktu nanti masak pembagian Takjil, tetapi masih ada yang kadang datang untuk berobat di majelis dan jamaah-jamaah baru yang datang dari daerah sekitar sana saja tapi itu tidak banyak hanya kadang beberapa hari satu atau dua orang saja.

Ada beberapa santri yang datang tapi tidak banyak dan mereka yang bisa sampai kesana karena keberuntungan di jalan karena tidak kena stop polisi baik di jalan tol dan di jalan pantura.

Kalau malam hari setelah sholat Magrib biasanya jalanan jarang ditutup dan kebanyakan bisa lewat, soalnya Kalau tidak ada kepentingan dilarang masuk kota yang dituju dan disuruh balik arah pulang.

Sehari sebelum Ramadhan disana tidak ada sholat Tarawih karena desa masih belum membolehkan untuk kegiatan masjid, jadi kami Tarawih berjamaah di Majelis, setelah sholat Isya.

Begitulah selama satu bulan penuh selama bulan Ramadhan tidak ada solat Tarawih di mesjid dan kami sholat Tarawih jamaah di majelis saja.

****

HARI PERTAMA, Menu Takjil nya adalah Nasi dan rendang, jadi pagi-pagi sekali beberapa jamaah ada yang ke pasar guna membeli bahan untuk dimasak.

Setelah sampai di majelis kami semua mulai bekerja untuk menyiapkan bahan makanan. Ada yang motong daging, ada yang masak Nasi, ada yang bumbu dapur dan lain-lain.

Pagi hari sudah ada yang mulai menanak Nasi karena yang dimasak nanti 5 karung yang rencananya untuk 2000 bungkus Nasi dan rendang. Biasanya dalam satu kantong plastik isinya ada Nasi, lauk dan minuman botol atau minuman kotak.

Hari itu rencana memasak buat 2000 bungkus yang akan dibagikan ke kampung di desa itu sebagian dan sebagian lagi ke beberapa desa sebelah. Semua ada 4 mobil dan 2 gerobak motor yang siap dipakai untuk membagikan Takjil tersebut.

Setiap tahun memang Kyai membagikan Takjil Ramadhan dengan jumlah yang selalu naik dan itu adalah sebuah agenda yang tidak pernah tidak dijalankan.

Sekitar jam 11 siang Nasi sudah masak dan mulai membungkus Nasi yang sudah dimatang. Semua orang yang ada disana ikut membantu semua membungkus Nasi. Ada yang Takar Nasi, ada yang membungkus, ada yang menghitung dan ada yang menyiapkan kantong plastik nya.

Abis Dzuhur daging rendang yang sudah matang dimasukkan ke plastik kecil dan semua dibagi tugasnya. Setelah Ashar semua berangkat membagikan ke tempat yang dituju yaitu daerah yang kumuh dan membutuhkan, setelah selesai dihitung bungkus yang sudah siap.

Semua saling membantu, plastik yang sudah lengkap dimasukkan ke dalam kantung kresek besar dan isinya sampai 50 plastik jadi semua bisa terhitung jelas.

Rencana dalam seminggu ini siap dibagikan ke semua warga di kampungnya majelis kemudian minggu-minggu berikutnya ke kampung lain satu desa.

Jumlahnya juga bervariasi setiap hari dalam memasak tergantung dengan masaknya lauk apa?.

Alhamdulillah hari itu sudah terpenuhi dibagikan habis ke masyarakat dan besok rencana masak bakso sejumlah 2500 bungkus.

Hari itu Arjuna membagikan ke kelurahan lain dengan menggunakan mobil. Daerahnya yang dipilih juga daerah yang kurang mampu, Kalau tidak tepat sasaran aeperti nya kurang pas.

Arjuna dan beberapa santri ikut dalam mobil dan membagikan sekitar 400 bungkus dan dibagikan di sebuah desa di Babakan. Nasi bungkus yang lengkap di tambah minum botol dimasukkan ke dalam plastik kresek dibagikan ke warga disana dan sisanya dibagikan di jalan raya, jadi setiap ada yang lewat ditawarkan kadang ada yang minta, ya kita kasihkan. Kalau ada tukang becak atau Pemulung pasti dikasih juga dua bungkus. Setelah selesai kembali ke majelis untuk berbuka puasa dan sholat Magrib berjamaah.

Buka puasanya selalu ada es dan makan dengan Nasi bungkus Nasi rendang yang memang disisakan untuk santri disana.

Setelah sholat Magrib kembali santri-santri beristirahat dan bercerita mengenai pembagian Takjil tadi.

Tak terasa abis sholat Isya dilanjutkan sholat Tarawih semua yang ada disitu. Baru kita beristirahat karena besok kembali membagikan Takjil Ramadhan.

*****

Sudah duapuluh tiga hari membagikan Takjil yang jumlahnya tidak pernah kurang dari 2000 bungkus dengan menu yang berbeda terus tiap hari, makin banyak juga santri dari daerah sekitar yang ikut berperan serta di pembagian Takjil Ramadhan tahun ini.

Diumumkan bahwa malam Lailatul Qodar atau malam 1000 Bulan, akan muncul Kalau pembagian Takjil pada siang harinya dengan jumlah diatas 5000 bungkus, dan hari itu ternyata masak bakso dengan jumlah 7500 lebih bungkus bakso yang akan dibagikan ke berbagai daerah, dan malamnya abis Isya dilanjutkan pembagian bingkisan ke keluarga yang ada waanita Jompo dan anak yatim piatu.

Seminggu sebelumnya sudah disiapkan kantung plastik bingkisan yang berisi beras, dikemas dengan kantung kresek dan juga ada sarung, sirop, kue lebaran, kurma dan biskuit. Semua dibungkus didalam satu kantung plastik yang jumlahnya sesuai dengan data yang dikumpulkan dari desa. Pembagian itu dilakukan oleh santri-santri yang bersedia ikut membagikan.

Setelah sholat Isya kemudian semua bergerak ke berbagai RT dan RW sesuai dengan daftar yang ada dibagi rata ke semua santri. Dan juga bingkisan itu disertai oleh uang santunan yang ada di dalam amplop.Kalau dihitung ada sekitar 200 KK lebih yang dibagikan ke satu kelurahan.

Setelah itu kami semua dibagikan per kelompok untuk membagikan uang sebesar 100 ribu ke warga yang juga kurang mampu sebagai Santunan dari majelis kami ke warga selain warga desa itu.

Satu kelompok diberikan 10 juta dan harus habis dibagikan malam itu, ada beberapa kelompok yang bergerak malam itu sekitar lewat jam 12 malam. Setiap tukang becak, pengemis dan yang tukang jualan kurang mampu malam itu dibagikan uang itu dan banyak yang kaget seperti ada tukang becak lagi tidur di becaknya dan langsung dikasih uang 100 ribu. Mereka ada yang melongo dan tidak lupa mereka selain mengucapkan terima kasih ikut mendoakan kyai dan majelis kami.

Pada malam itu malam seribu bulan dan kami semua bahagia bisa berbagi dengan orang yang kurang atau tidak mampu supaya mereka bisa ikut lebaran juga.

Tidak sampai disitu saja, setelah itu setiap hari Kyai melalui santri-santri beliau ikut membagikan kue lebaran ataupun sarung ke daerah sekitar itu.

Begitulah kegiatan kami di majelis selama bulan Ramadhan tahun itu. Apalagi masa pandemi virus korona yang baru saja 2 bulan dirasakan sangat berasa sekali sodakoh yang diberikan kepada mereka.

Pada waktu hari Idul Fitri kami semua sholat Ied, dengan memakai baju koko dan sarung baru pemberian Kyai sebagai bentuk hadiah sudah membantu pelaksanaan pembagian Takjil Ramadhan sebulan penuh.

****

KHOLWAT “SULUK DALAM BILIK”

Setelah seminggu tidak ada aktifitas apa-apa di majelis, kami semua akhirnya ada perintah untuk melaksanakan Amaliah Kholwat Bilik 41 hari. Maka yang sudah terdaftar untuk melakukan amaliah tersebut mempersiapkan diri untuk kholwat bilik 41 hari. Siapkan Pakaian dan sarung warna putih polos dan kopiah juga putih tidak boleh ada warna lain.

Akhirnya kami semua melakukan amaliah kholwat bilik dengan bergantian karena memang ada dua kelompok. Dua kelompok itu gantian masuk dan keluar dari Bilik Kholwat selama 24 jam penuh. Siangnya yang ikut Kholwat Bilik wajib untuk puasa sunah seperti biasa Magrib buka puasa.

Setelah selesai Amaliah Kholwat Bilik 41 hari, Arjuna langsung melakukan Amaliah Ngedan 41 hari dan tiga hari kemudian dia berangkat Ngedan 41 hari.

Selama Ngedan 41 hari, Arjuna merasa lebih yakin ketawaqalan nya kepada Allah dan yakin bahwa HIDUP ITU NGEDAN. Kenapa bisa begitu?

”Karena semua makhluk yang Allah ciptakan mempunyai takdir sendiri-sendiri tergantung kepada Ibadah mereka juga sendiri kepada Allah”

Tanpa ibadah Allah takkan memberikan rejeki, karena kita sebagai makhluk Allah harus beribadah karena Allah juga tidak butuh apa-apa, Allah itu maha segalanya, yang membutuhkan itu kita sebagai mahklukNya.

****

Bersambung : Perjalanan Lelaku SULUK di Jalanan 41 Hari

***

Note. Terima kasih Para Pembaca yang setia! saya harapkan kalian berikan Komen di setiap bab dan berikan Like dan jadikan Novel saya ini di dalam perpustakaan anda! Kami akan selalu mendoakan kalian selalu sehat dan dalam Lindungan sang Pencipta, Aamiin...

PERJALANAN SANG SALIK KAKI PALSU

By . SKI