Setelah untuk waktu yang lama Xiao Lingxi akhirnya tenang dan keluar dari pelukan Riefa. Tapi setelah keluar dia baru sadar akan apa yang sudah dia lakukan dan tiba-tiba saja wajahnya mulai memerah lagi. Tentu saja hal ini tidak akan disia-siakan oleh Riefa yang dia pun mulai menggodanya.
Riefa : Ara ara... Bibi Kecil kenapa mukamu jadi merah? apa kamu sakit? sini datang ke pelukanku nanti aku sembuhkan.
Dan dengan gombalan terbarunya dia pun melancarkannya tanpa ragu sedikitpun.
Lingxi : Che Kecil, Kamu jahat!!!
Dan dengan itu Lingxi yang tidak kuat menahan rasa malunya keluar dari kamar dengan tergesa-gesa. Riefa setelah ditinggalnya sendirian menjadi tak berdaya karena mengira akan dapat mengambil kesempatan dalam kesempitan tapi gagal. Dia pun berbicara kepada system tentang sesuatu yang dia sudah rencanakan.
Riefa : Aria, Tanamkan ingatan pada Mu Xuanyin tentang pertemuan pertama dia dengan Yun Che sampai saat dia meninggal dan jangan lupa tampilkan ingatan itu saat dia sedang dalam mimpinya dan ganti wajah Yun Che sama Wajahku.
[ Ding! Tentu Tuan Muda. Mencari ingatan yang diminta ]
[ Ding! Tanamkan Ingatan kepada Mu Xuanyin ]
[ Ding! Mengurangkan Poin System untuk menanamkan ingatan ]
[ Ding! Sisa Poin System : 395.000 ]
Riefa : Hah... mahal lagi, ya sudahlah entar tinggal nyari poin lagi, yang penting rencanaku bakal berhasil, hahaha!
Dan setelah tertawa sampai puas dia pun mengganti pakaiannya ke baju pengantin dan setelah berganti dia tidak lupa untuk kembali bercermin dan memuji ketampanannya selain itu dia meminta Aria untuk memotong rambutnya agar mirip dengan Tsukasa dan dia kaget karena Aria tidak meminta Poin System tapi sadar bahwa itu juga ada di fitur tambahan maka dia tidak repot-repot memikirkannya.
Setelah dia keluar dari kamar dan berjalan mengandalkan ingatan yang dia warisi dari Yun Che. Di tengah jalan dia bertemu dengan 2 orang pemuda berumur kurang lebih 20 tahun. Riefa sudah tahu bahwa mereka adalah biang kerok dari kematian Yun Che dan dia tidak repot-repot mengurusi mereka karena menurutnya mereka tidak penting dan mengabaikan mereka. Kedua pemuda itu bingung melihat seorang pemuda yang lebih tampan dari mereka dan tidak lupa pula mereka iri dengan dia, tapi karena mereka tidak kenal mereka mengabaikannya.
Setelah keluar saat dia bertemu kakeknya dan ditanya memilih naik kereta atau Kuda, dia memilih kuda dan menaikinya untuk menjemput pengantinnya. Di jalan banyak orang yang tidak mengenalinya namun dia mengabaikan mereka karena menurutnya tidak penting.
Setelah sampai di depan kediaman keluarga Xia, Riefa melihat seorang pemuda yang sangat besar dan dia tahu bahwa dia Yuanba jadi dia datang dan menyapanya.
Riefa : Yo Yuanba apa kabar?
Dengan santainya dia menyapa Yuanba, namun orang itu sendiri tidak mengenalinya karena perubahan yang terjadi pada Riefa jadi dia dengan bingung bertanya.
Yuanba : Maaf kamu siapa ya?
Riefa : Aiyoo... Kamu tidak mengenali saudaramu sendiri. Hati kecilku sakit loh Yuanba.
Dan karena itu Riefa pun berakting seperti dia dihianati oleh orang paling penting. Dan sementara Riefa melanjutkan aktingnya Yuanba akhirnya tersadar dan menyapa saudara terkasihnya.
Yuanba : Kakak Ipar?
Riefa : Aiyoo... apa kamu baru sadar, iya ini sahabat dan saudaramu. aku datang kesini untuk menjemput calon pengantinku.
Yuanba : Kakak Ipar!
Tanpa menjawab permintaan Riefa Yuanba pun memeluk Riefa dengan sangat erat yang membuat Riefa sedikit meringis bukan kesakitan tapi karena dipeluk oleh pria berotot, karena mimpinya untuk dipeluk oleh wanita cantik dan bukan pria. Namun sekeras apapun dia meminta Yuanba untuk melepaskannya, Yuanba tidak mendengarkan sampai suara gerbang terbuka dan munculnya rombongan beberapa orang dengan Pria Paruh Baya yang memimpinnya. Riefa pun tahu identitas Pria Tersebut sehingga dia menghampiri dan menyapanya.
Riefa : Paman Xia
Xia Hongyi Ayah dari Yuanba dan Qingyue kaget menatap pemuda yang memiliki penampilan surgawi seperti dewa sendiri yang menciptakannya. Tapi karena dia adalah pemimpin klan Xia dan sudah terbiasa dengan hal yang mengejutkan, dia pun menjadi tenang dalam sekejap dan bertanya karena penasaran.
Hongyi : Xiao Che?
Riefa : Benar Paman, Ini Xiao Che, karena beberapa keadaan penampilanku jadi seperti ini. Oh iya Paman apa Qingyue sudah siap?
Hongyi : Oh.. Ah .. Iya Qingyue sudah siap. sebaiknya kamu cepat menjemputnya dan jangan panggil aku Paman, mulai hari ini kita akan jadi keluarga. Hahaha.
Riefa : Baik Ayah Mertua.
Setelah mengatakan itu Riefa akan menjemput Qingyue namun sebelum dia bergerak Qingyue sendiri sudah keluar dari rombongan dengan dua pengiring pengantin di sisinya. Rambut hitamnya yang lembut dan berkilau jatuh dengan lembut di belakang bahunya. Dan dia terlihat seperti peri yang melangkah di atas awan saat berjalan. Postur tubuhnya yang sudah begitu indah memikat bagi siapa pun yang menontonya.
Namun Riefa hanya melihat sekilas dan hanya kagum dengan keindahannya setelah itu pun dia langsung bersikap biasa saja dan tersenyum dengan lembut. Xia Qingyue yang melihatnya kaget karena melihat seorang pria muda yang tidak terpikat dengan keindahannya dan memiliki penampilan seperti seseorang yang diciptakan oleh surga sendiri. Namun dia pulih dalam sekejap walaupun di pipinya ada sedikit rona merah muda yang tidak dia sadari dia pun kembali ke penampilan biasa yang sedingin es.
Riefa walaupun dari raut wajahnya tidak tampak terpesona, tapi di hatinya dia mengutuk karena baru pertama kali lihat gadis sesempurna dirinya dan dia bisa membayangkan wajah yang ada di balik tirai yang menutupi wajahnya pasti cantik bukan kepalang. Namun karena dia harus menjaga image keren yang sudah ditetapkan oleh dirinya dia pun menjaga penampilan tenangnya dengan sekuat tenaga.
Saat Xia Qingyue sampai di sebelah Riefa, Riefa pun menawarkan tanggannya untuk membantu Xia QIngyue nak ke kereta namun saat dia memegang tangannya suatu energi dingin memasuki kedalam tubuhnya. Tapi Riefa hanya membalas dengan senyum karena mana mungkin energi dingin dari tingkat ini akan mempengaruhi tubuhnya yang merupakan tubuh paling agung diseluruh dunia.
Sebaliknya Xia Qingyue terkejut tapi segera berubah ke penampilan dingin biasanya. Setelah memasuki kereta mereka pun menuju ke kediaman klan Xiao untuk melanjutkan prosesi pernikahan. Selama prosesi itu banyak orang yang mengutuk dan ada pula yang bingung karena penampilan keduanya seperti di ciptakan dan ditakdirkan untuk menjadi pasangan namun keduanya mengabaikannya dan setelah prosesi selesai dan mereka sampai kekamar pengantin mereka, Qingyue terlebih dahulu duduk di tempat tidur dan bertanya padanya.
Qingyue : Kakekmu tidak dihormati saat pernikahanmu sendiri, kau pasti kesal, bukan?
Riefa yang melihatnya hanya tersenyum dan mengabaikan dia setelah itu dia menuju ke jendela dan memandang langit, tidak ada tahu apa yang dipikirannya, tapi sayang sekali bahwa dia memang tidak memikirkan apa-apa dan cuma sedang melihat ke langit saja.
Qingyue yang diabaikan sedikit tidak senang tapi dia tidak menampilkannya di wajahnya. Kemudian suara Riefa memasuki telinganya.
Riefa : Kamu bisa melepas mahkota phoenik itu sekarang. benda itu terlalu berat dan jika kau memakainya terlalu lama itu akan tidak nyaman.
Setelah mendengarnya Qingyue sedikit kesal karena bukannya dia menjawab pertanyaannya dia malah meminta dia untuk melepaskan mahkota phoenixnya, tapi karena dia memang mau melepasnya tanpa ragu pun dia melepas mahkota phoenixnya untuk melihat reaksi dari Riefa. Namu sayang sekali sekali lagi Riefa hanya bersikap tenang sambil tersenyum kemudian Riefa pun berkata.
Riefa : Aku tahu apa yang ada di pikiranmu dan mana mungkin gadis secantik dirimu menyukaiku. Aku tidak peduli dengan alasanmu melakukan semua ini karena yang ada di pikiranku hanya satu. Setelah aku menikahi dirimu, maka aku akan melakukan segalanya demi melindungimu dan membuatmu bahagia dan walaupun seisi dunia menolak dan mengincarmu, aku akan selalu jadi orang yang menerima dan melindungimu. itulah tugasku sebagai suamimu.
Setelah itu pun Riefa pergi keluar ruangan untuk menuangkan anggur kepada para tamu dan meninggalnya Xia Qingyue yang tercengang dengan apa yang baru saja terjadi dan seperti yang Riefa ketahui setelah itu Chu Yueli dari Frozen Cloud Asgard akan berbicara dengan Qingyue. Namun Riefa tidak peduli dengan semua itu, setelah selesai dia pun pergi ke bukit dibelakang Klan Xiao untuk menemui Jasmine.