Tanpa Percaya

Setelah mengusap air mata Gabby, Eki pun pergi dari hadapan wanita itu. Dia berjalan ke arah pintu ke luar. Namun sebelum ke luar seseorang memanggil namanya.

"Kak Eki mau ke mana?" tanya Daya.

"Pulang ke rumah sebentar," jawab Eki.

"Ngapain? Bukannya acara sudah mau mulai?"

Eki menoleh pada Gabby. "Dia nangis terus dari tadi."

Daya ikut melihat ke arah anak dari Elin itu. "Apa peduli Kak Eki  sama dia? Dia bukan adik Kak Eki. Adik Kak Eki cuma satu."

"Day, dia nangis gitu dan kalo dibiarkan itu bakalan ngerusak acara papa." Waktu Eki melihat Daya ingin membantahnya lagi, Eki segera melanjutkan omongannya. "Kalau kamu enggak bisa terima pernikahan ini untuk papa. Terima pernikahan ini untuk Kakak, karena Kakak sudah capek ngurusnya."

Daya pun akhirnya terdiam sambil merenggut. "Oke, Kakak boleh pergi."

Tidak ingin adiknya terus marah, Eki pun memeluk Daya. Diciumnya puncak kepala adiknya itu. "Jangan kacaukan acara ini ya."

"Daya, Eki," panggil seseorang.