Diantara do'a-do'a ku sematkan namamu dalam tanya
Di kediaman yang tersiksa, masih ada yang tersisa
Runtutan nama terhempas dalam sumber keindahan
Sepercik dua kata merebah tergerus dalam lelah
Masih dalam bayang, apakah kita sama dalam sebuah bimbang?
Tetap rintih dalam pelukan yang teriris kepedihan
Di persinggahan, namamu masih terletak di antara letak
Dalam peradaban, kekasih hanyalah sebuah angan untuk di pertemukan
Utuh dalam satu ingin
Meringisi keegoisan, dan kepedihan yang terlanjur menutur
-Unkownwritter;AgungPermana