"Halo, Pah. Ada apa menelepon?" tanya Ratu di telepon.
Deki ingin mengajak Ratu makan malam di rumah temannya. Ratu tahu tujuan sebenarnya hanya ingin menyuruh Ratu berkenalan dengan putra temannya. Namun, Ratu tidak bisa menolak permintaan ayahnya.
"Iya. Ratu akan ikut," ucap Ratu. Ia menutup teleponnya. Bosan mendengar ayahnya meminta Ratu mencari pendamping. Ia baru berusia dua puluh tiga tahun. Memangnya kenapa kalau dia masih sendiri? Ratu menghela napas panjang.
Tok! Tok! Tok!
"Silakan masuk!"
Ternyata Aji dan Marcel yang datang ke ruangan Ratu. Sedikit heran karena mereka tiba-tiba datang dengan wajah panik. Padahal sudah jam pulang sekolah, tapi mereka masih di sekolah.
"Kalian belum pulang?" tanya Ratu.
"Kami mau pulang, Bu. Tapi, Raja kejang-kejang di ruang kesenian," ucap Marcel bersandiwara.
"Ekhem! Jadi, temanmu sedang kejang-kejang? Lalu kenapa kalian tinggalkan dia sendiri?" tanya Ratu curiga.
"I-iya… itu karena kami panik," jawab Marcel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com