webnovel

Perawan Cinta

tentang sebuah perjuangan seorang wanita bernama Lolita mencari cinta sejati. Meski awalnya Lolita harus bertemu dengan Valir yang telah menikah dengan Miya . Namun akhirnya Lolita bertemu kembali dengan Thamus sang Mantan pacar. Siapakah laki-laki yang akan menjadi pelabuhan hatinya Lolita?! Akankah perjalanan cinta Lolita semulus dengan yang di harapkan Seperti kisah cinta drama Korea?! Happy reading.. Jangan lupa tinggalkan komentar nya.. Terimakasih..

Ari_Fauziah · Urban
Not enough ratings
476 Chs

BAB 37. KAMU JAHAT

(PERAWAN CINTA)

Ternyata Rafaela di ikat tangan dan kakinya dengan tali kemudian di bekam mulutnya dengan lakban. Serta di bius hidungnya dengan obat tidur jadi Rafaela tak sadarkan diri saat di culik dan di bawa ke daerah Bandung. Ke sebuah rumah tua terpencil di daerah Bandung yang sulit di jelajahi warga jalanan untuk sampai kesana harus ekstra hati-hati karena banyaknya jalanan bebatuan dan harus melewati hutan pula.

" Hei,bangun!! Cewek manja" ujar sang penculik sambil menyiram air seember ke tubuhnya Rafaela.

" Hmmmm.. aku ada dimana ya?!" ujar Rafaela yang baru sadarkan diri.

" Hai!! Masih kenal aku kan sayang?!!" ujar sang penculik sambil tersenyum.

" Mas Brody!! Kok mas ada disini?!! Bukannya mas ada di penjara ya!! Kok bisa ada disini sih!!" ujar Rafaela terkejut.

" Hahahaha.. Kenapa?! Kamu kaget ya?! Aku sudah keluar ya?! Kamu yang parah!! Aku di penjara tak tak pernah kunjungi aku disana!! Kamu sudah lupa sama aku?! Mentang-mentang kamu sudah punya suami yang kaya?! Yang bisa memenuhi segala kebutuhan kamu?! Di banding dulu hidup bersama aku?!" ujar Brody sambil menatap penuh dengan wajah marah.

" Kita sudah tak ada hubungan apapun sekarang!! Jadi jangan berharap aku akan bersikap baik dengan kamu!! Dengan apa yang dulu kamu lakukan terhadap aku!! Aku muak banget sama kamu!! Dan aku bersyukur sudah tak lagi bersama kamu!! Kalo aku masih bersama kamu yang ada aku masih terus membayar hutang-hutang judi kamu secara terus-menerus!!" ujar Rafaela kesal.

" Jangan banyak cingcong kamu!! Jangan bawel!! Aku mau minta tebusan sama suami kaya kamu untuk membebaskan kamu!! Jangan banyak bacot!! Atau kamu akan aku habisi!!" ujar Brody sambil menempelkan pisau ke lehernya Rafaela.

" Kalo minta tebusan kenapa harus aku yang jadi korban kamu sih mas?! Aku udah enggak mau berurusan lagi sama kamu!!" ujar Rafaela menangis.

" Karena kamu enggak pernah mau kasih aku uang!! Jadi aku mau kamu membayar semua sikap acuh kamu terhadap diriku!!" Ujar Brody ketus.

" Lah ngapain juga aku ngasih uang ke kamu!! Kita bukan suami istri lagi. Lagian juga uangnya pasti buat kamu berjudi, minum-minuman keras dan main perempuan!! Rugi banget aku untuk memberikan kamu uang untuk hal yang tak berguna!!" ujar Rafaela marah.

" Harusnya kamu lebih mengerti kebutuhan dan keinginan aku!! Semua itu adalah hal yang aku butuhkan setiap hari!!" ujar Brody sinis.

" Tolong lepaskan aku mas!! Jangan minta tebusan ke suami aku!! Kalo kamu butuh duit aku kasih. Aku punya uang cash 5 juta!! Itu juga cukup buat biaya hidup kamu!!" ujar Rafaela memohon.

" Hah?! Apa 5 juta?! Enggak salah?! 5 juta itu cuma buat aku berjudi saja. Terus biaya beli minuman dan pakai jasa wanita penghibur gimana?! Yang aku butuhkan 500 juta. Biar aku tak lagi susah payah bekerja keras. Kan aku bisa minta sama suami kaya kamu!!" ujar Brody sambil tertawa.

" Hahaha.. jangan menghalu kamu mas!! 500 juta?! Suami aku enggak akan kasih uang segitu ke kamu!! Kalo 5 juta mungkin suami aku akan ikhlas

Suasana di rumah ayahku. Thamus dan Thamus sudah bersiap pergi berdua dengan mobilnya Thamus menuju lokasi dimana Rafaela di sekap dan culik daerah Bandung. Dan tak lupa Thamus meminta tolong temannya yang bekerja jadi polisi daerah Bandung untuk mencari keberadaan Rafaela juga.

" Ayah dan Thamus pergi dulu ya!! Kalian waspada dan hati-hati di rumah!! Jangan sampai lengah dengan penjahat sekarang!!" ujar ayahku berpamitan.

" Hati-hati mas di jalan. Bawa kembali Rafaela dengan selamat ke rumah ini" ujar ibuku sambil menangis.

" Iya Bu. Jangan khawatir ya. Ayah akan membawa Rafaela kembali ke rumah ini lagi" ujar ayahku sambil memeluk erat tubuh ibuku.

" Hati-hati di jalan ya mas Thamus. Kamu harus kembali dengan selamat. Harus bawa Rafaela juga pulang bareng ayah." Ujarku sambil memeluk erat tubuh Thamus dan menangis.

" Kamu tak perlu khawatir sayang!! Aku tidak berdua sama ayah. Tapi aku juga bareng teman-teman aku yang lain juga ikut membantu. Doakan misi ini berhasil. Agar kita bisa menangkap pelaku kejahatan yang telah menculik bunda Rafaela" ujar Thamus memberitahu.

" Iya mas. Pokoknya kamu harus waspada dan hati-hati di sana" Ujarku sambil melepaskan kepergian Thamus dan Ayahku.

Thamus dan ayahku bergegas berangkat menuju Bandung ke tempat lokasi Rafaela berada. Dan tiba-tiba handphone Thamus berdering kemudian Thamus mengangkat telpon dari teman polisi nya.

" Assalamualaikum Mas bro!! Lagi dimana?! Udah sampai dimana?!"tanya Harley.

"Wa alaikum salam mas bro. Ane lagi on the way nih. Bentar lagi nyampe lokasi. Ente udah sampai lokasi?!" jawab Thamus sambil menggunakan headset bluetooth saat menelpon.

" Iya ane udah sampai lokasi. Ane lagi mantau lokasinya bareng temen-temen. Cepatlah kesini kita kepung bareng-bareng " ujar Harley.

" Iya siap. Ane lagi di jalan bareng mertua nih" ujar Thamus sambil menutup panggilan telepon.

Keadaan Rafaela sangat memprihatikan karena Brody tak memberi nya makan dan minum sehingga tubuh Rafaela menjadi lemah dan tak berdaya saat tangan dan kakinya di ikat tali oleh Brody.

" Tolong lepaskan aku mas!! Ada anak-anak yang butuh aku!!" ujar Rafaela dengan wajah memelas.

" Enak aja aku dengan percuma lepaskan kamu begitu saja!! Aku harus dapatkan tebusan dari suami kaya barumu!!" ujar Brody sambil tertawa.

" Tolong mas!! Lepaskan aku!! Biarkan aku pergi dari sini!! Aku janji enggak akan laporkan kamu ke polisi" ujar Rafaela sambil menangis.

" Udah cukup!! Diam kamu!! Jangan banyak omong!! Aku mau nelpon suami baru kamu buat minta tebusan!!" ujar Brody yang telah mengambil handphone Rafaela.

Dan tak lama kemudian Brody menyalakan handphone Rafaela untuk menghubungi ayahku. Dan handphone ayahku berdering. Betapa senang ayahku saat mendapat telpon dari Rafaela.

" Halo,sayang!! Kamu baik-baik saja kan?!" tanya ayahku.

" Hahaha.. Rafaela sudah ada di genggaman saya!! Kalo anda mau Rafaela hidup!! Tolong bawa duit 500 juta untuk menebus istri anda!!" ujar Brody mengancam.

" Anda siapa?! Kok berani menculik istri saya?!" ujar ayahku kesal.

" Saya penculik yang menginginkan uang banyak. Kalo anda masih ingin melihat wajah istri anda. Makanya anda harus melakukan keinginan saya dengan membawa uang 500 juta untuk menebus istri kesayangan anda!! Tapi anda tidak boleh melaporkan ke polisi. Jika saya tahu anda membawa polisi juga. Maka saya akan menghabisi nyawa istri anda" ujar brody tertawa.

" Iya tolong jangan apa-apa kan istri saya. Saya akan lakukan permintaan anda. Saya akan bawa uang 500 juta untuk anda asal anda jangan habisi nyawa istri saya" ujar ayahku berpura-pura takut.

" Ya udah anda bawa uang 500 juta ke alamat yang akan saya kirim di WhatsApp. Jangan bawa polisi dan harus sendirian!! Jika mau istri anda selamat!!" ujar Brody mengancam.

" Iya siap. Saya akan melaju ke alamat yang anda kirimkan dengan membawa uang 500 juta buat tebusan istri saya" ujar ayahku sambil menutup panggilan telponnya.

Dan sesampainya Thamus dan Ayahku di lokasi. Ayahku telah membawa koper berisi uang palsu senilai 500 juta untuk menebus Rafaela yang telah di sekap di rumah tua.