"Koaaack ... Koaaack".
Aiden pun mulai berteriak dan terlihat panik menyaksikan tuannya yang kesakitan, dia coba melompat sambil terus-menerus mengepakkan sayapnya.
"Aiden?".
Virgo berlutut dan langsung terbaring dengan wajah yang di penuhi darahnya sendiri, kini Aiden yang telah berusaha keras untuk terbang tiba-tiba melesat ke arah sosok bayangan wajah hitam besar itu.
Tapi sayangnya itu tidak berguna, Aiden justru terlempar beberapa meter di dekatnya, hal itu tentu membuatnya semakin cemas.
"Aii ... Den, bertahanlah, Aku akan menyelamatkanmu!". Gumam Virgo dengan pelan sambil mengatur napasnya mencoba melawan rasa sakit yang seolah menyayat semua daging tubuhnya.
Namun semuanya sia-sia, rasa sakit itu benar-benar membuatnya tak bisa berkutik, bahkan sesaat dia berpikir untuk menyerah, tapi sekali lagi sebuah bayangan sosok kedua orang tuannya kembali muncul dalam benak.
"Tidak! Aku tidak boleh menyerah sekarang sebelum urusan ku dengan monster brengsek itu selesai". Batinnya, dia mulai coba memaksa tubuhnya untuk bergerak ke arah Aiden yang sudah meringkuk tidak bergerak.
"Aiden bertahanlah, aku pasti akan menyelamatkanmu". Kini dia mencoba berteriak agar Aiden tetap tersadar, tapi itu sia-sia saja, jadi dia pun memilih bergerak merangkak sedikit demi sedikit ke arah Aiden.
Waktu terasa berjalan dengan lambat, beruntung dia berhasil menyentuh tubuh Aiden, di saat yang sama, sebuah perubahan tiba-tiba terjadi, bulu emas Aiden mulai berubah menjadi warna hitam pekat.
Keadaan pun menjadi tenang, awan hitam mulai pudar dan perlahan menghilang, di saat yang sama, kekuatan bola hitam yang telah menyebar ke sebagian besar tubuhnya juga mulai terlihat samar.
Sebuah lambang petir biru kecil muncul di dahinya, kemudian bekas luka mataharinya pun berubah menjadi warna hitam dengan ukuran yang sedikit lebih besar.
Virgo pun tidak merasakan sakit lagi dan justru sebaliknya, ia merasakan tubuhnya menjadi lebih kuat dan kekar, bahkan ukuran tubuhnya sedikit lebih tinggi serta otot-ototnya pun mulai terbentuk.
"Selamat, kau telah berhasil menerima kekuatanku". Sebuah sosok bayangan dengan jubah hitam muncul di depan Virgo.
Mendengar itu Virgo mulai bangkit sambil mengangkat tubuh Aiden dan menatap sosok misterius berjubah hitam di hadapannya.
"Sekarang kau harus menepati janjimu". Ucap Virgo dengan cepat, "Baiklah tapi sebelum itu lihatlah baik-baik apa yang terjadi pada tubuh dan juga hewan peliharaanmu". Ucap sosok misterius, ia mengulurkan tangannya dan sebuah cermin besar langsung muncul di depan Virgo.
Virgo menatap dirinya dengan lekat, rambut yang awalnya menguning dengan campuran biru di ujungnya kini telah berubah menjadi hitam dengan campuran biru di setiap ujungnya.
Bola mata yang juga berwarna kuning telah berubah menjadi biru cerah dengan lingkaran hitam yang tidak terlalu tebal, ia juga bisa melihat pertumbuhan badan dan ototnya sangat jelas, kini ia lebih terlihat seperti seorang remaja berusia 15 tahun dengan lambang matahari hitam di dadanya.
"Apakah ini benar-benar diriku?". Gumam Virgo yang tercengang melihat perubahan pada tubuhnya, "Sekarang coba arahkan tanganmu ke danau itu". Lanjut sosok misterius sambil mengangguk dan senyum tipis di bibirnya.
Virgo pun tanpa ragu melakukan permintaan dari sosok misterius tersebut, "Tutup matamu, alirkan energi ke tanganmu, lalu bayangkan kau membentuk bola energi seperti saat kau berlatih sebelumnya". Sambung sosok misterius dengan ringan.
Virgo tidak memikirkan apa pun selain dari perintah dari sosok misterius, beberapa saat kemudian ia merasakan energi yang begitu besar mengalir ke tangannya, lalu sebuah lingkaran sihir hitam terbentuk di depan tangannya.
"Wussst".
Sesaat kemudian bola hitam seluas 5 meter tiba-tiba langsung terbentuk.
"Sekarang kau boleh membuka matamu". Ujar sosok misterius dengan santai, saat Virgo melakukannya, jantungnya hampir keluar karena terkejut, matanya melotot ke arah bola cahaya hitam raksasa di telapak tangannya.
Beberapa hari yang lalu ia sudah berlatih dengan metode yang sama tapi sayangnya bola cahaya yang bisa di buatnya sangat kecil dan hampir tidak berguna.
"Cobalah untuk mengarahkannya ke danau itu". Sambung sosok misterius dengan santai, mendengar itu Virgo sedikit terkejut.
"Apa kau yakin tidak apa-apa?". Tanya Virgo dengan cepat, ia menyadari seberapa kuat dan menakutkan bola hitam di tangannya itu.
"Tidak perlu khawatir, aku akan memastikan semuanya baik-baik saja sebelumnya aku sudah memasang pelindung dan tidak akan berpengaruh pada makhluk hidup di pulau ini". Jawab sosok misterius dengan tenang.
"Baiklah". Meskipun sedikit ragu Virgo segera melakukannya.
"Wurrrght".
Bola hitam raksasa itu melesat dengan cepat.
"Booom".
Beberapa detik kemudian ledakan besar langsung terjadi di danau tempat bola hitam raksasa mendarat, sebuah kawah kecil seluas 100 meter langsung terbentuk sebelum kembali terisi dengan air.
Di saat yang sama semua makhluk hidup di pulau tersebut seperti merasakan gempa bumi selama setengah menit dan membuat mereka berlari ketakutan.
Virgo terbengong dengan mata melotot saat melihat kerusakan yang di buat oleh serangannya tersebut, ia tidak menyangka kerusakannya begitu parah.
"Mmm, baiklah itu lumayan". Sosok misterius menilai serangan bola hitamnya dengan santai, mendengar itu Virgo seperti tersambar petir.
"Kau bilang lumayan, bahkan segerombolan hewan buas akan langsung binasa jika terkena serangan itu". Balas Virgo tidak percaya dengan penilaian yang di dengarnya.
"Itu benar, kau memang cukup bagus dalam analisa, tapi asal kau tahu saja, di setiap area gunung ini sudah aku pasang pelindung, jika kau melakukannya di luar pelindung, kerusakannya mungkin sampai 10 kali lipat bahkan lebih".
Rahang Virgo hampir terjatuh ke tanah mendengar jawaban itu, dan bahkan sosok misterius di depannya mengatakannya dengan begitu santai, seolah itu adalah serangan biasa.
"Hah, sudahlah, lagi pula kau adalah dewa, aku seharusnya tidak terlalu terkejut". Gumam Virgo sedikit mendesah, ia pun kembali teringat dengan Aiden yang sebelumnya telah di letakkan kembali di tanah.
Namun saat menoleh ke arah tersebut, Aiden sudah tidak berada di sana, " Di mana dia?". Pikir Virgo sedikit panik, "Maksudmu burung kecil itu? Sepertinya dia sedang menikmati pandangan dari langit". Jawab sosok misterius dengan sedikit mendongak.
Suara pekikan mulai terdengar dan langsung mendarat di pundak Virgo.
"Aiden?".
Virgo kembali di kejutkan oleh sosok Aiden yang juga mengalami beberapa perubahan, ukuran tubuhnya tetap sama namun auranya telah berubah menjadi sangat mirip dengan Virgo.
Tidak hanya itu sebagian besar bulunya telah berubah menjadi hitam dan efek petir di sekitar tubuhnya pun telah berubah menjadi petir hitam.
"Kenapa Aiden juga mengalami perubahan?". Tanya Virgo ke pada sosok misterius di depannya, "Anggap saja itu adalah bonus lainnya dari ku, aku telah memberikan sisa kekuatanku untuk menyelamatkan hidupnya". Jawab sosok misterius dengan cepat.
Lalu sebuah lubang hitam misterius terbentuk di udara tepat hadapan mereka, "Sekarang ikut aku, aku akan menjelaskan semuanya padamu, termasuk cara agar kau bisa kembali ke tempat asalmu, dan tentunya ritual terakhir, agar kau benar-benar resmi menjadi pewarisku". Sambungnya.
Virgo pun langsung mengangkat alisnya, meski pada akhirnya semua rasa penasaran akan terjawab, tapi masih ada ritual lainnya.
Namun tidak ada yang bisa di lakukan ya selain menuruti sosok tersebut.
Virgo di bawa ke dalam sebuah ruangan yang sangat familier baginya, meski sedikit berbeda dengan adanya nyala obor mengelilingi mereka, dan sebuah lingkaran sihir seluas 10 meter di tengah-tengah tempat mereka berdiri.