webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
273 Chs

ANGGA TIDAK BERSEMANGAT

"Tidak, tidak untukku, tapi sekarang kau sebutkan, aku ingat saat awal ketika dia membongkar barang-barangnya. Dia menemukan banyak paspor yang berbeda, semuanya dengan fotonya. Saat itu, kami mengira dia semacam agen rahasia mata-mata pemerintah. Sekarang, aku rasa bukan itu masalahnya. Jadi aku sudah memberi tahu kamu apa yang aku tahu, beri tahu aku apa yang terjadi? " Sonia bertanya. Angga mulai berbicara, tapi Herry menghentikannya.

"Sayang, kami tidak bisa mengatakannya sekarang, tapi kami akan segera. Aku berjanji," kata Herry sambil bangkit.

"Angga, uang ini milikmu, semua milikmu. Aku selalu ingin dia memberikannya kepada kamu jika sesuatu terjadi padanya, tetapi dia tidak ingin kamu atau anak-anak tahu bahwa ayah mereka tidak seperti yang terlihat," kata Sonia.

"Yeah, agak terlambat untuk itu," kata Angga sambil mengusap wajahnya. Dia menghembuskan napas tertahan yang tidak disadarinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com