webnovel

PERFEC HUSBAND

Sapira yg biasa di panggil pira, gadis yang beberapa bulan lagi genap berumur 17 tahun itu sangat periang,ber ambisi menjadi putri muslimah. Dari dulu ia sangat ingin mengikuti kontes kecantikan,hanya saja kebanyakan kontes kecantikan yg ada di indonesia mengharuskan pesertanya tidak menggunakan hijab,tentu saja pira tidak menyetujuinya. Sapira adalah gadis yg pantang menyerah dia pernah mengikuti kontes "DUTA WISATA" di tingkat kota Lhokseumawe dan keluar sebagai juara. Selang beberapa bulan sapira keluar sebagai "RUNNER UP 1 DUTA WISATA ACEH". Selanjutnya sapira berencana akan memgikuti kontes "PUTRI KEBUDAYAAN" pada tahun depan. Baru setelahnya akan mengikuti kontes "PUTRI MUSLIMAH" DIMAS, anak pertama dari dua bersaudara memiliki adik bernama nessa Dimas adalah laki" yang gigih dab pekerja keras, pernah kuliah di tareem, setelah lulus dimas di suruh oleh abi untuk menjadi CEO dan mengambil alih perusahaan abinya.dan jangan lupa abi dan umi dimas sangat memaksa dimas segera menikah karena abi dan umi ingin sekali menggendong cucu. Sampai akhirnya dimas di jodohkan karena keluarganya mengganggap dimas tidak pandai dalam hal wanita.

Sar_mila · Teen
Not enough ratings
6 Chs

CUT PUTRO SAPIRA

Sapira seperti biasa bangun,solat,beres" kamar dan mandi untuk kesekolah. Setelah itu dia turun untuk sarapan bersama ayah dan bunda.

"halo ayah halo bunda." menyapa kedua orang tuanya.

Bunda tersenyum manis kepada anak gadisnya yang sebentar lagi akan berusia 17 tahun itu.

"halo sayang.kamu ujian kan hari ini?" tanya bunda saat siap mengmbilkan sapira nasi dan lauk.

"iya bun, hari ini mtk." sapira memanyunkan bibirnya "tapi bunda tau ga, pira bebas ujian loh,karena pira sering dapat nilai plus dalam ulangan" sambung sapira semanggat dan bangga. "wah keren banget kakak, ajarin alif ya nantik" sahut di bungsu alif yang masi berumur 10 tahun. "wahh iya, keren banget nak.uda* liat jam berapa tu nantik telat loh" sahut ayah dan dengan segera sapira menghabiskan nasi gorengnya.

❤❤❤

Sapira berjalan di koridor sekolah di sepanjang jalan dia menyapa teman* yang lewat,sapira memang anak yang ramah.

"halo kak sapira,cantik banget si pagi*" sapa adik kelas cewe yang mengagumi sapira. "eh hai se halo kalian juga cantik* kok". Balas sapira dengan senyum ramahnya.

"oh ya kak di mading ada pengumuman acara duta pelajar sadar hukum tuh" tunjuk salah satu dari adik letingnya sapira "kakak wajib banget ikut, pasti menang"lanjut yang lainnya.

Sapira pun celingak celinguk ke mading yang sedang di kerumunin "oh ya? Wah bagus nih, eh tapi kalian ikutan juga yuk biar bisa menang juga" lanjut sapira

"ah iya rencana dara mau ikut kak,cuma dara malu dan ga ngerti gmna caranya jadi duta,kan kaka uda pengalaman tuh, boleh dong ajarin dara" ucap dara sungkan.

"wahhha boleh dong. Lagian kayanya kakak ga ikut deh kali ini.karn uda kelas 3." "eh tapi kamu ikut aja kakak bantu ya" jawab sapira semangat. "wah oke banget tuh kak.eh dara sam temen* masuk duli ya kak dadah"

"dah" sapira melambai ke arah mereka. Dan sapira melanjutkan kembali langkahnya ke kelasnya yang ada di ujung koridor.

"assalamualaikum gesss" teriak sapira kepada seluruh kelas

"eh pira pagi* teriak budek entar guekkk" jawab pinkan cewe yang paling kece di kelas. "yaelah pinkan kamu cantik binggit pagi ini." alih sapira. "eh pira. Kamu tau ga tia ga sekolah karena bundanya sakit" puput yang dari tadi diam bersuara.

"yah gimana dong,padahal kan ujian,nantik kita jengguk ya" jawab sapira.

Ulangan pun di mulai karena sapira bebas ujian jadi sapira di suruh keluar agar tidak mengganggu konsentrasi teman yang lain.sebenernya bukan ganggu temen* sih karna kalo sapira di kelas temen*ny akan untung karena ada yang berbaik hati memberi tau jawaban kepada mereka. Hanya saja gurunya lah yang terganggu karena ribut* memanggil sapira.

Treeeetttt

Bel tanda waktu ujian mata pelajaran selesai, semua siswa mengumpulkan kertas jawaban kepada pengawas dab berhamburan keluar kelas.

❤❤❤

Di kantin

"eh pira kamu uda belajar tentang seni tari dan lain*?" tanya puput

"uda dong" jawab sapira singkat karena dia sedang makan.

"eh entar lirik* ke aku ya aku ga belajar nih" akhirnya puput mengutarakan maksudnya.

"eh puput selalu aja sih minta di lirik.iya aman tenang aja" cengir sapira

"eh pira entar pulang di jemput? Jadikan jengguk bunda tia?"

"eh jadilah.iya aku di jemput ayah pasti"

"yaudah yuk kita masuk entar telat lagi"

❤❤❤

Pulang sekolah

"ayah sapira dan puput ke rumah sakit yah,bundanya tia sakit dia ga ikut ujian hari ini" ucap sapira pada ayah.

"oh iya boleh* tapi ayah ga bisa antar gmna dong?"

"engga papa yah pira pesen grab ajah palingan bentar lagi sampek"

"yaudah nantik jangan kesorean ya pulang nya karna ada acara keluarga loh" peringat ayah

"yaudah yah dadah" lambai sapira pada ayah.

Sapira dan puput pun segera masuk ke dalam grab yang di peseb oleh merek tadi dan langsung menuju ke rumah sakit cut nyak dien.

Di rumah sakit...

"halo mbak. Mau nanya ruangan jeumpa no.15 dimana ya?" tanya puput pada resepsionis.

"oh iya dek, itu ruangannya lurus belok kanan di pojok dekat taman itu ruangannya" ujar mbak* sambil menunjuk ke arah yang di maksud

"owhh makasi ya"

Dan mereka pun mengikuti arah yang di tuju mbak resepsionis tadi.

Tok tok tok

"assalamualaikum"

"waalaikumusallam" jawab tia dari dalam

"hei tia apa kabar. Eh ini buah buat bunda" ujar puput

"wah makasi ya yuk masuk" menyingkir dari pintu.

"assalamualaikum tante, gimana kabarnya?" tanya sapira.

"alhamdulillah baik,makasi ya buahnya repot* loh" ujar bunda tia

"eh tia kamj kapan masuk,besok ujian terakhir loh" puput mulai bicara.

"iya besok aku masuk kok kata dokter bunda hari ini bole pulang".

Setelah sekitar 15 menit sapira dan puput di ruangan bundanya tia akhirnya mereka pamit pulang karena mengingat pesab ayah sapira kalo sapira ga boleh telat pulang karena ada acara keluarga.

❤❤❤

"aku duluan ya put.mau mampir dulu?" sapira sambil turun dari grab

"engga makasi aku juga harus cepet pulang mama uda nelpon aku mau jemput papa di bandara.dadah" lambai puput pada sapira yang juga di balas oleh sapira.

"assalamualaikum bunda" sapira menghampiri bunda yang sedang memasak di dapur.

"walaikum salam.kata ayah kamu jengguk bundanya tia ya? Sakit apa?" tanya bunda yang menatap sapira sekilas lalu kembali memotong wortel." biasa asma bun.eh siapa sih yang datang?" tanya sapira mengerbyitkan dahi. "ehmm pira kamu mandi gih trus turun lagi bantuin bunda. Uda solat kan?" tanya bunda.

"ehm iya tunggu ya bun"

Bunda menarik napas lega karena sapira berhasil di alihkan.bunda tidak tau bagaimana cara mengatakannya.mungkin menunggu ayah akan lebih baik .batin bunda

❤❤❤

"piraaaaa" panggil ayah

"iya yah tuan tunggu" jawab pira

"apa si teriak* yah? " tanya pira

"ehm pira duduk" ujar ayah serius.

Pira mulai curiga ada yang tidaj berea pasti,

"ehm pira ayah dan bunda mau ngomong serius, tapi kamu harus dengarkan sampai habis baru menyanggah oke?" tawar ayah

Pira hanya mengangguk

"ekhem jadi pira, kamu sudah besar, dan kamu juga punya mimpi yang besar kan?" pira menggangguk "nah jadi ayah teman ayah beserta keluarganya sebentar lagi akan kesini sebagai tamu," pira mengernyitkan dahi tidak mengerti. "jadi gini ayah ga mau terbelit-belit. Kamu mau ayah jodohkan dengan anak teman ayah," ujar ayah yang cukup membuat pira terkejut "ha ayah apaan? Bercanda?" pira tidak percaya

"tidak ayah tidak sedang bercanda pira. Ayah serius" muka ayah serius

Sapira pucat pasi "tapi kenapa ayah? Kenapa ayah jodohin pira?"

"karena ayah mau pira ada yang jagain.bagus kan kalo nikah, pira bisa kemana pun dan pulang kapan pun asal bersama suami" kini bunda mulai angkat bicara.

"ayah ga terima penolakan pira"

"iya tapi sekola pira? Pira mau kuliah ayah"

"ah gampang itu.berarti kamu setuju"

"ayah tega jodohin pira sama om om" sergah pira.

" yang nikahin kamu sama om om siapa sih.liat dulu makanya" bunda mulai menggoda pira.

"oke siap* sana jam 8 mereka kesini" final dari ayah.