Bagas memandang istrinya dengan tidak setuju, "Kamu mengetahui hal-hal ini, dan kamu tidak memberitahuku?"
Istri Bagas meletakkan barang-barang di atas meja dengan marah, "Apa yang bisa aku lakukan? Kakak laki-laki tertua tidak ada di rumah, bisakah kita bertengkar dengan saudara ipar perempuan tertua atau semacamnya? Dan aku juga tidak berani menulis kepada saudara laki-laki tertua, aku takut kakak tertua kuatir. Jadi setelah kupikir-pikir, aku akan membicarakan hal ini saat kakak tertuaku kembali, siapa tahu menunggu itu lama sekali."
Pebri menjadi semakin marah ketika istri Bagas mengatakan hal-hal ini.
Pebri menekan bibirnya dengan erat, dagunya kencang, dan ekspresinya sangat parah.
Bagas buru-buru menjelaskan, "Kakak ipar itu hemat. Dia ingin menghemat lebih banyak uang agar kakak bisa berbisnis."
Meskipun dia menjelaskan itu, baik dia maupun Pebri tidak mempercayainya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com