Dering demi dering telpon terdengar nyaring. Dalam perjalanan menuju pulang, tidak akan Panji hiraukan panggilan dari siapapun. Kecuali Laras, karena memang pada dasarnya, khusus nomor telepon perempuan itu, memiliki nada dering yang berbeda dari yang lainnya agar mudah untuk dibedakan.
Sesampainya di rumah, Panji membalas sapaan satpam baru yang menjaga. Dia segera melangkah cepat menuju kamar. Hanya untuk menemukan Laras tengah terbaring nyenyak di atas ranjang tanpa selimut yang membungkus tubuh kurusnya. Tanpa menunggu apa-apa lagi, Panji melepas arloji dari tangan kanannya, melepas sepatu beserta kaus kakinya juga tak lupa untuk membuka dua kancing teratas dari kemeja yang dikenakan.
Panji memeluk Laras dari samping kanan, dia tahu perempuan itu belum bangun. Mengingat sekarang masih jam setengah tujuh juga tadi malam mereka melakukan hal yang menguras banyak waktu dan tenaga. Pasti Laras sangat lelah sampai matahari terbit juga dia belum bangun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com