webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28
Not enough ratings
273 Chs

JEREMY - SAMUEL

-JEREMY-

Samuel menggigit bibirnya, ragu-ragu, dan melirik ke arahku. Hal-hal yang dilakukan pikiranku pada bayangan bibir di antara gigi itu. Aku hampir mengerang keras dan harus memasukkan tinju Aku lebih dalam ke saku Aku untuk menyembunyikan ereksi Aku yang semakin besar.

"Dan Kamu akan menunggu sampai Aku kembali untuk memeriksa dokumen?" dia bertanya padaku, mengangguk ke arah kotak-kotak itu.

"Jika itu akan membuatmu merasa lebih baik, aku akan pergi ke kamarku jadi aku bahkan tidak akan tergoda." Tentu saja bukan kotak tua berdebu yang menggodaku saat ini, melainkan Samuel.

"Kamu yakin?" tanya Samuel. Dia menatapku melalui bulu matanya, dan aku bersumpah suaranya turun saat dia menambahkan, "Ini hari yang indah ."

Cara dia mengatakannya, cara dia menatapku, aku tidak tahu apakah pikirannya menuju ke arah yang sama denganku. "Kau tahu, aku kurang tidur semalam, jadi aku mungkin akan tidur siang juga."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com