Perasaan Suka

Pelayan itu tidak punya waktu untuk menghentikan Airin, hanya untuk melihat alis Yuni mengerutkan kening karena kesakitan.

"Apa? Kenapa?" Airin melepaskan Yuni dan menatap pelayan itu dengan ekspresi bingung.

"Nona Ai, cedera kaki wanita muda itu belum pulih sepenuhnya." Pelayan itu mampu menyelesaikan kata-kata yang belum selesai.

"Duduklah, coba aku lihat!" Airin mendengar ini dan buru-buru membantu Yuni duduk.

"Jangan khawatir, tidak apa-apa, telapak kakiku baru saja tergores oleh beberapa batu. Dalam beberapa hari terakhir ini, Sam membuat keributan dan menolak untuk membiarkanku jatuh ke tanah.

"Tidak, aku harus melihatnya untuk yakin." Airin menolak untuk mendengarkan penjelasan Yuni, bersikeras untuk menonton.

Yuni tidak punya pilihan selain mengikuti Airin dan membiarkan dia memeriksa lukanya.

Melihat luka itu, Airin merasakan sakit di hatinya. Meskipun dia hampir lebih baik sekarang, luka itu tampak sangat menyakitkan saat itu!