webnovel

Perjaka yang Disembunyikan

Kehidupan yang dianggap sempurna oleh orang lain tidaklah sempurna bagi Sarah. Memiliki suami mapan yang mencintainya, pekerjaan tetap yang diidam-idamkan dan memiliki kecantikan yang selalu dipandang iri oleh wanita lainnya tidaklah membuatnya sempurna. Dia hanyalah menantu yang tak bisa dianggap sempurna, dituduh mandul karena tak kunjung mengandung. Semuanya hampa, saat bersamaan dia mengalami kecacatan pada fisiknya. Tiba-tiba kecelakaan merenggut semua yang dimilikinya. Suaminya pergi, kecantikan di wajahnya tak selengkap dengan kakinya yang tak sempurna dan juga dia menjadi wanita terpuruk. Kehadiran Lee Hyun Gi membuat kesedihannya berangsur-angsur pulih, pria muda yang membuatnya sedikit demi sedikit bangkit dari keterpurukannya bersama pria itu. Bagaimana jika mantan suaminya memintanya untuk rujuk dan di saat bersamaan Lee memintanya untuk menjadi kekasihnya? Akankah dia kembali dilanda keterpurukan jika memilih salah satunya?

Rainy_D · Urban
Not enough ratings
17 Chs

Terjebak di Ranjang

AREA 18 KE ATAS GUYS

Sarah sudah tak sadarkan diri, dia merasa terkecoh dengan tubuhnya yang mulai melemah tiba-tiba dan terjatuh di pelukan Hyun Gi. Hyun Gi semakin menyeringai kalau triknya sudah berhasil, kali ini dia memanfaatkannya dengan amat sangat baik.

Hyun Gi mengangkat tubuh Sarah dengan begitu mudahnya, tangannya terselip di antara tungkai dan ketiak Sarah. Ia membawanya dengan begitu tenang sampai-sampai semua karyawan keheranan namun tak berani bertanya pada Hyun Gi yang mewakili perusahaan besar tersebut.

Hyun Gi memasukkan tubuh lemas Sarah ke mobil wanita itu dan membaringkannya di kursi belakang.

Ia memakai headsetnya dan memutar lagu rock dengan volume kencang, pedal gas sudah diinjaknya bergantian dengan kopling, tangannya lihai memanuver gigi mobil dan kemudi, jalanan macet betul. Ia melihat Sarah yang terbaring tak berdaya, bahkan kemejanya yang miring menampilkan belahan dada yang menonjol, membuat tubuh bawahnya bereaksi sudah.

Pria muda itu dengan mudah mengangkat tubuh Sarah menuju unit miliknya dan membaringkannya.

Hyun Gi duduk di kursi menghadap Sarah yang tertidur dengan pandangan yang tajam, ia memutar gelas berkaki berisi red wine, dia merasa aneh, kenapa harus memikirkan perempuan itu terus menerus, padahal dia ingin memoroti uangnya saja.

Entah apa yang dimasukkan Hyun Gi pada gelasnya, ia meminumnya namun tertahan di rongga mulutnya, Hyun Gi dengan tenang menuju ranjang tempat di mana Sarah berbaring, kepala Sarah sedikit diangkat dan rahangnya dijepit, lalu ia mencium bibir Sarah dengan rakus sembari menyalurkan minuman yang sedari tadi ditahan di rongga mulutnya.

Hyun Gi menyeringai kesenangan, ia beranjak untuk membersihkan diri sementara menunggu obat perangsang itu bereaksi pada tubuh Sarah. Dia cabul? Jahat? Tak berperasaan? Biar saja.

Cukup menunggu 30 menit semua berubah. Sarah yang tertidur karena obat tidur kini merasa gerah sampai kepalanya menoleh cepat ke kiri dan ke kanan namun matanya tetap terpejam erat. Lalu, spontan tangannya melepaskan setelan baju yang dikenakannya sampai tak ada sehelai benang pun yang menempel di kulit halus dan putih miliknya.

Hyun Gi menyaksikannya dengan senang hati, ia seolah melihat adegan ranjang sekarang yang membuat batang keperkasaannya bereaksi hanya dengan menyaksikan hal erotis tersebut.

Glek … glek … dihabiskannya wine dalam dua tenggakan, lalu ia berjalan ke ranjang dengan handuk menggantung di pinggulnya, tato swallow ada di dada kiri dan tato serigala di punggungnya terlihat jelas melalui tubuh tegapnya yang berotot.

Ia melorotkan handuknya sementara hasrat sudah membara bersamaan dirinya yang merasakan hembusan AC yang dingin namun miliknya terasa keras dan menegang.

Tanpa ragu Hyun Gi menarik Sarah yang sudah bugil dan gunung kembarnya menggantung dengan indahnya seolah menantang Hyun Gi tanpa tahu malu. Dielusnya kulit halus Sarah dari wajah sampai ujung kakinya.

Dalam mimpi, Sarah merasa terpancing sampai desahan lolos dari bibirnya dan matanya perlahan terbuka namun pikirannya seolah masih berkhayal.

Hyun Gi segera meraup bibir semerah cherry milik Sarah, ia melumat dengan ganas sampai bibir Sarah membengkak bersamaan tangannya bergerilya memainkan gunung kembar perempuan itu, ia senang saatSarah tak berdaya dan tak berontak, jari-jarinya memilin puncak-puncak yang menegang sementara bibirnya yang basah semakin turun menuju rahang dan berakhir di leher jenjang milik Sarah.

Ia menarik kasar rambut panjang Sarah dan giginya menancap di kulit leher Sarah, hidungnya mencium aroma perempuan itu dengan rakus, aroma citrus berbaur dengan berry dan cinnamon seolah menjadi candunya. Tak sampai situ, kissmark sudah terlukis di sana, ia menjelajahi selangka sampai dada Sarah yang menyembul menggoda.

Sarah meracau tak jelasnya atas ulah Hyun Gi.

"Ahhh … hahhh …" Begitu racauan yang terdengar bersamaan dengan napasnya yang semakin terengah-engah.

Satu tangan Hyun Gi berlari ke bawah dan dua jarinya sudah menancap liat di liang kenikmatan milik perempuan itu. Sudah basah dan berlendir, perempuan itu muda sekali dipancing rupanya, hasratnya kian membara bersamaan jari-jarinya yang mengocok kencang di sana sampai terjepit dan menyempit.

g-spot Sarah pun bahkan dimainkannya sampai kaki Sarah membuka lebar dan meminta lebih.

Hyun Gi turun dan berjongkok di hadapan inti Sarah, ia mengendus dan membauinya, bau khas yang semakin menaikkan hormonnya dan hasratnya. Lidahnya menjilati bagian kecil sebesar kacang itu dan Sarah semakin mengerang kencang, tangannya mencari-cari pegangan karena ia merasa tubuhnya begitu merasa geli tak tertahankan dan semakin berkedut dengan cepatnya.

Tubuh Sarah semakin menggelinjang karena sekarang jari-jari panjang Hyun Gi semain liar memporak porandakan pusat tubuhnya. Sarah merasa ia bermimpi sangat seksi dan liar, tanpa tahu kalau itu adalah kenyataan.

Hyun Gi yang sudah tak sabar menekuk kedua kaki Sarah menampilkan inti yang mengilap, ia bersiap mengarahkan kejantanannya yang mengeras untuk menerobos di bawah sana.

"Akkh!"

"Hahhh…"

Keduanya melenguh ketika Hyun Gi segera mendorong masuk meski terasa sempit namun berhasil menerobosnya dengan cepat.

BLESSS! Tenggelam sudah miliknya sepenuhnya yang terasa ditekan, diurut dan ditarik sekaligus dan Sarah memejamkan matanya dengan mulut setengah terbuka begitu sensualnya.

Hyun Gi sengaja berdiam sebentar mempersiapkan amunisinya.

Dengan cepat Hyun Gi mendorong masuk keluar dengan liar dan menghujamnya dengan kasar sampai berbunyi karena miliknya beradu kencang. Bokong Sarah terangkat dan terhempas dengan kencang dan gunung kembarnya bergerak sensual.

Mata Hyun Gi menggelap dan ia terus memompa sampai miliknya berkedut dan ingin tumpah segera. Hyun Gi menahannya, ia membalikkan tubuh Sarah lalu kembali memasukinya, rupanya dari belakang semakin terasa sempit dan miliknya semakin terjepit di sana.

Hyun Gi senang dengan rambut kusut Sarah, jari-jarinya menyisir perlahan lalu tiba-tiba menjambak halus sampai kepala Sarah mendongak.

"Akkhh … ahhh … ahhh …" terus saja Sarah berteriak meracau dan mendesah menghiasi musik di ruangan unit apartemen itu.

Peluh bercucuran dan ranjang ikut bergoyang bersamaan tangannya yang meremas bokong seksi Sarah.

Ia tak menyangka bermain dengan Sarah akan seliar ini sampai dia tak mampu mengendalikan pikirannya sendiri. Hyun Gi bersiap mengakhirinya dengan mendorong keras miliknya sampai ke yang terdalam dan meluncurkan cairan semen kental ke dinding kenikmatan milik Sarah, masa bodo dengan namanya pengaman.

Hyun Gi mendongak dan matanya terpejam erat saat miliknya berkedut dan diurut kencang oleh otot-otot Sarah yang berkontraksi juga dan menuju puncak birahinya. Miliknya berkedut menghantarkan rasa geli tak tertahankan juga bersamaan milik Hyun Gi yang menyembur.

"Kau lacur ternikmat yang pernah kumainkan sayang," bisik Hyun Gi sambil berbaring di samping Sarah yang kembali tertidur dengan nyenyak.

Aroma khas menguar bersama keringat bercampur parfum, Hyun Gi sudah ambruk dan tak memikirkan apa pun. Sementara Nandra mencoba menelepon Sarah yang bahkan ponselnya pun tak aktif. Ke mana istrinya?