1 Prolog

Kijima, murid SMA kelas 3 yang masuk penjara karena pembantaian massal yang dia lakukan.

Dia membantai markas Yakuza, seluruh keluarga kerabat Yakuza, Dan bahkan orang yang tak berdosa namun memiliki hubungan dengan yakuza itu pun ikut di penggal.

Kebanyakan korban kekejaman Kijima berakhir di sembelih ataupun di penggal kepalanya.

Untuk perempuan, Kijima menyiksa lalu memeperkosanya di depan keluarga atau suaminya.

Kijima melakukan ini karena suatu hari adiknya yang masih berumur 3 tahun tidak sengaja menabrak salah satu Yakuza dn Yakuza itu meludahi adiknya (Tidak sampai Memukulnya)

Tak butuh waktu lama, Kijima pun menaruh fendam hanya karena masalah sepele dengan bos Yakuza itu sampai sampai melakukan hal keji itu.

Itu karena Kijima bersumpah pada dirinya sendiri, jika sesuatu hal buruk terjadi pada keluarganya maka Kijima tidak segan menghabisi semua keturunan sampai masa depan sebelum mereka meminta maaf di depan Kijima smbil mencium telapak kakinya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tahun 2020

Kijima menghembuskan nafas terakhirnya di penjara dikarenakan kehabisan darah karena pertarungan maut dengan seluruh penghuni penjara.

Dia di cap sebagai pembunuh penjahat terburuk yang pernah ada.

Bahkan sosoknya saja jika ada seseorang yang menyebutkan namanya di depan para Yakuza maka anggota Yakuza itu akan ketakutan setengah mati karena tragedi yang pernah terjadi dulu.

Dimana lebih dari 200.000 anggota dari seluruh keluarga Yakuza di jepang terbunuh secara disembelih dan siksa dan pelakunya hanya satu orang.

Saat ini, sosok yang dikenal penjahat berdarah dingin itu berada di sebuah ruang hampa yang tidak diketahui dirinya.

Kijima: "Siapapun yang menaruhku disini, Jika kau membuatku menunggu seperti ini terus dalam waktu 3 detik aku bersumpah akan menyeretmu masuk ke neraka!!!"

Kijima yang merasa di permainkan pun menjerit marah.

Tiba-tiba, ada seorang entitas wanita mendekati Kijima.

~Maaf membuatmu menunggu. Perkenalkan aku adalah tuhan reinkarnasi dan namaku adal-~

Belum menyelesaikan kalimatnya, Wanita yang mengaku dewa itu pun di pukul tepat di bagian pipinya oleh Kijima.

Kijima: "BAJINGAN KAU!!! BERANINYA KAU MEMBUATKU MENUNGGU HAL TIDAK BERGUNA!!! AKAN KUBUNUH KAU BANGSAT!!!"

~ITTAII!!! Uh-eh??~

kijima: "DAN BERANINYA KAU MENGAKU TUHAN DI DEPANKU? AKU AKAN MENYEMBELIH KEPALAMU, BAJINGAN!!"

~Huuwwaaa!! Tunggu, tunggu, tunggu!!"

Kijima: "HUH?!!!"

~Kenapa kau tidak mempercayaiku!!~

Kijima: "Tuhan tidk memliki kelamin, dan tuhan tidak memilki bentuk. Kau, Mkahluk rendahan seperti dirimu mengaku Tuhan hanya karena dapat mengendalikan Jiwa seperti itu, Berani-beraninya menyebut tuhan di depanku, Jalang!! Apakah kau belum pernah merasakan kesengsaraan? Kalau begitu akan aku buat kau sengsara. Aku bersumpah!!"

~EEEEEEEEEEHHHHHH!!! MATTEEEE! baiklah, baiklah. Aku bukan tuhan jadi jangan buat aku sengasara aku mohon!!~

Kijima: "JAHDBIAJBSJJDBDJ!!"

~HUWAAA, J-jika kau melepaskanku... Aku akan mengirimmu ke dunia lain seperti dunia Isekai di Anime!!~

Kijima: "Oh baiklah. Kalau begitu aku memaafkanmu!"

~Eh?~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

~EEEEEEHHHHHH~

Kijima: "Ahhh, Urusai wa, Kisama!!"

~Ah, Gomenasai.~

Skip beberapa saat kemudian

Setelah mereka berdua berbincang-bincang cukup lama, akhirnya Kijima akan dihidupkan kembali di dunia lain. Kijima sendiri mengakui, kehidupan sebelumnya membuat dirinya menjadi gila.

Kijima akan diberi 3 permintaan apapun sebelum di pindahkan ke dunia lain. Hal ini terjadi karena Kijima terus mengancam sang Dewi itu terus menerus hingga sang dewi itu ketakutan dan mau tidak mau harus memberi Kijima 3 permintaan.

Kijima: "Yosh, aku kan langsung menyebutkan permintaanku.

1. Aku ingin memiliki kekuatan Uchiha Madara, Uchiha Obito, dan Uchiha Itachi dengan potensi kekuatan penuh. Buat penampilan serta gaya bertarungku seperti Madara.

2. Buat staminaku menjadi tidak terbatas dan kemampuan fisikku pada tingkatan paling extreme.

3. Aku tidak ingin meminta Sustem karena aku bukan orang Cupu dan Naif jadi sebagai gantinya aku ingin diberikan potensi agar kekuatanku tidak memiliki batasan. Namun kekuatanku harus dilatih dengan sangat sngat keras dan harus melewati yang namanya kematian agar bisa menyamai kekuatan dewa. Aku ingin kekuatanku terus meningkat seiring waktu aku melatihnya.

~Hmmm, cukup masuk akal untuk permintaan 3. Secara halus kau ingin menjadikan dirimu sebagai dewa kah?~

Kijima: "AKU SUDAH BILANG PADAMU, TIDAK ADA MANUSIA YANG BISA MENJADI DEWA APAPUN ITU. DN DEWA ATAU TUHAN ITU HANYA ADA 1 TIDAK LEBIH!!!!"

~H-HAIK!! Maafkan saya Tuan!~

Kijima: "Tch... Sebelumnya kamu memng benar namun kata dewa membuatku tidak setuju denganmu. Benar, aku ingin menjadi yang terkuat. Bukan berarti aku sampai mau menantang dewa. Dewa yang ku maksud adalah (Kepercayaan Kalian Masing-Masing) Tidak ada yang lain.

Kijima menjelaskan keluh kesahnya karena sikap wanita di depannya yang seenak jidatnya menyebut dirinya dewa/Tuhan.

Kijima: "Kau pasti bertanya, jika aku tidak mempercayaimu sebagai tuhan, lalu apa kau ini, kan? Jawabannya adalah, kau ini hanya malaikat biasa saja. Aku masih bisa memaklumi jika kau ini adalah Malaikat kematian dan bukan tuhan. Jika kau tuhan, mka jawab dan buktikan apa yang ku tanyakan ini. Apakah kau bisa membuat alam semesta yang baru? Yang ku maksud bukan dunia, namun alam semesta yang mencakup lebih dari jutaan planet dan Blackhole. Jika kau bisa melakukannya, maka aku mengakuimu. Namun hanya sebatas mengakuimu sebagai malaikat terkuat atau utusan tuhan itu saja. Karena bagiku tuhan tidak berwujud. Dewa/Tuhan tisak memiliki wujud maupun kelamin. Tuhan ya tuhan. Tuhan sudah ada sejak alam semesta ini belum dibuat."

Merasa apa yang dikatakan Kijima benar, wanita yang mengaku dewi tadi itupun diam seketika. Dia juga merasa, jika dia memang seorang dewa, mengapa dia tidak bisa menciptakan ataupun bahkan menghidupkan orang mati. Walau pun dia bisa memindahkan jiwa dari orang yang sudah mati ke dunia lain namun itu semua temannya juga bisa. Apa yang dikatakan Kijima tadi adalah seperti sebuah manifestasi makhluk absolute yang mapu melakukan apapun.

Kijima juga menambahkan jika dewa/Tuhan itu tidak dilahirkan maupun diciptakan. Tidak ada yang bisa menjelaskan kehebatan dan keagungannya bahkan malaikat sekalipun. Hal itu membuat wanita yang mengaku Dewi itu menunduk malu karena dia adalah makhluk yang dimaksud yaitu makhluk ciptaan.

~Selama ini berarti aku hanya menyombongkan diri dan hanya menggunakan nama dewa/tuhan saja. Jujur saja, hal itu membuatku merasa seperti orang gila namun juga bersyukur. Tingkahku dengan memakai nama dewa/tuhan sudah kelewatan. Mungkin setelah ini aku akan mendapatkan hukuman dari dewa/tuhan yang kau maksud itu.~

Kijima: "Memang benar apa yang kau katakan tadi. Kau menganggap dirimu Tuhan adlah suatu tindakan paling tercela yang pernah ada. Namun, jika kau menganggap perbuatanmu itu tidak bisa di ampuni, aku hanya bisa menjawab ada benarnya dan ada salahnya."

~Maksudmu?~

Kijima: "Tuhan yang maha agung adalah sosok yang oemaaf. Sebagai makhluk nya pasti kau akan diberi kesemoatan kedua untuk menebus kesalahanmu. Yah, walaupun aku tidak bisa menjamin itu namun aku sngat yakin, tuhan akan mengampunimu dan memberikanmu kesempatan kedua. Kesalahanmu yang menyebut dirimu dewa/Tuhan tadi kau melanggarnya karena kau tidak tau. Selama ini kau hanya percaya bahwa kau itu tuhan karena memiliki kekuatan yang tidak masuk di akal. Jujur saja, jika orang lain yang lau temui pasti akan percaya kau ini dewa/tuhan karena kau bisa memberi kekuatan dan memindahkan jiwa manusia ke dunia lain. Namun aku hanya menganggap itu hanya sebuah keajaiban ataupun mukjizat pemberian tuhan saja. Tidak lebih dan tidak kurang."

Kijima menjelaskan panjang lebar dan menceramahi wanita itu. Entah kenapa wanita itu malah seperti melihat Kijima dengan tatapan terkagum-kagum. Memang benar Kijima adalah makhluk rendahan yang membantai kaum nya sendiri. Namun, sia dpat berpikir diluar nalar jika dia serius.

Tindkan yang Kijima ambil adalah tindakan yang sudah dia pikirkan jauh jauh hari sebelum melakukannya.

Beberapa saat kemudian, portal dimensi lain pun keluar di samping Kijima.

Kijima: "Ahh, sudab waktunya kah?"

~Hmm, kau benar.~

Kijima: "Kalau begitu, aku permisi dulu. Ingat apa yang aku katakan tadi!"

~En. Aku akan terus mengingatnya samapi akhir. Terima kasih sudah memperingatkanku, Kijima-San!~

Kijima hanya membalasnya dengan angukan saja lalu dia pergi ke portal itu untuk memulai hidup barunya.

~Aku berdoa untuk kehidupan mu yang selanjutnya kau diberi kenikmatan yang luar biasa, Kijima-San.~

avataravatar
Next chapter