Lanjutan Episode. 3
.
haha kayak mau lomba harus pemanasan dulu biar gak tegang, okeeh im waiting
...
Mereka saling mengabari satu sama lain dengan intens. Memunculkan stigma lain dari apa yang mereka lakukan. Sebabnya mungkin hanya kebosanan semata, tapi karena kebetulan saja ada yang melintas, maka pemantik memainkan perannya.
*tepat di hari kamis*
"Mas, jam 8 nanti malam, aku tunggu di cafe *** ya. Gausah ganteng-ganteng, nanti banyak yang ngeliatin kamu"
.
"Iyaaa mbaa, sebentar lagi aku priper kesana ya. Ahh bisa aja, tenang aja aku lagi berdua kamu"
.
"Ya tetep aja tar kamu diliatin yang seksi-seksi gimana"
.
"Ya biarin aja, paling aku ajak pulang bareng hahaha"
.
"Ihhh tuhkan demenn kann ihh mau ngapain ihhh, mending ngajak aku sih mas hehe"
.
"Jangan ah, udah malem lagian pasti nanti mau kemana lagi"
.
"Ya jalan kemana gitu mas terserah, nanti kalau capek tinggal istirahat di jalan"
.
"Haha istirahat di jalan, emang kamu mau berenti di jalan, istirahat di depan toko orang"
.
"Ya, gamasalah sih, tapi kan ngantuk. Mending cari yang bisa buat merem sih mas"
.
"Hahaha jangan gitu ah, nanti bukannya merem malahan"
.
"Dihh mikirnya apanih? Wuuh mau ngapain emang sih"
.
"Ssttt gaktau, aku masih di bawah umur ah. Yaudah aku berangkat ke sana ya"
...
Setibanya di cafe tersebut, si wanita itu ternyata juga dalam perjalanan, hanya sekisih beberapa menit saja. Setibanya wanita itu, ia langsung sumringah menghampiri pria yang sedang asyik merokok.
Sambil menunggu pesanannya tiba, mereka bersendau gurau asyik sekali sampai saling merasa nyaman satu sama lain. Yang semula duduk berhadapan.
*berpindah tempat kesampingnya*
"Eh kok pindah? Kan seru saling tatap-tatapan. Jadi bikin senyum terus hehe"
.
"Ihh justru biar makin deket, kan kalo gini kamu tepat di samping aku. Bisa juga sambil gini kan"
.
*langsung memeluk dari samping*
"Ehh, duhh, jadi gugupnih aku dipeluk gini deh"
.
"Halaah tapi senengkan aku peluk"
...
*langsung memeluk balik si wanita itu*