Mati Rasa

Cecilia terlihat mundur beberapa langkah dari pintu. Dokter dan tiga suster yang tadi ikut menangi Kak Eki ke luar dari ruangan. Mereka sedang berbicara singkat dengan Cecilia.

Daya masih tidak ingin berdiri dari tempatnya. Akan tetapi matanya tidak pernah lepas dari lima orang yang ada di sana. Lewat gerak-gerik mereka saja, Daya sudah tau kabar apa yang disampaikan.

Tidak seperti Cecilia yang menangis sampai terduduk di lantai, Daya hanya menunduk. Satu air mata saja tidak bisa ke luar dari matanya. Sepertinya kali ini dia tidak bisa menangis lagi. Tubuhnya seperti mati rasa.

Dunia rasanya runtuh di atas bahunya. Tidak ada lagi gambaran masa depan. Hatinya sakit melebihi siapa pun yang mendengar kabar keadaan Eki sekarang.

Teriakan Cecilia terdengar berbisik di telinganya. Tidak lama menghilang, berubah menjadi dengungan. Daya tidak lagi berani menoleh untuk melihat keadaan cewek itu.