1 Kitab Mantra

Perkenal kan nama ku Felso, di mana aku tinggal di sebuah kota besar yang berisi banyak sekali penyihir dan kami semua memiliki keistimewaan kami masing – masing, di usia ku yang menginjak usia tujuh belas tahun, di mana kami semua akan di berikan sebuah kitab mantra yang akan mengeluar kan sihir yang kami miliki, aku dan juga banyak sekali penyihir – penyihir berbakat yang ada di sekitar ku, di mana penyihir – penyihir di dunia terbagi menjadi lima kelas, kelas pertama yang mana itu adalah kelas paling rendah, begitu seterus nya dan yang tertinggi di negara kami yaitu kelas lima adalah kelas paling tinggi dan juga memiliki sihir tingkat teratas, di mana biasa nya di miliki oleh raja sihir dan juga wakil, jarang sekali orang yang terlahir dengan kemampuan tersebut di mana mereka bisa mendapat kan sebuah kekuatan yang besar dan juga memiliki sebuah keunikan nya tersendiri.

Sihir sendiri juga terbagi menjadi beberapa attribut, dan yang paling misteri adalah sihir tanpa atribut, di mana sihir ini adalah sihir paling langka, setiap atribut di mana penyihir kelas satu seperti anak – anak seusia kami di mana kami belum memiliki pengalaman bertarung dan juga belum mendapat kan buku mantra biasa nya kami biasa di sebut dengan sebutan penyihir kelas satu, untuk naik kelas ke tahap selanjut nya perlu banyak waktu dan juga memiliki banyak pengalaman untuk mendapat kan nya.

Di dunia ini hanya ada beberapa orang yang menjadi penyihir kelas lima, dan tidak semua orang bisa sampai ke sana, karena di perlukan perjuangan yang kuat dan harus bekerja dengan ekstra, aku sendiri tidak tahu apakah aku mempunyai sihir atau tidak di karena kan aku memang sudah di buang sejak aku kecil.

Biasa nya orang – orang tua akan membuang anak – anak mereka yang tidak memiliki aura sihir nya dan sebenar nya aku juga tidak tahu apa kah aku memiliki sihir atau tidak sama sekali, aku yang sekarang sudah menginjak usia tujuh belas tahun memang aku tidak pernah tahu orang tua ku dan bagaimana keadaan mereka aku sendiri juga tidak terlalu mempermasalah kan itu, karena aku mempunya dua orang tua angkat yang mana mereka adalah orang tua ku yang membesar kan aku sejak kecil, yah meskipun mereka hanya penyihir kelas dua, atau bisa di bilang penyihir paling rendah setelah seseorang memiliki kitab mantra, mungkin mereka tidak memiliki bakat atau juga tidak mempunya sesuatu yang bisa mereka gunakan.

Yang aku tahu sihir mereka hanya bisa di gunakan untuk menyiram tanaman saja, sungguh menyedih kan memang sebuah sihir tingkat paling rendah memang tidak bisa di gunakan dengan sangat baik, tapi aku tetap bersyukur karena setidak nya ada yang mau merawat ku sejak aku kecil.

Aku di besar kan di tengah – tengah kota besar dan juga memiliki beberapa sahabat, dan ada juga yang sangat tidak menyukai ku, karena teman – teman ku yang lain menyukai sehingga membuat nya sedikit iri kepada ku, namun itu tidak masalah untuk ku karena setidak nya aku memiliki orang – orang yang dekat dengan ku.

"Felso, kamu dari mana saja?" Mielda memanggil ku dari arah yang cukup jauh, sambil berteriak dia memanggil ku dari kejauhan, dan aku rasa banyak yang mendengar nya, karena aku memang dikenal dari penyihir kelas dua atau termasuk yang paling rendah di kota ku, di kota ku tinggal saat ini memang semua nya adalah penyihir – penyihir tingkat tinggi, orang tua ku hanya beruntung bisa bekerja untuk penyihir kelas lima yang baik hati, yaitu sebagai pelayan raja sihir di negeri kami, dan ya memang itu adalah sebuah keberuntungan, karena tidak ada yang bisa menjadi pelayan raja dari penyihir kelas tiga kebawah, dan kami juga cukup senang dan juga bangga, meskipun banyak yang tidak menyukai dengan keputusan raja yang memilih orang tua ku sebagai pelayan nya.

"Oh aku hanya berputar – putar saja, kenapa kamu lari – lari" Tanya ku kepada Mielda, aku dan Mielda memang sudah bersahabat sejak kecil namun orang tua Mielda suka memarahi nya jika dia sering bermain dengan ku, yah wajar saja, sebuah kesenjangan di dunia kami memang sering terjadi dan aku rasa itu adalah sebuah hal yang tidak terlalu perlu untuk di pusing kan.

"Hari ini kita ada jadwal untuk pengambilan buku mantra, apa kamu lupa ya" Mielda menarik kuping ku ke arah sebuah kastil buku, di mana kami akan mengambil buku mantra kami dan juga mendapat kan buku mantra kami untuk yang pertama dan terakhir, karena dengan buku itu lah yang menentukan jalan dan tujuan kami kedepan nya membuat kami menjadi penyihir dengan kelas nya sudah di tentu kan sejak awal, biasa nya penyihir – penyihir dengan atribut sihir tertinggi seperti es, petir, dan api adalah tiga atribut tertinggi dan juga yang masih mistreri adalah tanpa atribut, karena itu adalah sebuah sihir yang jarang sekali orang – orang bisa memiliki nya.

"Iya aku ingat, jangan tarik – tarik kuping ku depan umum begini, aku kan jadi malu" Jawab ku kepada Mielda, lalu Mielda pun berhenti untuk menarik kuping ku lagi, dan kami pun menuju ke kastil pemberian buku mantra, karena orang – orang yang sudah berusia tujuh belas tahun akan mendapat kan buku mantra pertama dan terakhir mereka, buku – buku ini akan memberi kan kekuatan tambahan kepada pemilik nya dan biasa nya menyesuai kan dengan atribut alami sang pemilik, seperti Mielda yang memang kelahiran dari keluar penyihir kelas empat dan memiliki garis keturunan sihir es menengah ke atas dan juga membuat mereka di juluki pemimpin pasukan tempur tertinggi di negeri kami.

Dengan atribut yang tinggi dan juga pelatihan serta memang sudah terlahir cukup dari keluarga yang besar, membuat Mielda dengan mudah nya mendapat kan kekuatan yang juga cukup besar, namun dia sangat rendah hati dan suka sekali berteman dengan ku sejak kecil, dan memang sahabat ku satu – satu nya adalah Mielda dia orang yang selalu menyemangati saat aku berlatih mengeluar kan sihir ku, namun memang tidak ada sihir yang keluar sama sekali.

Mielda selalu menyemangati ku dengan mengatakan kalau atribut ku adalah sebuah atribut paling langka dan misterius yaitu tanpa atribut, dia adalah orang pertama yang percaya pada kekuatan ku, bahkan di saat aku tidak percaya dengan diri ku dan aku tidak yakin kalau aku memiliki energi sihir.

avataravatar
Next chapter