Terik matahari mulai meredup. Kedua anak manusia yang tertidur di sofa sudah bangun. Mereka mandi di kamar masing-masing. Selesai mandi, Yuka mengajak Christian menikmati matahari tenggelam.
"Ayo, Chris! Keburu hilang nanti sunsetnya," gerutu Yuka tak sabar.
"Iya. Ayo, Bawel," goda Christian.
"Kamu … ih, nyebelin!"
Yuka melangkah sambil menghentakkan kakinya. Christian menyusul dan menarik telapak tangan Yuka. Mereka berjalan bergandengan tangan. Melihat banyaknya orang yang memiliki tujuan yang sama dengan mereka berdua.
Christian mengajak Yuka duduk di batu karang besar yang ada di tepi pantai. Mereka mengobrol sambil menunggu waktu ajaib. Waktu di mana Tuhan, mengubah sinar matahari yang menyilaukan berubah menjadi warna jingga yang teduh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com