Bayangan-bayangan di mana dulu Gina masih selalu berada di samping Panji apapun keadaannya, tiba-tiba terputar di kepalanya. Saat Panji masih sering melamun dan sering mengkonsumsi obat tidur, Gina selalu memarahinya. Memukul bahkan tak canggung untuk memeluk Panji karena pada saat itu hanya Gina yang peduli padanya.
Bukan hal mudah untuk Gina membangkitkan semangat Panji yang sudah padam bahkan mati. Apalagi sesekali Panji akan berakhir mengenaskan dengan menangis di pinggir jalan setelah mabuk semalaman di salah satu club pinggir Jakarta. Dua tahun agaknya cukup bagi Panji untuk menyusahkan perempuan yang rela membuang banyak waktunya untuk dia. Hingga entah motivasi dari mana, Panji berani kembali mengambil alih kendali akan perusahaan pusat yang dia pegang sekarang, dengan syarat Gina sebagai sekretarisnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com